Karir dan Aktivitas BIOGRAFI KH. ACHMAD NASHIHIN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id membaca beberapa kalimat dan kemudian menerangkannya. Kadangkala ia juga mengambil refrensi dari kitab lain dalam menerangkan bidayah dan seringkali mengaitkannya dengan kondisi- kondisi aktual masa kini. Selain kesibukan di atas, kesibukannya dengan para santri adalah memimpin dzikir yang diawali dengan shalat tasbih tiap malam jum’at dari pukul 21.00-22.30. Pengasuh pesantren Darul Hikmah memang terkenal sebagai seorang yang ahli ibadah. Maka tidak heran jika santri-santrinya bukan hanya dituntut agar rajin belajar, namun juga harus rajin beribadah. Hal ini juga tampak dari aturan yang ia buat, yaitu mewajibkan santri-santri untuk sholat malam dan sholat dhuha. 2. Pembina Dzikir Padhang Bulan Kesibukan K.H. Achmad Nashihin dalam membina jamaah dzikir padhang bulan ini dimulai sekitar tahun 2007. Kesibukan ini bermula setelah ia mendirikan jamaah dzikir padhang bulan di pesantrennya. Animo masyarakat yang besar terhadap kegiatan ini mengahruskannya pintar-pintar membagi waktu mengingat aktifitas beliau yang sangat padat. Sejak awal berdirinya majelis ini, ia selalu berusaha istiqomah meluangkan waktunya untuk kegiatan yang diadakan tip bulan ini. 17 Posisinya sebagai pembina tentu memegang peranan sentral dalam kegiatan ini. Ditambah lagi, ia enggan mewakilkan kegiatan ini kepada orang lain untuk memimpin agenda dzikir, kecuali sangat terdesak, 17 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebab ia ingin lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Kesibukannnya yang begitu padat seringkali membuatnya kurang memiliki banyak waktu bersosialisasi dengan masyarakat. Maka dengan adanya kegiatan ini ia memiliki waktu khusus untuk bersosialisasi dan bercengkrama dengan masyarakat sekitar. Pengaruh kegiatan ini juga sangat dirasakan manfaatnya memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat, terutama dengan hal-hal yang berhubungan dengan spiritual masyarakat. Kesungguhannya untuk membesarkan majelis ini begitu kuat. Hal ini dapat dilihat dari publikasi yang dilakukan olehnya begitu getol. Ia tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat untuk mengikuti dzikir ini. Hal ini bukan semata-mata untuk meningkatkan popularitasnya, terlebih untuk mencari materi. Tanpa acara seperti ini pun namanya telah harum di kota Jember karena ia sering diundang untuk mengisi ceramah-ceramah, baik di pemerintahan maupun di tengah-tengah masyarakat. Cukuplah kekayaannya yang melimpah yang menjawab bahwa bukan materi yang dicarinya, bahkan ia membagi-bagikan nasi gratis untuk semua jama’ah. Jika bukan karena mengharap ridha Allah tentu sangatlah berat untuk melaksanakan tugas mulia ini. Tapi ibarat sumur yang pasti ada comberannya, begitupun dengan kedudukannya. Tidak semua orang bisa menerima i’tikad baiknya, banyak fitnah yang menyerang kehidupan rumah tangganya. Tapi seperti apapun aral yang melintang ia tetap berdiri kokoh dan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menghadapi cemohan itu dengan penuh kesabaran karena beliau sadar bahwa dakwah itu membutuhkan perjuangan yang melelahkan. 