Kirfianda, 2015 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PjBL DAN PROBLEM BASED LEARNING PBL
Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Secara konseptual penelitian ini akan membandingkan hasil belajar antara siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan
rendah melalui model pembelajaran Project Based Learning PjBL dan Problem Based Learning PBL.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan metode statistik faktorial.
Desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tingkat Berpikir Kritis B
Model Pembelajaran A PjBL A1
PBL A2
Berpikir Kritis
Tinggi B1 A1.B1
A2.B1
Berpikir Kritis
Rendah B2 A1.B2
A2.B2
Keterangan: A1.B1
= Hasil belajar siswa pada model pembelajaran PjBL dan memiliki tingkat berpikir kritis tinggi.
A2.B1 = Hasil belajar siswa pada model pembelajaran PBL dan memiliki
tingkat berpikir kritis tinggi. A1.B2
= Hasil belajar siswa pada model pembelajaran PjBL dan memiliki tingkat berpikir kritis rendah.
28
Kirfianda, 2015 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PjBL DAN PROBLEM BASED LEARNING PBL
Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
A2.B2 = Hasil belajar siswa pada model pembelajaran PBL dan memiliki
tingkat berpikir kritis rendah.
B. Partisipan
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah empat orang, yaitu dua orang guru mata pelajaran Pengetahuan Dasar Instalasi Listrik
PDIL sebagai ahli judgement dan dua orang rekan peneliti yang merupakan praktikan Program Pengalaman Lapangan PPL di SMKN 1 Cimahi sebagai
observer. Dasar pertimbangan pemilihan partisipan pada penelitian ini yaitu
karena guru yang bersangkutan merupakan seorang ahli dibidang instalasi listrik, terlebih guru yang bersangkutan merupakan guru mata pelajaran untuk
mata diklat pengetahuan dasar instalasi listrik. Sedangkan praktikan PPL dipilih karena penelitian ini membutuhkan lebih dari satu orang agar
mempermudah dalam melakukan penilaian karena dalam pelaksanaannya tidak mungkin peneliti melakukan sendiri proses pemberian materi ajar dan
penilaian terhadap aktivitas siswa dikelas. Oleh karena itu peneliti membutuhkan observer untuk mengamati aktivitas siswa pada saat proses
pembelajaran.
C. Populasi dan Sampel