1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas
,
pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan media massa yang semakin berkembang mampu
menjembatani rasa keingintahuan akan sebuah informasi. Beragam informasi yang ada di dalam media massa menunjukan adanya dinamika di dalam
masyarakat. Kondisi masyarakat ini di hadapkan dengan semakin banyaknya pilihan dalam mengkonsumsi informasi dari media massa yang dirasa sesuai
dengan kebutuhan khalayak baik itu dari media elektronik maupun media cetak. Media massa merupakan salah satu sarana untuk pengembangan
kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
McQuil, 1987:1. Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu
kedudukan media massa dalam masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat
menjadi masyarakat yang beradab. Hal itu disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat massal sehingga masyarakat yang
membaca tidak hanya orang-perorang tapi sudah mencakup jumlah puluhan,
2 ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga pengaruh media massa akan sangat
terlihat di permukaan masyarakat. Banyak sekali perkembangan komunikasi dalam bentuk media massa,
salah satu media massa informasi diantaranya adalah majalah, dimana majalah ini mempunyai target dan karakter
audiens
nya sendiri. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia
susunan W.J.S Poewadarminta , majalah berarti “terbitan berkala yang
isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui konsumsi pembaca, artikel, sastra, dsb dan menurut kala
penerbitnya dibedakan at as majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan.”.
Majalah sebagai salah satu jenis media cetak merupakan terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang
patut diketahui pembaca, dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan. Menurut pengkhususan isinya
dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan lain sebagainya. Majalah, sebagai salah satu jenis media, merupakan
salah satu bahan bacaan yang digandrungi oleh masyarakat. Mulai dari kalangan ibu-ibu, bapak-bapak, anak kecil, dan anak muda. Semua umur, golongan,
maupun jabatan pasti pernah majalah. Selain karena info-info yang
up to date
atau terkini, majalah juga ditambahi dengan gambar-gambar dan tampilan layout di
setiap lembarannya yang mampu menarik minat pembaca. Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai
pada masa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di awal kemerdekaan, isi yang terkandung dalam majalah semuanya terbit dengan satu tujuan, yakni
3 menghancurkan sisa-sisa kekuasaan penjajah, mengobarkan semangat perlawanan
rakyat terhadap bahaya penjajahan, membina persatuan nasional untuk keadilan kemerdekaan bangsa dan penegakkan kedaulatan rakyat. Seiring dengan
perjalanan waktu kini banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya. Karena majalah diminati oleh berbagai kalangan, maka pihak-pihak yang
memproduksi majalah membuatkan berbagai jenis segmentasi majalahnya yang akan menjangkau pasar begitu diterbitkan. Mulai dari majalah politik dan sosial,
fashion, lifestyle, sampai majalah khusus untuk anak kecil. Semua tergantung dari bagaimana pemilik modal melihat kebutuhan pembaca. Dengan demikian, segala
informasi yang dibutuhkan berdasarkan golongan dapat tercapai. Jika kita melihat media sebagai bagian dari aktivitas industri, Albarran dalam Sembiring, 2010
menyebutnya sebagai
media economics,
yaitu studi mengenai bagaimana industri media
menggunakan sumber-sumber
yang terbatas
jumlahnya untuk
memproduksi isi yang nanti didistribusikan kepada konsumen dalam masyarakat untuk memuaskan beragam keinginan dan kebutuhan.
Berkembangnya sebuah penerbitan majalah tidak terlepas daripada seberapa besar modal yang dimiliki. Seperti yang dikatakan Rhenald Kasali dalam
bukunya Manajemen Periklanan bahwa modal usaha penerbitan majalah yang
terbesar diantaranya adalah modal pendapatan yang di dapatkan dari iklan, “Kebanyakan surat kabar termasuk majalah mengandalkan
hidupnya dari iklan, bahkan kenaikan harga kertas sebagai bahan baku utama sering kali tidak mengakibatkan kenaikan
harga jual surat kabar per eksemplar secara proposional. Kehadiran iklan dalam media cetak, dengan kata lain, telah
mampu mensubsidi harga eceran surat ka
bar “ Kasali, 1993 : 100 .
4 Iklan sendiri merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap
digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu bisnis yang
mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan efisien. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran produk
barang atau jasa harus mampu tampil menarik dan persuasif Jefkins, 1997:15. Tentu ketika kita melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk maka
meniscayakan pula semakin besarnya kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjadi suatu konsekuensi bagi para produsen yang hadir
dalam upaya menjawab pemenuhan kebutuhan masyarakat melihat hadirnya persaingan diantara berbagai perusahaan terkait. Salah satu jalan yang ditempuh
oleh perusahaan adalah dengan kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumen terkait produknya melalui aktivitas periklanan.