18 Dzikir ini diikuti sekitar 800- 1000 jama’ah dari dalam maupun dari luar. Jumlah itu tentu tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan jumlah santri muqim maupun santri kalong yang belajar di tempat beliau yang mencapai ribuan. Kesadaran masayarakat sekitar untuk mengikuti agenda seperti ini masih belum terbangun. Rasa malas dan termakan oleh gosip murahan tentang beliau menjadi salah satu alasan ketidakhadiran mereka. Namun bukan berarti kegiatan ini tidak memberikan dampak positif terhadap masyarakat. Jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya tentu kegiatan ini sangat memberikan dampak perubahan yang positif terhadap perubahan masyarakat sekitar. Perubahan itu tampak pada jama’ah yang mengikuti majelis ini mempunyai pemahaman yang lebih tentang agama dan membawa pengaruh pada setiap tindak-tanduknya. Bacaan dzikir yang dibaca oleh jama’ah dzikir Padhang Bulan adalah dzikir yang telah disusun oleh K.H. Achmad Nashihin dan telah memiliki ijazah dari para guru beliau. Dzikir-dzikir itu dibaca dengan bilangan tertentu sesuai yang telah tertera pada lembaran kertas dzikir yang telah ia susun. Menurutnya bilangan-bilangan itu juga didapatkan dari guru-gurunya. Untuk fadhilah dzikir-dzikir tersebut menurutnya 18 Doifi Amil Azis, Wawancara, Keranjingan-Jember, 02 Maret 2017. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memiliki manfaat yang sangat banyak, seperti dimudahkan segala urusannya dan lain sebagainya. 3. Pengelola PT. Al-Ghazalie Citra Utama Nama Al-Ghazalie sebenarnya diambil dari nama kakeknya yang telah banyak menginsiparasinya selama tinggal bersama. PT. Al- Ghazalie ini pada mulanya hanyalah sebuah kelompok bimbingan ibadah haji KBIH yang mengurusi perjalanan ibadah haji. Inisiatif untuk mendirikan KBIH inipun tidak serta merta muncul dari K.H. Achmad Nashihin, namun dari aspirasi masyarakat yang meminta beliau untuk memberikan bimbingan manasik haji dari tanah air sampai ke tanah suci Mekkah. Berangkat dari aspirasi masyarakat tersebut maka beliau sowan ke guru-guru beliau, diantaranya: Kyai Abdus Shomad, K.H. Muhyiddin Abdus Shomad, KH. Khotib Umar, Habib Aqil Al-Athas, KHR. Kholil As’ad dan Gus Mad Pembimbing KBIH Ar-Rifa’i Malang, mereka menyarankan agar “haji setiap tahun dengan biaya sendiri dan membimbing calon jama’ah dengan ikhlas”. Atas dasar pertimbangan-pertimbangan di atas maka ia memutuskan untuk mendirikan KBIH yang diberi nama KBIH Al-Ghazalie atas saran K.H. Muhyiddin Abdus Shomad. Maka pada tanggal 21 Agustus 2003 beliau mulai membimbing jama’ah dari tanah air sampai ke Arab digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Saudi. 19 KBIH ini mempunyai tujuan untuk membantu masyarakat sekitar untuk memudahkan mereka melaksanakan ibadah ke tanah suci. Hal ini terbukti, bahwa semenjak dibentuknya KBIH masyarakat berduyun-duyun untuk mendaftarkan dirinya bergabung dengan KBIH Al-Ghazalie hingga KBIH ini menjadi KBIH terbesar di Jember. Selain melaksanakan kegiatan ibadah haji, ia juga melaksanakan kegiatan umroh. Animo masyarakat melaksanakan ibadah umroh ternyata juga cukup besar. Hal ini mengaharuskannya bolak balik Indonesia-Mekkah berkali-kali hingga pada tahun 2010 ia mengenal salah satu pimpinan Garuda Indonesia dan PT. Raudhah Amani Wisata Ramani hingga terjadi kesepakatan agar beliau membuka perwakilan PT. Ramani di Jember dengan nama Al-Ghazalie Citra Utama. Setelah dirasa Al- Ghazalie Citra Utama mengalami perkembangan yang sangat pesat, maka pada tahun 2013 PT. Ramani menyarankan agar Al-Ghazalie Citra Utama menjadi sebuah PT. Setelah musyawarah dengan keluarga dan melakukan beberapa pertimbangan, maka diuruslah perijinannya untuk menajdi PT. hingga pada tahun itu juga Al-Ghazalie Citra Utama resmi menjadi PT. Al- Ghazalie Citra Utama. PT. Al-Ghazalie ini menjadi satu-satunya PT. milik masyarakat Jember yang bergerak dalam bidang ibadah haji dan haji plus serta umroh. Dalam setahun PT. ini bisa melakukan perjalanan 19 Ibnu Rofi’i, Bimbingan Praktis Manasik haji, umrah, dan ziarah t.tp: KBIH Al-Ghazalie,t.th, iii. