PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA SEHAT ITU PENTING MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS V SDN 3 NEGERI SAKTI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2014/2015

ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA SEHAT ITU
PENTING MELALUI METODE BERMAIN PERAN
SISWA KELAS V SDN 3 NEGERI SAKTI
KECAMATAN GEDONGTATAAN
KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN 2014/2015
Oleh
IYUL SANDI

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tema
sehat itu penting melalui metode bermain peran SDN 3 Negeri Sakti
Gedongtataan Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015.
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang terdiri dari dua
siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pengumpulan
data menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan siswa, kinerja guru pada
proses pembelajaran, untuk mengetahui hasil belajar menggunakan tes.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode bermain peran dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar tema sehat itu penting. Hal ini ditunjukan
data dimana pada siklus I rata-rata nilai sikap 61,33% dan siklus II rata-rata nilai

sikap 82%. Nilai pengetahuan siklus I rata-rata 69,33% dan siklus II rata-rata
nilai pengetahuan 80%. Nilai keterampilan siklus I rata-rata 70% dan siklus II
rata-rata nilai keterampilan 88%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 67,33
sedangkan pada siklus II 81,33 Hasil belajar siklus II sudah memenuhi indikator
keberhasilan yang diharapkan.
Kata Kunci: Metode Bermain Peran, Aktivitas, Hasil Belajar.

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Iyul Sandi, anak ke-8 dari 8 bersaudara, 6 orang putera dan 2
orang puteri dari pasangan Ayahanda bernama Hamid (alm) dan Ibunda bernama
Maliyah (alm), lahir di Negeri Sakti, 14 Juli 1982. Penulis lulus Sekolah Dasar
Negeri 2 Negeri Sakti

pada tahun 1995, penulis melanjutkan ke Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Gedongtataan pada tahun 1998. Pada tahun 2001
penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Atas Negeri Gedongtataan. Kemudian
pada tahun 2013 penulis melanjutkan kuliah pada Program Studi S1 dalam
Jabatan FKIP Universitas Lampung.


PERSEMBAHAN

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan,dengan
kerendahan hati, skripsi ini saya persembahkan kepada
1.

Ayahanda Hamid (alm) dan Ibunda Maliyah (alm)

2.

Abang dan Kakakku terima kasih atas segala bantuan, dukungan serta doa
restu yang telah diberikan, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

Alhamdu lillaahi rabbil’aalamiin

Moto


Katakanlah kepada Allah jika kamu
mempunyai masalah
dan
Katakanlah kepada masalah kamu punya
Allah

SANWACANA

Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatan Aktivitas
dan Hasil Belajar Tema Sehat itu penting Melalui Metode Bermain Peran Siswa
Kelas V SDN Negeri Sakti Gedongtataan Pesawaran

TP 2014/2015”

diselesaikan.
Sudah selayaknya penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini terutama

kepada:
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, Selaku Dekan beserta jajaran Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah
memberikan ijin penelitian.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah
memberikan masukan dalam skripsi ini.
3. Dr. Darsono, M.Pd selaku ketua program studi PGSD yang telah
memberikan ijin penelitian
4. Bapak Drs. Sarengat, M.Pd

selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing sampai skripsi ini terselesaikan.
5. Bapak A. Sudirman, S.Pd, M.H, selaku dosen pembahas yang telah
memberi masukan sampai skripsi ini terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Universitas Lampung, yang telah
memberi motivasi kepada penulis.
7. Ibu Evi Sri Mardiati, S.Pd selaku Kepala SDN 3 Negeri Sakti Pesawaran

yang telah memberi ijin penelitian.
8. Semua Dewan Guru SDN 3 Negeri Sakti Pesawaran atas kerjasama dan
bantuannya.
9. Masrida, S.Pd selaku teman sejawat terima kasih atas kerja samanya
10. Almamaterku tercinta Universitas Lampung

Terima kasih atas segala dukungan serta doa restu yang telah diberikan, sehingga
skripsi ini terselesaikan. Akhir kata, penulis ucapkan Alhamdu lillaahi
rabbil’aalamiin.

Pesawaran, Nopember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………..

ii


ABSTRAK…………………………………………………………………..

iii

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………

iv

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….

v

PERSEMBAHAN……………………………………………………………

vi

MOTTO……………………………………………………………………..

vii


RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………

viii

SANWANCANA……………………………………………………………

ix

DAFTAR ISI…………………………………………………………………

xii

DAFTAR TABEL…..……………………………………………………….

xiv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….

xv


DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………

xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakan Masalah.…………………………………………..

1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………

3

C. Pembatasan Masalah……………………………………………..

4

D. Rumusan Masalah ……………………………………………….


4

E. Tujuan Penelitian…………………………………………………

4

F. Manfaat Penelitian………………………………………………..

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Aktivitas Belajar………………………………………………….

6

B. Hasil Belajar………………………………………………………

7

C. Pembelajaran Tematik Terpadu…………….…………………….


8

Halaman
D. Metode Pembelajaran Bermain Peran…………..………………..

14

E. Hipotesi Tindakan………………………………………………..

16

BAB III METODE PENELITIAN
A.

Setting Penelitian ………………………………………………

17

B.


Lokasi Penelitian……………………………………………….

17

C.

Prosedur Penelitian……………………………………………..

17

D.

