Unsur Terbentuknya Negara. Teori Negara
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
92
keberadaanya secara konstitusional dijamin dalam UUD 1945 Pasal 18 UUD NRI 1945.
Sebagai suatu proses politik, integrasi DI Yogyakarta menjadi bagian wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI secara resmi
dinyatakan Sultan Hamengku Buwono IX dan Adipati Pakualam VIII melalui Maklumat 5 September 1945 dan pengukuhan oleh Presiden RI Soekarno
melalui Piagam Kedudukan Presiden RI sehari kemudian, yakni 5 September 1945. Maklumat dan pengukuhan tersebut secara bersama-sama
tentu saja memiliki kekuatan hukum dan membawa implikasi mengikat kedua belah pihak secara hukum, namun agar fondasinya lebih kuat dan
penjabaran Isimateri pengaturan bisa lebih lengkap maka lima tahun kemudian Pemerintah membuat Undang- Undang UU No.3 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta.87 Dalam konteks keistimewaan, praktis UU No.3 Tahun 1950 menjadi
satu- satunya basis legal khusus yang mendasari pembentukan DI Yogyakarta dan menjadi aturan rujukan utama implementasi keistimewaan selama
berpuluh- puluh tahun meski rejim politik yang berkuasa di Indonesia silih bergantti dalam Iintasan sejarah negeri ini. Di luar itu memang terdapat
sejumlah Undang- undang lain sebagaimana diulas singkat dalam bagian berikut namun semua itu merupakan UU tentang Pemerintahan Daerah
Pemda yang bersifat generik mengatur penyelenggaraan pemerintahan di semua daerah di Indonesia, termasuk daerah-daerah istimewakhusus yang
ada. Sayangnya, baik UU khusus prihak keistimewaan tersebut maupun apalagi UU umum prihal Pemda tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai
87
Artikel –ej 7 Syamsuddin Haris Dimensi Politik Desentralisasi Asimetris Solusi atau problem
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
93
esensi keistimewaan Yogyakarta, dan nyaris gagal menunjukan perbedaan diferensiasi dengan daerah-daerah otonom biasa lainnya.
Hadirnya UU No.13 Tahun 2012 pada periode kedua kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini diharapkan
memperkuat status keistimewaan dan memperjelas rangka-bangunan yang ada. Harapan itu memang memberi afirmasi kepada kita, setidaknya jika
dibandingkan dengan sederet regulasi sebelumnya.
88
Dapat penulis simpulaka bahwa dasar hukum keberadaan DIY dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia antara lain :
1. UUD NRI pasal 18, yang memberi pengakuan formal terhadap daerah-
daerah yang memiliki keistimewaan, yang diatur dengan Undang- Undang, denagn mengingat hak-hak asal -usul yang berlaku di daerah
istimewa itu.
89
Tegasnya, sekalipun secara de facto keistimewaan Yogyakarta diakui, namun secara de jure memerlukan pengaturan atau
ketentuan hukum yang pasti. 2.
Undang-Undang No.3 tahun 1950, tentang pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun UU ini masih berlandaskan pada UUDS
1950, sedangkan berdasarkan dekrit presiden 5 Juli 1959, negara RI kembali menggunakan UUD 1945 hingga kini. Di dalam UU No. 3
tahun 1950 tersebut ditetapkan 13 urusan yang menjadi kewenangan propensi Yogyakarta. Artinya sama dengan uusan-urusan rumah
tangga dan kewajiban-kewajiban lain yang telah dikerjakan oleh Pemerintah Yogyakarta sebelum pembentukan UU No.3
88
Ibid.
89
Soedarisman Poerwokoesoemo, Derah Istimewa Yogyakarta, Gajah Mada University Press, Yogyakarta,1984, 53.