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tujuh kali ke Mekkah untuk ibadah umroh saja. Sekali perjalanan bisa memberangkatkan 80 jamaah bahkan lebih. 20 Posisinya secara struktural dalam PT. Al-Ghazalie adalah sebagai komisaris sebagaimana yang tertulis dalam Akta pendirian no. 28 tanggal 22 Maret 2013. Namun secara kultural ia tetap setia mendampingi jamaah ketika manasik maupun ketika di Mekkah. Sekilas pandang tentang awal mula berdirinya PT. Al-Ghazali bisa dilihat dari tulisannya yang penulis peroleh dari blog pesantren darul hikmah yang ditulis dalam bentuk narasi. Berikut tulisan beliau: “Pada bulan Romadhon tahun 2003 saya Drs. KH. Achmad Nashihin, AR melaksanakan ibadah umroh dengan ikut PT. Safiir Amal Imani yang di ikuti sekitar 23 Jamaah. Saat itu dari Indonesia langsung menuju Madinah. Menjelang keberangkatan ke Makkah ada pemantapan manasik dan saya di minta untuk memberi tusiyah dan sekaligus materi manasik umroh. Dengan penuh senang hati dan rasa tanggung jawab saya laksanakan amanah itu sebagai pengamalan ilmu saya. Prosesi seperti ini ibadah umroh di dalamnya ada pengajian rupanya sangat di rasakan manfaatnya oleh masyarakat Jember. Sehingga masyarakat Jember semakin banyak yang melaksanakan ibadah umroh bersama saya. Pada tahun 2010 saya bertemu dengan salah satu pimpinan Garuda Indonesia dan salah satu pengurus PT. Raudhah Amani Wisata 20 Isma’il, Wawancara, Keranjingan-Jember, 02 Maret 2017. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id RAMANI yaitu HM. Budi Santoso, saat itulah saya mendapatkan ilmu tentang pengurusan tiket dan visa. Kemudian keesokan harinya saya di pertemukan dengan pimpinan Ramani yaitu Djajang Sudrajat. pada saat itulah terjadi kesepakatan antara saya dan Ramani. Yaitu Ramani membuka perwakilan di jember dengan nama Al-Ghazaalie Citra Utama. Pada awal tahun 2013 Al-Ghazaalie Citra Utama di sarankan oleh pihak Ramani untuk menjadi PT. Al-Ghazaalie Citra Utama. Dengan segala pertimbangan dan musyawaroh kami beserta keluarga besar kami semuanya sepakat untuk meresmikan dan mengurusi perijinan PT. Al-Ghazaalie Citra Utama dengan pihak-pihak terkait ”. 21 21 Achmad Nashihin, “Sejarah Berdirnya PT. Al-Ghazalie Citra Utama”, dalam http:alghazaalie.blogspot.co.id201608sejarah-berderi-pt-al-ghazaalie-citra.html, 02 April 2017 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DZIKIR PADHANG BULAN DI

KERANJINGAN JEMBER

A. Definisi Dzikir Padhang Bulan

