Kajian Produk HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

132 Tahap kedua adalah Desain Design, dimana pada tahap ini dilaksanakan pengembangan ide pokok dan analisis materi yang telah diperoleh pada tahap perencanaan. Tidak semua materi dapat langsung dimasukan pada media pembelajaran interaktif melainkan terlebih dahulu harus diseleksi dan ditentukan sistem penyampaiannya. Agar desain media pembelajaran sistematis, maka dibuat flowchart dan storyboard media pembelajaran interaktif. Flowchart memperjelas struktur dan urutan tampilan media pembelajaran interaktif dari masuk sampai keluar. Sedangkan storyboard memberikan rincian semua tampilan media pembelajaran interaktif. Tahap terakhir adalah Pengembangan Development. Berdasarkan konsep materi, flowchart, serta storyboard yang telah ditentukan, maka dibuat media pembelajaran interaktif menggunakan software Adobe Flash CS6. Selain itu agar menghasilkan media pembelajaran interaktif yang baik maka mengacu pada kriteria yang dikemukakan oleh Walker Hess dan Neilsen Quin. Kriteria yang dimaksud meliputi aspek kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, desain interface, dan kualitas teknis. Untuk menguji kelayakan media yang telah dibuat maka diadakan pengujian yaitu alpha testing dan beta testing. Aplha testing melibatkan ahli materi dan ahli media untuk memberikan penilaian, saran dan komentar terhadap media pembelajaran interaktif. Saran dan komentar dari para ahli kemudian dijadikan dasar dalam revisi desain. Setelah revisi sesuai saran para ahli maka pengujian selanjutnya adalah beta testing. Media pembelajaran diujicobakan langsung kepada peserta didik kelas X TEI di SMK Negeri 2 Purwokerto. Hasil penilaian dari peserta didik menentukan kelayakan media pembelajaran yang telah dikembangkan, sedangkan data pengujian berupa saran dan komentar dijadikan pedoman untuk revisi produk, yaitu revisi akhir media 133 pembelajaran interaktif materi flip-flop. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh hasil-hasil penilaian yang dapat dijabarkan dalam pembahasan sebagai berikut.

1. Apha Testing

a. Ahli Materi

Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tiga orang ahli materi. Kelayakan media pembelajaran interaktif materi flip-flop untuk aspek kualitas isi dan tujuan mencapai nilai rerata 3,43 atau dengan presentase 85,75 termasuk kategori sangat layak. Untuk aspek kualitas intruksional dengan rerata 3,37, nilai presentase 84,25 masuk kategori sangat layak. Sehingga secara keseluruhan ahli materi menyatakan media pembelajaran interaktif materi flip-flop masuk dalam kategori sangat layak dengan rerata 3,4 atau memiliki presentase kelayakan 85 .

b. Ahli Media

Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tiga orang ahli media. Kelayakan media pembelajaran interaktif materi flip-flop untuk aspek desain interface mencapai nilai rerata 3,52 atau dengan presentase 88 termasuk kategori sangat layak. Untuk aspek kualitas teknis dengan rerata 3,51, nilai presentase 87,75 masuk kategori sangat layak. Sehingga secara keseluruhan ahli media menyatakan media pembelajaran interaktif materi flip-flop masuk dalam kategori sangat layak dengan rerata 3,515 atau memiliki presentase kelayakan 87,88 .

2. Beta Testing

Pada beta testing, 35 peserta didik kelas X Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2 Purwokerto memberikan penilaian terhadap media pembelajaran interaktif materi flip-flop dengan mengisi angket yang telah disediakan peneliti. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, untuk aspek kualitas isi dan tujuan

Dokumen yang terkait

Pembangunan Media Pembelajaran Interaktif Elektronika Dasar Untuk SMK Jurusan Teknik Elektronika Industri (Studi Kasus SMK Prakarya Internasional Bandung)

0 5 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG.

2 4 118

MEDIA PEMBELAJARAN FLIP-FLOP UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

1 8 173

MEDIA PEMBELAJARAN FLIP-FLOP UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

0 2 173

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR DENGAN MEDIA LIVEWIRE SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 2 188

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI FLIP-FLOP PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWOKERTO.

1 2 293

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSISTOR MENGGUNAKAN TRAINER TRANSISTOR PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

2 3 152

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 5 222

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 9 255

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA 3 (DDE3) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 KEBUMEN.

0 5 93