Teknik Pengumpulan Data………………………………………

19

E.

Analisis Data……………………………………………………

22

F.

Indikator …………..……………………………………………

23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.

Hasil Penelitian Siklus I………………………………..……….

24

B.

Hasil Penelitian Siklus II……………………………………….

31

C.

Pembahasan …………………………………………………….

38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………..

44

B. Saran……………………………………………………………………

45

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

46

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Tabel Rata-rata Hasil Belajar……………………………………………

3

2. Langkah-langkah Pembelajaran Saitifik…………………………………

11

3. Lembar Penilaian Sikap…………………………………………………

20

4. Lembar Penilaian Pengetahuan……………… …………………………

20

5. Lembar Penilaian Keterampilan…………………………………………

20

6. Instrumen Penilaian Kinerja Guru …………..…………………… ……

21

7. Hasil Penilaian Sikap Siklus I……………………………………………

27

8. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus I ……………… ……………………

28

9. Hasil Penilaian Keterampilan Siklus I …………………………………

29

10. Kinerja Guru Siklus I..………………………….………………………..

30

11. Hasil Penilaian Sikap Siklus II……………………………………………

33

12. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus II ……………… ……………………

34

13. Hasil Penilaian Keterampilan Siklus II …………………………………

35

14. Kinerja Guru Siklus II..………………………….………………………..

37

15. Rekapitulasi Penilaian Sikap ……………………………………………

39

16. Rekapitulasi Penilaian Pengetahuan ……………… ……………………

40

17. Rekapitulasi Penilaian Keterampilan ………………………………………

41

18. Rekapitulasi Kinerja Guru..………………………….……………………….. 42

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1.

Surat Ijin Penelitian dari Dekan FKIP…………………………………

47

2.

Surat Keterangan Melakukan Penelitian………………………………

48

3.

Surat Keterangan Teman Sejawat…………………………………….

49

4.

Pemetaan Standar Isi…………………………………………………..

50

5.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………………………….

51

6.

Lembar Kerja Siswa Siklus I……………………………………………

55

7.

Lembar Evaluasi Siswa Siklus I…………………………………………

56

8.

Kunci Jawaban Siklus I………………………………………………..

57

9.

Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I………………………………………

58

10. Hasil Penilaian Sikap Siklus I ………………………………………

59

11. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus I …… ………………………….

60

12. Hasil Penilaian Keterampilan Siklus I ………………………………

61

13. Lembar Kinerja Guru Siklus I ……………………………………….

62

14. Pemetaan Standar Isi…………………………………………………..

64

15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………………………….

65

16. Lembar Kerja Siswa Siklus II……………………………………………

69

17. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I…………………………………………

70

18. Kunci Jawaban Siklus II………………………………………………..

71

19. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I…………………………………………

72

20. Hasil Penilaian Sikap Siklus II ………………………………………

73

21. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus II …… ………………………….

74

22. Hasil Penilaian Keterampilan Siklus II ………………………………

75

23. Lembar Kinerja Guru Siklus II……………………………………….

76

1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak
sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai
produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.
Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan Trianto (2009: 17).
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran keberhasilan siswa merupakan harapan setiap
guru dan orang tua. Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses
belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan
agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan, siswa pun mengharapkan agar
guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik, sehingga memperoleh
hasil belajar yang memuaskan.
Dari sudut proses pembelajaran harus memiliki model yang cocok dengan tema yang akan
diajarkan, dan memiliki kesesuaian antara siswa dan suasana belajar. Akan tetapi harapanharapan itu tidak selalu dapat terwujud, banyak siswa yang kurang memahami penjelasan
guru. Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa
mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asal-asalan. Semua itu
menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan secara terus-menerus dalam

2

pembelajarannya,

agar

masalah-masalah

kesulitan

belajar

siswa

dapat

diatasi,

sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.
Banyak faktor yang menyebabkan siswa kurang mampu memahami pembelajaran tematik,
siswa kurang memahami penjelasan guru, guru kecenderungan hanya memberikan
keterampilan berbicara secara teoritis, kurang pada praktik, kegiatan pembelajaran yang
diberikan guru masih secara klasikal, yang menyebabkan siswa menjadi bosan, kalaupun
memberikan kegiatan praktik hanya berpaku pada latihan-latihan yang ada pada buku saja,
kemudian guru memberi penilaian.
Anak usia Sekolah Dasar (SD) pada umumnya berada dalam rentang usia 6-11 tahun atau
10-12 tahun. Usia anak setelah mencapai 10 tahun, anak berada pada masa moral relativis.
Relativis moral diartikan menggantikan moral yang kaku. (Piaget dalam Trianto. 2009:
14).
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah, bagaimana bahan
pengajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini
merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Hal ini disebabkan karena
anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga
sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda baik intelektual, psikologis,
dan biologis.
Berdasarkan hasil pengamatan di kelas V SDN 3 Negeri Sakti Kecamatan Gedongtataan
Kabupaten Pesawaran semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 sebagian besar siswa
kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran tematik. Siswa yang mendapat nilai ≥65 hanya
4 siswa dari jumlah seluruh siswa 15 orang siswa. Pada hal KKM yang ditetapkan 65. Jika