Dzikir adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kaum muslim. Di bab pertama telah dijelaskan beberapa manfaat dzikir yang sangat begitu dahsyat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu manfaat dzikir yang disebutkan dalam al- qur’an ialah dzikir bisa membuat hati kita menjadi tenang. 1 Dzikir menurut Imam Ghazali mempunyai pengertian mengingat Allah. Tidak terikat waktu, hendaknya dilakukan kapan kapan dan di mana saja. Lebih utama jika ketika duduk sehabis shalat. Atau ketika duduk di tengah-tengah sebuah majelis. 2 Dzikir yang dibaca umat muslim memiliki beraneka ragam corak dan model. Ada yang membaca dzikir pada setiap gerak-geriknya dan adapula yang membaca dzikir tertentu dan pada tempat dan waktu tertentu. Ada seseorang membaca dengan keras, pelan, menangis,dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan bentuk ekspresif mereka dalam mengingat Allah. Tidak terhitung jumlah jama’ah dzikir di Tanah air tercinta ini. Salah satu jama’ah dzikir yang cukup terkenal di daerah Jember ialah Dzikir Padhang bulan. 1 Al- Qur’an, 13 ar-Ra’du : 28. 2 Imam Ghazali, Ringkasan Ihya’ Ulumuddin Surabaya: Gita Media Press, 2003, 107. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dzikir padhang bulan ini tidak jauh berbeda dengan dzikir-dzikir biasanya. Menurut K.H. Achmad Nashihin dinamai dzikir padhang bulan karena waktu pelaksanaan dzikir ini berlangsung ketika bulan padang atau ketika bulan terang benderang, yaitu pada malam 15 bulan hijriah. 3 Acara dzikir padhang bulan ini dihelat di tanah lapang dan tanpa penerangan lampu apapun, jadi benar-benar mengandalkan sinar rembulan. Hal ini bisa menambah tingkat kekhusyukan jama’ah dalam melaksanakan dzikir. Selain itu, biasanya K.H. Achmad Nashihin juga menganjurkan jamaah untuk berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriah yang merupakan puasa ayyamul bidh atau puasa hari putih. Menurutnya, dengan berpuasa pada tiga hari tersebut sama halnya kita berpuasa selama setahun penuh. Hal ini sesuai dengan hadits-hadits Nabi berikut ini: -Diriwayatkan dari Muadzah Al-Adawiyah : Saya pernah bertanya kepada Aisyah r.a., istri Nabi Saw., “Apakah Rasulullah Saw. biasa berpuasa tiga hari pada setiap bulannya?” Aisyah menjawab, “Ya.”. Lalu saya bertanya lagi, “Pada hari-hari apakah yang biasa beliau lakukan dalam berpuasa setiap bulan itu?” Dia menjawab, “Beliau tidak memedulikan kepada hari apa saja beliau berpuasa pada setiap bulannya.” Muttafaq Alaih: 627. 4 - “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” HR. Bukhari no. 1979. 5 3 Achmad nashihin, Wawancara, Keranjingan-Jember, 03 Maret 2017. 4 Abdul Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim Bandung: Mizan, 2002, 346. 5 Imam Bukhari, Shahih Bukhari, vol. XXX Riyadh: Bait Al-Afkar Ad-Dauliyah: 1998, 375. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id - “Hai Abu Dzar, Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah.” H.R. Ibnu Khuzaimah no. 2128 dan An- Nasa’i 4: 192. 6 Sebelum melaksanakan dzikir, para jamaah diajak untuk shalat tasbih terlebih dahulu. Sebagaimana kita ketahui bahwa sholat tasbih termasuk sholat yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw, meskipun ada beberapa ulama’ yang berbeda pendapat terkait hukum melaksanakan shalat tasbih. Berikut hadits yang menerangkan tentang shalat tasbih: “Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib, “Hai Abbas, hai pamanku, maukah engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah engkau aku ajari sepuluh sifat pekerti? Jika engkau melakukannya, Allah mengampuni dosamu: dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam dosa. Engkau shalat empat rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca al-Fatihah dan satu surat al-Quran. Jika engkau telah selesai membaca surat pada awal rakaat, sementara engkau masih berdiri, engkau membaca, ‘Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illa Allah, wallahu akbar’ sebanyak 15 kali. Kemudian ruku’, maka engkau ucapkan dzikir itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku’, lalu ucapkan dzikir itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau turun sujud, ketika 6 Ibnu Khuzaimah, Shahih Ibnu Khuzaimah Jilid 3 Jakarta: Pustaka Azzam, 2007, 683. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sujud engkau ucapkan dzikir itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau ucapkan dzikir itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau bersujud, lalu ucapkan dzikir itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau ucapkan dzikir itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 dzikir pada setiap satu rakaat. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Jika engkau mampu melakukan shalat itu setiap hari sekali, maka lakukanlah Jika engkau tidak melakukannya, maka lakukan setiap bulan sekali Jika tidak, maka lakukan setiap tahun sekali Jika engkau tidak melakukannya, maka lakukan sekali dalam umurmu.” 7 S alah satu ulama’ yang menyatakan bahwa hadits tentang shalat tasbih tidak bisa dijadikan hujah, yaitu Abul Faraj Ibnul Jauzi rahimahullah. Ia menyebutkan hadits-hadits shalat tasbih dan jalan-jalannya, di dalam kitab beliau al- Maudhu’at, kemudian men-dha’if-kan semuanya dan menjelaskan kelemahannya. Sedangkan salah satu ulama’ yang mendukung dengan hadits-hadits tentang shalat tasbih, yaitu Ar-Ruyani rahimahullah berkata dalam kitab al-Bahr, di akhir kitab al-Janaiz , “Ketahuilah, bahwa shalat tasbih dianjurkan, disukai untuk dilakukan dengan rutin setiap waktu, dan janganlah seseorang lalai darinya.” 8 Dari pemaparan di atas kita bisa memilih pendapat mana yang akan kita jadikan panutan. Terlepas dari hal itu, shalat tasbih ini bisa membawa kedamaian tersendiri bagi jamaah dzikir padhang bulan. Suasana hening dan 7 Imam Nawawi, Al-Adzkar t.t: Dar Al-Fikr, t.th, 158. 8 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tenang karena dilaksanakan di tanah lapang dan hanya mengandalkan penerangan rembulan. Hal ini menurut jamaah juga bisa menambah kekhusyukan dan kenikmatan dalam beribadah. Tidak sedikit dari jamaah yang berurai air mata ketika dzikir sedang berlangsung karena merasakan nikmatnya berdzikir. 9

B. Latar Belakang Berdirinya Dzikir Padhang Bulan

Latar belakang berdirinya padhang bulan ini sebenarnya tidak lepas dari peran K.H.R. Kholil As’ad Situbondo selaku guru beliau. Di tempat K.H.R Kholil ternyata sudah melaksanakan kegiatan dzikir padhang bulan sebelum di Kranjingan melaksanakan. Dzikir di tempat K.H.R. Kholil mempunyai banyak jamaah yang berasal dari mana-mana, bukan hanya dari dalam kota. Salah satu murid yang selalu istiqomah hadir dalam acara dzikir padhang bulan K.H.R. Kholil ialah K.H. Achmad Nashihin. Di tengah kesibukannya mengasuh pesantren dan aktivitas lainnya, ia selalu menyempatkan diri untuk menghadiri acara dzikir tersebut. Setelah beberapa lama mengikuti dzikir tersebut, kemudian K.H. Achmad Nashihin diminta K.H.R. agar mendirikan sendiri dzikir yang serupa di tempatnya. Hal ini bertujuan agar syiar Islam menyebar luas di tengah-tengah masyarakat. Inisiatif ini pertama kali muncul dari Mbakyu K.H.R Kholil, yaitu Nyai Isya’iyah As’ad dan pendapat beliau disetujui oleh 9 M. Mukhlis, Wawancara, Keranjingan-Jember, 14 Mei 2017.