Tujuan Negara. Teori Negara

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 90  Aristokrasi  Oligarki  Tirani, dll b. Bentuk Pemerintahan Modern terdiri dari  Monarkhi  Repubblik. Namun Penulis akan menjelaskan Bentuk Pemerintahan Monarkhi dan bentuk Pemerintahan Republik, untuk melengkapi kesempurnaan Tesis ini maka Penulis juga akan menuliskan dari pendapat-pendapat Hukum Tata Negara lainnya. 1. Bentuk Pemerintahan Monarkhi Kerajaan Monarkhi adalah bentuk Pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja dan bersifat turun-temurun dan menjabat seumur hidup. Dalam prakteknya Monarkhi dibagi menjadi : • Monarkhi Absolut artinya suatu kerajaan yang dipimpim oleh seseorang yang memiliki kekuasaan dan kewenangan yang tidak terbatas. • Monarkhi Konstitusional artinya dimana kekuasaan raja dibatasi oleh konstitusi atau undang-undang, raja dalam prakteknya tidak dapat melaksanakan kekuasaannya dengan sewenang-wenang. • Monarkhi Parlementer artinya suatu bentuk pemerintahan dimana tugas pemerintahan dijalankan oleh seorang Perdana Menteri sementara raja hanya sebagai simbol negara. 2. Bentuk Pemerintahan Republik. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 91 Republik adalah Bentuk Pemerintahan dimana negara dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden. Sama dengan Monarkhi Bentuk Pemerintahan Republik terbagi menjadi : • Republik Absolut, artinya bentuk pemerintahan yang dipinpin oleh seorang presiden yang yang memiliki kekuasaan yang tidak terbatas Mutlak. • Republik Parlementer, artinya bentuk pemerintahan dimana dalam negara tersebut ada dua pimpinan satu sebagai kepala negara dan satunya sebagai kepala pemerintahan. • Republik konstitusional , artinya bentuk pemerintahan kepala negaranya kekuasaan dibatasi dengan undang-undang.

I. Dasar Hukum Keberadaan DIY dalam Bingkai NKRI

Eksistensi Daerah Istimewa Yogyakarta oleh bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Yogyakarta, telah diterima sebagai suatu realita dalam tata kehidupan pemerintahan Indonesia dengan kedudukan yang sangat kokoh, karena ditopang dengan landasan yang sangat kuat baik landasan historis, kultural, politis maupun yuridis. Dalam struktur Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan UUD 1945 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa yang setingkat dengan daerah provinsi. Secara historis, berdirinya Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wujud integrasi antara dua kerajaan di Yogyakarta yaitun Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman dengan Negara Kesatuan RI berdasarkan kesepahaman antara Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII disatu pihak dan Presiden Soekarno dipihak lain. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbentuk dari gabungan 2 dua kerajaan di Yogyakarta itu