3

dihitung secara klasikal siswa yang tuntas hanya 27% dari seluruh siswa. Siswa banyak
yang ribut pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran, sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi terganggu. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Data
hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 Rerata Hasil Ulangan Harian Tematik Semester Ganjil Siswa Kelas V
No

Kreteria

Rentang Nilai

Banyaknya
Persentase (%)
Siswa
1
Baik
≥70
4
27
2
Cukup
59-69
5
33
3
kurang
≤59
6
40
Jumlah
15 orang
100
Sumber Nilai Ulangan Harian Tematik Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014
Untuk memotivasi belajar siswa agar lebih aktif peneliti mencoba menggunakan model
pembelajaran bermain peran, hal ini diharapkan akan terjadi peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa pembelajaran tematik khususnya di kelas V SDN 3 Negeri Sakti
Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Indentifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, teridentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran tematik sehingga proses
pembelajaran pasif.
2. Siswa banyak yang ribut pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran,
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi terganggu.
3. Siswa kurang memahami penjelasan guru sehingga hasil belajar siswa rendah.
4. Guru belum menggunakan model pembelajaran

4

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini akan membahas masalah peningkatan
aktivitas dan hasil belajar melalui penerapan metode pembelajaran bermain peran di kelas
V SDN 3 Negeri Sakti Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester
ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V dengan penerapan metode
pembelajaran bermain peran?

2.

Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V dengan penerapan metode
pembelajaran bermain peran?

3.

Bagaimana kinerja guru setelah

penerapan metode pembelajaran bermain peran

dikelas V SDN 3 Negeri Sakti Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah:
1.

Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran tematik melalui model
pembelajaran bermain peran siswa kelas V SDN 3 Negeri Sakti Kecamatan
Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

2.

Unruk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik melalui model
pembelajaran bermain peran siswa kelas V SDN 3 Negeri Sakti Kecamatan
Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

3.

Untuk memperbaiki kinerja guru melalui model pembelajaran bermain peran.

5

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.

Bagi Peserta didik

Memperluas pengetahuan siswa dalam penerapan model pembelajaran bermain peran
2.

Bagi Guru

Membantu proses pembelajaran menjadi lebih baik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa.
3.

Bagi Sekolah

Menjadi informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
4.

Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna mengadakan penelitian lebih lanjut dan
mengetahui sejauh mana tingkat kesulitan dalam proses belajar serta bagaimana solusi
yang seharusnya dilaksanakan.

6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan
fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar
sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu
mengobservasi,

mengklasifikasi,

memprediksi,

mengukur,

menyimpulkan

dan

mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi
variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan
hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian,
menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan
melaksanakan eksperimen.

“Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas.
Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi
belajar mengajar” (Sardiman, 2001: 93). Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip
yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan
modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru
sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa.
“Kegiatan belajar/aktivitas belajar sebagi proses terdiri atas enam unsur yaitu tujuan
belajar, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan,
pesrta didik yang memahami situasi, dan pola respons peserta didik ”(Sudjana, 2005: 105)

7

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya
keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila
ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau
mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas
belajar, dan lain sebagainya (Rosalia, 2005: 4)
Slameto (2003: 2) aktivitas belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya.
Dari beberapa pendapat di atas aktivitas belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak
ada aktivitas. Jadi aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar
mengajar. Aktivitas dalam penelitian ini meliputi: a) Memperhatikan penjelasan guru, b)
Mengumpulkan tugas tepat waktu, c) Menjawab pertanyaan guru dengan benar, d) Berani
mengemukakan pendapat.
B. Hasil Belajar
Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek: pengetahuan,
pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis
atau budi pekerti, dan sikap. (Hamalik. 2011: 30-34).
Hasil belajar dalam kelas harus dapat dilaksanakan ke dalam situasi-situasi di luar sekolah
agar siswa dapat menstramper hasil belajar itu ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya
di dalam masyarakat.

8

Ada 3 teori tentang hasil belajar, yaitu:
1. Teori Disiplin Formal (The formal Discipline Theory), yaitu teori yang menyatakan
bahwa ingatan, sikap, pertimbangan, imajinasi dapat diperkuat dengan latihanlatihan akademis.
2. Teori Unsur-unsur yang Identik (The Indentical Elements Theory), yaitu teori yang
terjadi di antara situasi atau dua kegiatan yang terdapat unsur-unsur yang
bersamaan (identik).
3. Teori Generalisasi (The Generalization Theory), yaitu teori yang menekankan pada
kompleksitas dari apa yang dipelajari, yang menekankan pada pembentukan
pengertian yang dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman lain.
Sudjana (2005: 22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pengalaman belajarnya.
Menurut Djamarah (2001: 45), hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan
pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah
prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan
keuletan, sungguh-sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang
mampu untuk mancapainya.
Dari beberapa pengertian di atas hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya yang meliputi perubahan
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial,
jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang
tidak melakukan sesuatu.
C. Pembelajaran Tematik Terpadu
1.

Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu

a.

Fungsi Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam
memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata
dan bermakna bagi peserta didik.

9

b. Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu
1. Mudah memusatkan perhatian pada suatu tema atau topic tertentu
2. Mempelajarai pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan
pembelajaran dalam tema sama
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik
5. Lebih semangat belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata
6. Lebih merasakan manfaat dan dan makna belajar
7. Guru dapat menghemat waktu
8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan
mengangkat nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi. (Unifa Rosyidi,
2014: 16)
2. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
a.