Dari sisi konsumen, iklan sendiri dipandang sebagai suatu media penyedia informasi tentang kemampuan, harga, fungsi produk, maupun atribut lainnya yang
berkaitan dengan suatu produk Durianto, 2003. Sebaik apapun kualitas suatu produk jika tidak diimbangi melalui informasi yang tepat tentang kehadiran dan
pengetahuan terhadap produk tersebut di pasar, maka minim peluang bagi produk tersebut untuk dapat dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen. Iklan mengarahkan
konsumen dalam menyuguhkan produk sehingga dapat diyakini mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Promosi melalui media periklanan sangatlah
efisien karena mempunyai daya bujuk persuasif yang kuat. Promosi melalui
5 periklanan sangatlah efektif karena dapat memberikan informasi yang jelas
terhadap produk pada segmen tertentu. Iklan bertujuan untuk meraih pencapaian perspektif positif. Iklan merupakan
sumber informasi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Iklan tidak hanya sebagai medium penyadaran konsumen tentang suatu produk, tetapi
mendorong konsumen untuk membeli. Tujuan akhir dari sebuah iklan bagi sebuah perusahaan adalah untuk mempengaruhi sikap, persepsi dalam perilaku konsumen
sehingga konsumen berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan yaitu membeli dan menggunakan produknya.
Periklanan seringkali menjadi perhatian penting karena selain posisinya yang strategis yang mampu menjangkau konsumen secara luas juga memerlukan
biaya yang cukup besar. Yang terjadi dalam prakteknya adalah seringkali sebuah iklan menjadi sumber pengeluaran yang besar tanpa mampu memberikan
return
yang memuaskan ketika produk mereka gagal di pasaran. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa hanya sedikit konsumen yang mampu menerima perhatian dan
pemahaman pesan iklan dari ratusan iklan yang ditayangkan setiap hari. Perkembangan dunia periklanan dewasa ini semakin pesat dengan adanya
tingkat kebutuhan masyarakat akan informasi. Dalam konteks media massa, iklan merupakan salah satu bagian dari upaya mempertahankan kelangsungan
operasional perusahaan-perusahaan media itu sendiri, seperti yang diungkap oleh Kasali 1993 pembiayaan perusahaan media sangat bergantung pada pengiklan.
Bahkan dalam melangsungkan kegiatannya perusahaan media massa kerap kali
6 menggantungkan secara penuh kelangsungan perusahaannya kepada Iklan, salah
satu contohnya adalah majalah Komunitas peselancar
Magic Wave.
Sebagai sebuah majalah komunitas,
Magic Wave
tidak diterbitkan secara komersil atau dengan kata lain dibagikan secara gratis.
Magic Wave
merupakan sebuah majalah komunitas yang menjadikan komunitas peselancar sebagai sasaran
pasarnya. majalah komunitas ini pada awalnya hanya terbit di Pulau Bali sebagai tempat kelahirannya. Pulau Bali dengan kekayaan akan wisata pantainya membuat
komunitas
surfing
tumbuh pesat, berkembangnya komunitas ini kemudian menjadi inspirasi bagi
Magic Wave
untuk membuat sebuah media informasi yang bisa dimanfaatkan oleh para pecinta olah raga
surfing.
Dengan sistem distribusi secara gratis ini,
Magic Wave
melakukan strategi dengan menjaring pengiklan sebanyak-banyaknya sehingga dapat tetap melangsungkan kegiatan distribusi
media infomasi. Dalam konsep pemasaran, salah satu sasaran yang dituju oleh pemasar
adalah hadirnya pengiklan. Pengiklan merupakan inti dari jaringan iklan. Pengiklan adalah produsen pemasang iklan yang memiliki anggaran untuk
kampanye periklanan guna mendukung program pemasaran. Pengiklan dapat berupa perusahaan swasta, koperasi, pemerintah atau publik baik yang mencari
laba ataupun tidak, dengan menggunakan media untuk mancapai sasaran perusahaan.
Dengan semakin pesatnya persaingan media informasi untuk mendapatkan pengiklan, maka diperlukan strategi pemasaran yang komunikatif bagi
Magic Wave
untuk mendapatkan perhatian dari para pengiklan sehingga para pengiklan
7 bersedia melakukan kerjasama dengan memasang iklan produk-produk mereka
pada majalah
Magic Wave
. Melalui persaingan yang begitu ketat dalam mendapatkan pengiklan, magic wave saat ini memiliki posisi yang kuat dibanding
beberapa media iklan lain di Pulau Bali, hal ini dibuktikan dengan intensitas belanja iklan yang cukup tinggi dari beberapa klien baik yang sudah lama menjadi
klien maupun yang baru. Dari latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh majalah
Magic Wave
dalam mendapatkan pengiklan.
1.2 Rumusan Masalah