Pengaruh variabel Tenaga Kerja X Pengaruh variabel Pakan Hijau X Pengaruh variabel Obat-obatan X

59 multiple regression linier, maka hasil Uji Analisis Statistik tersebut dirangkum dalam Tabel 1. Dari hasil pengolahan analisis statistik menunjukkan hasil bahwa koefisien determinasi R 2 sangat kuat yakni sebesar 96,8 persen artinya bahwavariasi faktor produksi dapat dijelaskan dengan variabel independen dalam model dan hanya sekitar 3,2 persen saja variabel yang berada diluar model. Dari uji anova atau F test, diperoleh F hitung sebesar 556,737 dengan probabilitas α 0,05, hal ini membuktikan bahwa model regresi dapat digunakan untuk melihat pengaruh perubahan faktor produksi akan mempengaruhi perubahan produksi ternak sapi potong. Selanjutnya untuk membuktikan apakah terjadinya korelasi diantara data pengamatan atau tidak, berdasarkan hasil uji Durbin Watson menunjukkan hasil sebesar 1,925 artinya angka tersebut mendekati angka 2 maka hal ini menunjukkan tidak adanya auto korelasi antara data pengamatan. Hasil analisis statistik menunjukkan variableyangsignifikandanberpengaruh pada produksi ternakadalah variabel modal kandang, tenaga kerja, pakan hijau, serta skala ternak. Sedangkan untuk variabel obat-obatan hasilnya berpengaruh negatif dan tidak signifikan.Hasil uji ini dirumuskan dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,980 + 0,112 X 1 + 0,221 X 2 + 0,022 X 3 - 0,019 X 4 + 0,737 X 5 Dimana : Y =Produksi X 1 = Modal Kandang X 2 = Tenaga Kerja X 3 = Pakan Hijau X 4 =Obat-obatan X 5 = Skala Ternak Penjelasan dari faktor-faktor produksi ini adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Variabel Modal Kandang X 1 terhadap Produksi Ternak Secara persial dapat dilihat bahwa besarnya modal kandang X 1 terhadap produksi berpengaruh positif dan signifikan , pada pengujian α = 5 dimana nilai t hitung 3,450 dari t tabel 1,660. Koefisien regresi sebesar 0,112 pada variabel X 1 menunjukkan bahwa untuk peningkatan 1 modal kandang mempengaruhi peningkatan 0, 112 produksi.Hal ini menunjukkan bahwa peningkatanmodal kandang yang semakin baik akan secara nyata meningkatkan hasil produksi.

2. Pengaruh variabel Tenaga Kerja X

2 terhadap Produksi Ternak Faktor Tenaga Kerja X 2 terhadap produksi juga memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap produksi pada pengujian α = 5 , dimana nilai t hitung 4,618 dari t tabel 1,660. Koefisien regresi sebesar 0,221 pada variabel X 2 pada persamaan regresi, hal ini menunjukkan jika Penambahan tenaga kerja sebesar 1 , maka produksi akan meningkat sebesar 0,221. Artinya bahwa peningkatan tenaga kerja keterbandingannya dengan produksi sekitar satu berbanding lima, hal ini menunjukkan penambahan tenaga kerja atau jam kerja akan berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi. Penambahan tenaga kerja atau jam kerja dapat dilakukan untuk meningkatkan perawatan terhadap ternak atau menjaga kebersihan kandang untuk kenyamanan ternak.

3. Pengaruh variabel Pakan Hijau X

3 terhadap Produksi Ternak Koefisien regresi Pakan Hijau X 3 sebesar 0,022 berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi artinya bahwa setiap penambahan 1 Pakan Hijau akan mempengaruhi produksi sebesar 0,022 produksi. Secara parsial besarnya Pakan Hijau berpengaruh positif dan signifikan pada pengujian α = 5 dimana nilai t hitung 2,159 dari t tabel 1,660.Artinya peningkatan pemberian Pakan Hijau secara nyata akan meningkatkan produksi ternak sapi. Peningkatan pemberian Pakan yang ada selama ini hanya pada pemberian rumput dan garam, pemberian Pakan Hijau konsentrat yang sudah terpola khusus ternak pola penggemukan dapat juga dijadikan alternatif untuk meningkatkan berat badan ternak sehingga dapat mempercepat peningkatan bobot ternak. 60

4. Pengaruh variabel Obat-obatan X

4 terhadap Produksi Ternak Koefisien regresi obat-obatan X 3 sebesar -0,019 berpengaruh negatif dan tidak signifikan 0,512 serta t hitung -0,658 t tabel 1,660 artinya bahwa pada pengujian α = 5 , pemakaian obat-obatan ternak dalam penelitian ini tidak signifikan hasilnya mempengaruhi produksi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pemakaian obat- obatan ternak berdasarkan hasil penelitian di 3 tiga kecamatan yang terpilih sampel ternyata tidak merata, bahkan datanya tidak dapat menggambarkan pengaruh pemakaian obat-obatan terhadap produksi.Berdasarkan informasi peternak karena belum terjangkaunya wilayah peternak dari jangkauan petugas peternakan kabupaten, sehingga dalam perawatan dan pengobatan ternak yang sakit, masih banyak peternak menggunakan cara-cara tradisional.

5. Pengaruh variabel Skala Ternak X