Berpusat pada anak

b.

Memberikan pengalaman langsung pada anak

c.

Pemisahan antar muatan pembelajaran tidak begitu jelas

d.

Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran

e.

bersifat luwes

f.

Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat.

Berdasarkan pendapat di atas pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberi
pengalaman bermakna kepada siswa.

10

2.

Pendekatan Saintifik

Pembelajaran Tematik Terpadu (PTT) pertama kali dikembangkan pada tahun 1970-an.
Belakangan PTT diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif karena
mampu mewadahi secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik peserta didik di
dalam kelas atau di lingkungan sekolah. PTT pertama kali dikembangkan untuk anak-anak
berbakat dan bertalenta, anak-anak cerdas, program perluasan belajar, dan peserta didik
yang belajar cepat. Unifah Rosyidi (2014: 15)
Pendekatan scientific dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui
pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan
data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan,
dan mencipta. Proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat
ilmiah. Permendikbud Nomor 81A/2013
Menurut Daryanto (2013: 31) pendekatan scientific merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang mengkaitkan atau memadukan beberapa mata pelajaran menjadi satu
kesatuan untuk dikemas dalam satu tema.
Berdasarkan pendapat di atas pendekatan scientific merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang meliputi pengamatan, bertanya, percobaan, mengolah data atau
informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,
kemudian menyimpulkan, dan menciptakan.

.

11

Langkah-langkah pembelajaran saintifik adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik
Langkahlangkah
Pembelajaran
Mengamati

Kegiatan Pembelajaran

Membaca, mendengarkan,
menyimak, melihat
Menanya
Mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk
mendapat informasi tambahan
tentang apa yang diamati
Mengasosiasi/m Mengolah informasi yang
engolah
sudah dikumpulkan dari hasil
informasi
eksperimen
Mengkomunikas Menyampaikan hasil
ikan
pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis atau media
lainnya.

3.

Penilaian Autentik

a.

Pengertian Penilaian Autentik

Kompetensi yang Dikembangkan

Melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi
Mengembangkan rasa kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Mengembangkan sikap teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras
Mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengumpulkan
pendapat dengan singkat dan jelas
dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.

Penilaian autentik adalah suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode
penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuan
dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah, mengekspresikan
pengetahuan dan keterampilan dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di
dalam dunia nyata diluar lingkungan sekolah. Daryanto (2014: 48)
Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat
popular untuk penilaian proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri
khusus, mulai dari mereka yang memiliki kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat

12

khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam bidang ilmu tertentu
seperti seni, ilmu pengetahuan, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil
pembelajaran. Kemendikbud (2014: 33)
b. Jenis Penilaian Autentik
Menurut Unifah Rosyidi (2014: 35) jenis menilaian autentik dibagi menjadi tiga yaitu
penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan.
1.

Penilaian Sikap

Menurut Unifah Rosyidi (2014: 35) penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian
diri, penilaian antar teman, dan jurnal. Penilaian sikap merupakan penilaian terintegrasi
dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan.
a.

Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku pengamatan.
b.

Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik melakukan
refleksi diri/perenungan dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi.
c.

Penilaian Antar teman

Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.

13

d.

Jurnal Catatan Guru

Jurnal catatan guru merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang terkait
dengan sikap dan perilaku.
2. Penilaian Pengetahuan
Aspek penilaian pengetahuan dapat dilakukan dengan cara: tes tertulis, tes lisan dan
penugasan.
a.

Tes Terulis

Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.
b.

Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap sehingga peserta
didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian.
c.

Penugasan

Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan
rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
3. Penilaian Keterampilan
Aspek penilaian keterampilan antara lain
a.

Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas
pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan.

14

b.

Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan
oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
c.

Penilaian Portopolio

Penilaian portopolio merupakan penilaian dengan mengumpulkan karya peserta didik yang
tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu.
D. Metode Pembelajaran Bermain Peran
1.

Bermain Peran

Model pembelajaran bermain peran yang dikembangkan oleh George Shaffel, merupakan
metode pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa menemukan jati dirinya
dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat, dalam memecahkan
masalahnya dengan bantuan kelompok. Diharapkan dengan bermain peran siswa dapat
menyadari adanya peran yang berbeda dengan dirinya yaitu perilaku orang lain Rumiati
(2008: 5.5).
Menurut Sagala (dalam Taniredja, 2011: 39) bermain peran adalah metode pembelajaran
yang menyajikan bahan pembelajaran dengan mempertunjukan dan mempertontonkan atau
mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial.
Menurut Aqib (2014: 114) metode pembelajaran bermain peran adalah metode yang
melibatkan interaksi antar dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa
melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang dilakoni, mereka berinteraksi
sesama mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memerankan tokoh tersebut.

15

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan metode pembelajaran bermain
peran adalah metode pembelajaran yang menyajikan bahan pembelajaran dengan
mempertunjukan dan mempertontonkan atau mendramatisasikan cara tingkah laku dalam
hubungan sosial.
2.

Langkah-langkah Bermain Peran

Langkah-langkah bermain peran menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008: 45)
a.

Menentukan topik dan tujuan bermain peran

b.

Guru memberikan gambaran situasi yang akan di perankan

c.

Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peran-peran yang akan dimainkan,
pengaturan ruang, pengaturan alat, dan sebagainya

d.

Pemilihan pemegang peran

e.

Guru memberikan peran yang akan dilakukan

f.

Guru memberikan kesempatan siswa mempersiapkan diri kepada kelompok dan
pemegang peran

g.

Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan

3.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Bermain Peran

1. Kelebihan Model Pembelajaran Bermain Peran
a. Melatih siswa untuk memahami dan mengingat bahan yang akan diajarkan
b. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan kreatif
c. Memupuk bakat yang terpendam dalam diri siswa sehingga muncul bibit seni
d. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina sebaik-baiknya

16

e. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerimah dan membagi tanggung jawab dengan
sesama
f. Bahasa dari siswa dapat diubah menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang
lain.

2. Kelemahan Model Pembelajaran Bermain Peran

a.

Siswa yang tidak ikut bermain drama menjadi kurang aktif

b.

Banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan pelajaran, dan pelaksanaan
pertunjukan

c.

Memerlukan tempat yang cukup luas

d.

Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton Sagala (dalam Taniredja,
2011: 41)

E. Hipotesi Tindakan
Hipotesi tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran bermain peran diterapkan dengan memperhatikan langkah-langkah
secara tepat, maka dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN 3
Negeri Sakti Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015.

17

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa yang diteliti yaitu siswa kelas
V SDN 3 Negeri Sakti sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 6 orang
perempuan, yang beralamat di Jalan A Yani

Negeri Sakti Kecamatan Gedongtataan

Kabupaten Pesawaran.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Negeri Sakti Kecamatan Gedongtataan
Kabupaten Pesawaran dilakukan pada semester ganjil pada bulan September- Nopember
Tahun Pelajaran 2014/2015.

C. Prosedur Penelitian
Penerapan tindakan dilakukan sebanyak dua siklus setiap siklus dua kali pembelajaran,
setiap pertemuan terdiri dari Perencanaan,

Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi.

Adapun prosedur penelitian digambarkan sebagai berikut:

18

Perencanaan

Siklus I

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

Siklus II

Pelaksanaan

Pengamatan

Dan seterusnya
Gambar 3.1 tahap-tahap PTK, Arikunto (2010: 137)
a.

Perencanaan

Menyusun rancangan pembelajaran dan menyusun lembar kerja siswa, lembar aktivitas
siswa dan aktivitas guru.
b.

Pelaksanaan

Melaksanakan tindakan peneliti dengan mengamati aktivits siswa selama
pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang diambil dari lembar aktivitas siswa.

proses

19

c.

Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap siswa yang meliputi kegiatan yang dilakukan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.
d.

Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan setelah proses
belajar-mengajar berlangsung. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil belajar dan
pengamatan aktivitas siswa, untuk menentukan kemajuan dan kelemahan yang terjadi
sebagai dasar perbaikan selanjutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui perangkat tes dan non tes.
a.

Non-tes

Teknik non-tes merupakan teknik penilaian aktivitas siswa dan kinerja guru dengan cara
memberi tanda cheklis (√) oleh guru mitra. Pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru,
sikap dan keterampilan dilakukan untuk mengetahui kegiatan pengajaran dan aktivitas
siswa selama penelitian sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian perencanaan tindakan
dengan tindakan. Adapun lembar penilaian sikap, penilaian pengetahuan, penilaian
keterampilan dan kinerja guru sebagai berikut.

20

Tabel 3.1 Lembar Penilaian Sikap
Skor Penilaian Sikap
Peduli
Tekun
No

Teliti
Jumlah

Nama Siswa
1

1

A

2
3

B
C
Jumlah
Nilai
Kategori

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

Kreteria

4

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Pengetahuan
No
1
2
3

Nama

Skor Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Penugasan

Jumlah

Rata-rata

Kreteria

A
B
C
Jumlah
Nilai
Kategori

Tabel 3.3 Lembar Penilaian Keterampilan

No

Nama Siswa

1

A

2
3

B
C
Jumlah
Nilai
Kategori

Skor Penilaian Keterampilan
Mengemukakan Menjawab
pendapat
pertanyaan
dengan benar
1
2 3 4
1 2 3 4

Bertanggung jawab
terhadap tugas yang
diberikan
1
2
3
4

Jumlah

Kreteria

21

Tabel 3.4 Lembar Indeks Penilaian Kinerja Guru
Skor
No
I

II

III

Aspek yang Diamati
Pra-Pembelajaran
1.Kesiapan ruangan, alat, dan media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
Jumlah
Membuka Pembelajaran
1. Memberi pre-test
2.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan kegiatan serta memotivasi siswa
3. memberi motivasi
Jumlah
Kegiatan Inti Pembelajaran
A.Penguasaan Materi
1. Menunjukan penguasaan materi pembelajaran
2. Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar
Jumlah
B Model Pembelajaran Bermain Peran
1. Pembagian Kelompok secara hiterogen
2. Pemberian tugas pada masing-masing kelompok
3. Membimbing siswa bermain peran
4. Membimbing sikap siswa pada saat bermain peran
5.Membimbing siswa memberi tanggapan kelompok
yang maju
Jumlah
C Media Pembelajaran
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
bermain peran
2. Pesan yang dimuat dalam bermain peran jelas
3. Media rancangan guru
4. Relevan dengan pesan yang akan disampaikan
5. Melibatkan siswa dalam penggunaan media
6.Terbaca dan mudah dipahami
7. Menarik perhatian siswa
8. Warna realistic
Jumlah
E Penilaian
1. Memantau kemajuan belajar
2.Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

1

2

3

4

22

kompetensi
Jumlah
Penutup
1. Menyimpulkan bersama siswa
2.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa
3. menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
4.Melaksanakan tindak lanjut
Jumlah
Jumlah Skor IPKG
Nilai

IV

Tes
Tes dilakukan dengan melaksanakan kegiatan evaluasi/ulangan dengan menggunakan
instrument tes berupa pertanyaan dalam bentuk essay sesuai dengan materi yang diberikan
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran.

E. Analisis Data
1.

Penilaian sikap siswa dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah Skor

PS =

X 100
Skor Maksimal

PS = Penilaian Sikap
2. Penilaian pengetahuan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah Skor
PP =

X 100
Skor Maksimal

PP = Penilaian Pengetahuan

23

3. Penilaian keterampilan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah Skor
PK =

X 100
Skor Maksimal

PK = Penilaian Keterampilan
4. Penilaian kinerja guru dinyatakan dengan rumus
Jumlah Skor
KG =

X 100
Skor Maksimal

KG = Kinerja Guru
5. Tes yang diberikan berbentuk essay yang dinyatakan dengan rumus
Jumlah Jawaban Benar
NS=

X 100
Jumlah Skor

F. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan didasarkan kepada pencapaian kemampuan peserta didik untuk
membangun pengetahuan yang difasilitasi guru. Pembelajaran dalam penelitian ini berhasil
jika.
1.

Persentase sikap minimal 75%.

2.

Persentase pengetahuan minimal 75%.

3.

Persentase keterampilan minimal 75%.

24

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Siklus I
1.

Perencanaan

Pada tahapan perencanaan ini dilakukan kegiatan identifikasi masalah dan analisis
penyebab timbulnya masalah yang terdapat pada proses pebelajaran sebelum tindakan
kelas dilakukan. Berdasarkan identifikasi masalah pada proses pembelajaran maka diambil
tindakan pemecahan masalah dengan menggunakan metode bermain peran. Langkah
selanjutnya adalah guru mempersiapkan perangkat pembelajaran antara lain:
1.

Membuat Pemetaan Kompetensi Dasar

2.

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), termasuk materi pembelajaran
dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

3.

Musyawarah dengan observer membahas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4.

Menyiapkan pedoman observasi kegiatan belajar siswa, pedoman kinerja guru, alat
evaluasi berupa penilaian aktivitas siswa, penilaian sikap, penilaian keterampilan,
hasil belajar, dan dokumentasi.

2. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan satu kali pertemuan dengan tema sehat itu penting
sub tema pentingnya kesehatan diri dan lingkungan.

25

a.

Kegiatan Awal

Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 3 Nopember 2014 dihadiri 15 orang siswa. Siswa
berbaris di depan kelas, ketua kelas menyiapkan barisan, setelah itu satu-persatu siswa
memasuki kelas, diikuti guru dan guru mitra. Guru meminta ketua kelas memimpin doa.
Guru memberi salam dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa, kesiapan ruangan,
memeriksa kesiapan siswa. Guru bertanya kepada Sela dimana rumahnya, apa saja yang
dilalui Sela hingga sampai di sekolah. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Anak-anak, siapa yang yang tahu, kita tinggal di kabupaten apa? Al mengangkat tangan,
Pesawaran. Siswa diminta mengamati peta Provinsi Jawa Tengah dan meminta siswa
mengamati tempat/daerah-daerah yang ada dipeta Jawa Tengah berdasarkan titik
koordinatnya. Selama kegiatan berlangsung guru memandu siswa yang membutuhkan
penjelasan. Memotivasi siswa belajar lebih lanjut menentukan letak suatu daerah
berdasarkan titik koordinat.
Kemudian guru membagi siswa menjadi 4 kelompok tiap kelompok 3-4 orang siswa.
Siswa diminta mendiskusikan cara membaca naskah drama dengan intonasi yang tepat.
Sebelum siswa berdiskusi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Siswa dan guru
bertanya jawab, mengenai wacana.

Selama siswa berdiskusi, guru dan guru mitra

mengambil penilaian sikap dan keterampilan.
Al, An, dan Wl wakil dari kelompok 1 memperagakan drama di depan kelas. Bgs dari
kelompok 4 menanggapi tampilan drama dari kelompok 1. Dengan bimbingan guru, Al,
An dan Wl

mampu memerankan drama. Setelah kelompok 1 selesai bermain peran

kelompok 2, 3, dan 4 secara bergantian bermain peran.

26

Setelah semua kelompok bermain peran, guru mengadakan evaluasi. Siswa diminta untuk
menggambarkan letak rumah masing-masing yang dilengkapi dengan tempat-tempat
penting yang ada di sekitar rumah mereka.

Siswa membuat gambar mengenai peta

lingkungan tempat tinggal mereka. Guru membimbing siswa berkreasi dalam
menggambar. Pada saat evaluasi siswa tidak diperbolehkan untuk bertanya kepada
kelompoknya. Siswa secara individu menyelesaikan tugas tersebut. Siswa yang telah
menyelesaikan tugasnya diperbolehkan mengumpulkan jawaban.

c.

Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan dari pementasan drama
membuat rangkuman. Memberikan penghargaan coklat dan tepuk tangan yang meriah
terhadap Al, An, dan Wl karena aktif dalam pembelajaran. Melakukan penilaian terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan, merencanakan pokok bahasan untuk pertemuan
berikutnya. Setelah bel berbunyi guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

3.

Pengamatan Siklus I

a.

Hasil Pengamatan Sikap Siswa

Pada siklus I, guru melakukan tindakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode bermain peran, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang ada di
sekolah dimana guru tersebut dapat memberikan bimbingan bagi peneliti dan melakukan
pengamatan dari tahapan-tahapan pembelajaran yang berlangsung. Peneliti menyiapkan
lembar observasi yang menjadi tolak ukur perubahan yang terjadi pada saat sebelum
tindakan dilakukan. Setelah tindakan dilakukan guru menemukan banyak kendala yang
harus diperbaiki. Ketika guru menjelaskan materi, banyak siswa yang sibuk dengan

27

kegiatan masing-masing. Siswa merasa segan untuk bertanya dan mengajukan pertanyaan.
Siswa merasa takut untuk menyampaikan pendapat dan ketidak tahuan mereka. Pertanyaan
guru didominasi oleh jawaban siswa yang pintar.
Hasil pengamatan sikap siswa dengan tema berbagai pekerjaan dengan menggunakan
metode bermain peran dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus I Tema Sehat Itu Penting
No

Aktivitas
Jumlah
36
40
34

1
2
3

Peduli
Tekun
Teliti
Jumlah
Rata-rata
Kategori
Sumber data olahan

Siklus I
%
60
67
57
110
61,33
Cukup

Kategori
Cukup
Cukup
Cukup

Sikap siswa pada siklus I belum mencapai indikator yang ditentukan. Siswa dengan aspek peduli
jumlah skor 36 atau 60% kategori cukup, siswa dengan aspek tekun jumlah skor 40 atau 67%
kategori cukup, dan siswa dengan aspek teliti jumlah skor 34 atau 57% kategori cukup. Jumlah
penilaian sikap siswa pada siklus I 110 atau 61,33% kategori cukup.

Untuk lebih jelasnya

penilaian sikap siswa pada siklus I dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini.

70
65
60

Siklus I

55
50
Peduli

Tekun

Teliti

Gambar 4.1 Penilaian Sikap Siswa Siklus I

28

Tabel 4.2 Hasil Belajar Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus I Tema Sehat Itu Penting
No

Nilai

Siklus I
Jumlah
5
4
6
15

1
2
3

Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Sumber data olahan

%
33.33
26.66
40.01
100

Penilaian pengetahuan siswa pada siklus I belum mencapai indikator yang ditentukan.
Siswa dengan kreteria baik 5 orang atau 33.33%, Siswa dengan kreteria cukup 4 orang
atau 26.66%, Siswa dengan kreteria kurang 6 orang atau 40.018%, Rata-rata penilaian
pengetahuan siswa pada siklus I dengan jumlah 2080, rata-rata 69.33 kategori cukup.
Untuk lebih jelasnya penilaian pengetahuan siswa pada siklus I dapat dilihat pada gambar
grafik di bawah ini.

45
40
35
30
25
20

Siklus I

15
10
5
0
Baik

Cukup

Kurang

Gambar 4.2 Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus I

29

Tabel 4.3 Lembar Penilaian Keterampilan Siswa Siklus I Tema Sehat Itu Penting

No
1
2
3

Aktivitas
Mengemukakan pendapat
Menjawab pertanyaan dengan benar
Bertanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan
Jumlah
Rata-rata
Kategori

Jumlah
39
43
35

Siklus I
%
Kategori
65
Cukup baik
88
Baik
58
Cukup baik
117
70
Cukup

Penilaian keterampilan siswa pada siklus I belum mencapai indikator yang ditentukan. Siswa
dengan aspek mengemukakan pendapat jumlah skor 39 atau 65% kategori cukup, siswa dengan
aspek menjawab pertanyaan dengan benar jumlah skor 43 atau 88% kategori baik, dan siswa
dengan aspek bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan jumlah skor 35 atau 58% kategori
cukup. Rata-rata penilaian keterampilan siswa pada siklus I jumlah skor 117 atau 70% kategori
cukup. Untuk lebih jelasnya penilaian keterampilan siswa pada siklus I dapat dilihat pada gambar
grafik di bawah ini.

90
80
70
60
50
40

Siklus I

30
20
10
0
Mengemukakan
pendapat

Menjawab
pertanyaan dengan
benar

Bertanggung jawab
terhadap tugas yang
diberikan

Gambar 4.3 Penilaian Keterampilan Siswa Siklus I

30

2.

Observasi Kinerja Guru

Setelah dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, maka diperoleh
data sebagai berikut.
Tabel 4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I
No

Aspek yang Diamati

1
Pra pembelajaran
2
Membuka pelajaran
3
Kegiatan inti pembelajaran
4
Penutup
Jumlah Skor
Nilai Kinerja Guru
Kategori

Siklus I
Skor
6
7
52
13

%
50
58
72
81
78
72,22
Baik

Proses pembelajaran pada siklus I ini tergolong rendah disebabkan guru dalam tahap
penyesuaian terhadap siswa dengan menggunakan metode bermain peran. Pada prapembelajaran, guru kurang memperhatikan kesiapan siswa, skor yang diperoleh adalah 6
(50%). Saat membuka pelajaran guru tidak memberikan pre-test, masih kurang dalam
menyampaikan tujuan yang akan dicapai, dan kurang memotivasi siswa, sehingga skor
yang diperoleh adalah 7

(58%). Pada kegiatan inti guru kurang mengkaitkan materi

dengan pengetahuan lain, pembagian kelompok kurang terorganisir dengan baik, belum
membimbing siswa pada pembagian tugas sehingga pada kegiatan inti pembelajaran
memperoleh skor 52 (72%). Namun pada kegiatan penutup guru terlihat lebih baik dengan
mendapat skor 13 (81%).

3.

Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I dapat berjalan lancar meskipun
dalam pelaksanaan ada beberapa kelemahan. Temuan pada siklus I adalah sebagai berikut.

31

1.

Siswa masih malu dan ragu untuk memerankan tokoh pada naska drama tersebut
dikarenakan guru belum maksimal memotivasi siswa.

2.

Siswa belum bekerja sama dengan kelompok pada saat bermain peran dikarenakan
guru belum memeriksa kesiapan siswa.

3.

Bertanya atau mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dan menjawab
pertanyaan guru didominasi oleh siswa yang pandai.

4.

Guru belum memberikan pre-test sehingga hasil belajar belum mencapai indicator
yang ditentukan.

Temuan ini

selanjutnya didiskusikan dengan guru mitra. Hasil dari diskusi tersebut

diperoleh kesepakatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam siklus II yang
meliputi:
1.

Memotivasi siswa untuk mau bermain peran

2.

Membimbing pembagian tugas pada masing-masing pada saat bermain peran

3.

Meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Hasil Penelitian Siklus II
1.

Perencanaan

Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I setelah diobservasi dan direfleksi. Materi
pembelajaran yang akan dibahas pada siklus II dengan tema sehat itu penting. Materi ini
merupakan lanjutan dari siklus I, adapun uraian tiap tahapan siklus II adalah guru
mempersiapkan perangkat pembelajaran:

Pemetaan Kompetensi Dasar, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Observasi
Aktivitas Siswa, dan Lembar Kinerja Guru.

32

2.

Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan satu kali pertemuan dengan tema sehat itu penting
sub tema pentingnya kesehatan diri dan lingkungan. Pembelajaran dilaksanakan pada hari
Selasa, 11 Nopember 2014 pada pukun 07.30-09-30 WIB. Guru dan teman sejawat sudah
berada di dalam kelas sebelum bel berbunyi. Siswa berbaris di depan kelas untuk masuk ke
ruang kelas.
a. Kegiatan Awal
Guru meminta ketua kelas memimpin doa. Guru memberi salam dilanjutkan memeriksa
daftar hadir siswa, kesiapan siswa dan kerapihan siswa. Pada siklus II siswa yang hadir 15
orang. Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan mencoba mengingatkan
materi pelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus II. Sebelum jam pembelajaran dimulai
guru memberikan penghargaan permen dan tepuk tangan yang meriah kepada Bgs, Ek, Wl
dengan nilai tertinggi yaitu 80. Sedangkan pemenang kelompok teraktif yaitu kelompok 2
dengan anggota kelompok (And, Ftr, dan Nbl). Setelah itu guru membagi siswa kedalam
kelompok baru yang disesuaikan dengan kemampuan kognitif siswa. Pembagian kelompok
ini berdasarkan hasil nilai tes pada siklus I yaitu nilai tertinggi, sedang dan rendah.
b.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti, siswa kembali diminta mendiskusikan cara membaca naskah drama dengan
intonasi yang tepat. Wl, Sl, Nz dan Rr wakil dari kelompok 3 memperagakan drama di
depan kelas. Ftr dari kelompok 2 menanggapi tampilan drama dari kelompok 3. Dengan
bimbingan guru, Wl, Sl, Nz dan Rr mampu memerankan drama.

33

Setelah semua kelompok memerankan drama, siswa diminta kembali kebangku masingmasing. Siswa diminta untuk mengamati peta provinsi Jawa Tengah berdasarkan titik
koordinat dan menentuk

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING SISWA KELAS V SDN 1 NEGERI SAKTI GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 17 47

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING SISWA KELAS V SDN 1 NEGERI SAKTI GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 9 49

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEBAGUSAN GEDONGTATAAN PESAWARAN

0 6 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 PAREREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 9 38

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE BERMAIN KARTU HURUF DAN ANGKA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 3 KEBAGUSAN KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

5 37 70

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA SEHAT ITU PENTING MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS V SDN 3 NEGERI SAKTI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2014/2015

0 9 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA KELAS IV SDN 2 PADANG RATU GEDONGTATAAN PESAWARAN TP 2014/2015

1 14 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKn TEMA BERBAGAI PEKERJAAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI STAD SISWA KELAS IV SDN 3 SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 4 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 3 NEGERI SAKTI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

0 7 44

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE CARD SORTING PADA SISWA KELAS II DI SDN 2 KUTOARJO GEDONGTATAAN PESAWARAN

0 3 38