Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada RSUP Haji Adam Malik Medan

(1)

MEDAN

Oleh :

RIZKY ILHAMI NST 112102206

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

2

 

   


(3)

(4)

D rasa puji penyertaan tepat dan untuk tuga Pada RSU P tugas akhi serta peng kritikan d melengkap tugas akh karena ban selama pro U kasih yang 1. Bapak Ekonom kemaju Dengan sega syukur seda n dan berka sesuai den as akhir ini UP Haji Ad Peneliti men ir ini dikar getahuan pen dan masuka

pi dan men hir ini bany ntuan yang oses penulis Untuk itu p

g sebesar-be Prof. Dr. A mi Dan B uan Fakultas KA ala kerenda alam-dalam atNya, pene ngan waktu adalah “Pe dam Malik nyadari ada enakan oleh neliti sendir an, serta sar

nyempurnak yak kendala

tulus dari b san tugas ak ada kesemp esarnya kep Azhar Maks

isnis Univ s Ekonomi d

i ATA PENG

ahan hati, p mnya kepada eliti dapat yang diren rencanaan Medan”. anya kekura h terbatasn ri. Oleh kar aran yang m

kan tugas a a yang diha berbagai pih khir berlang

patan ini, p pada semua sum, M.Ec versitas Sum dan Bisnis. GANTAR peneliti men a Tuhan Ya menyelesai ncanakan.

dan Penga

angan dan k nya waktu, i rena itu, pen membangun

akhir ini. S adapi, namu hak yang ke gsung.

peneliti me pihak yang , Ac, Ak, C matera Uta

ngucapkan t ang Maha E kan tugas a

Judul yang awasan Bia

kelemahan informasi y neliti mengh n dari berba Selama pros

un semua i erap kali me

nyampaikan telah terlib CA, selaku ara atas de

terima kasih Esa, karena akhir ini de g dipilih pe aya Operas dalam penu yang didapa harapkan ad agai pihak ses penyele itu dapat d embantu pe

n ucapan te bat. Dekan Fak edikasinya h dan a atas engan eneliti sional ulisan atkan, danya guna esaian diatasi eneliti erima kultas demi


(5)

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai dosen pembimbing penulis yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan serta dukungan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak dan Ibu Dosen/Pengajar, Pembimbing dan Penasehat Akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengajarkan beragam mata kuliah yang sangat bermanfaat.

6. Bapak dr. Lukmanul Hakim Nst, Sp.KK, selaku Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan serta seluruh staff/pegawai yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan penelitian di RSUP Haji Adam Malik Medan.

7. Teristimewa kepada ayahanda tercinta, ibunda dan bunde-bunde tersayang atas kasih sayang, perhatian, serta nasihatnya yang telah membesarkan dan mendidik sehingga penulis berhasil menyusun tugas akhir dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Serta untuk


(6)

iii

8. kedua adik saya Eri Irfana Nasution dan Rizka Chintami Nasution atas dukungan dan semangat yang diberikan.

9. Untuk semua teman-teman saya khususmya DIII Akuntansi Grup D dan para pengurus HMD Akuntansi serta abang dan kakak senior dan adik-adik junior yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih, semoga tulisan ini berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan, masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis pada khususnya.

Medan, Juli 2014 Penulis

(Rizky Ilhami Nst)

NIM. 112102206


(7)

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei/Observasi ... 5

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN ... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job Description ... 14

D. Jaringan Usaha... 20

E. Kinerja Usaha Terkini ... 22


(8)

v

BAB III: PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL

PADA RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN ... 25

A. Perencanaan Biaya Operasional Pada RSUP Haji Adam Malik Medan ... ... 25

1. Biaya Operasional ... 26

2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ... 29

B. Realisasi Biaya Operasional ... 33

C. Pengawasan Biaya Operasional ... 37

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(9)

III.1 Tabel usulan anggaran dan realisasi alokasi anggaran periode

31 Desember 2012 dan 31 Desember 2013 ... 34 III.2 Tabel perbandingan anggaran dan realisasi anggaran untuk periode 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2013 ... 35

III.3 Tabel pertanyaan mengenai perencanaan dan pengawasan biaya

operasional ... 41

                             


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman II.1 Struktur organisasi RSUP Haji Adam Malik Medan ... ... 13


(11)

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan mempunyai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan operasionalnya. Secara umum setiap perusahaan baik yang begerak di bidang jasa, dagang maupun industri mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, perkembangan perusahaan, dan juga untuk memperoleh laba secara maksimal. Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai secara maksimal melalui perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perusahaan.

Perencanaan dan pengawasan merupakan dua sisi yang berbeda tetapi mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi. Dalam arti pengawasan akan berfungsi karena adanya perencanaan dan sebaliknya perencanaan tidak berarti bila tidak ada pengawasan yang baik. Perencanaan merupakan suatu proses penentuan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan diwaktu yang akan datang, yang di dalamnya terdapat strategi dan teknik yang akan dilakukan dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan.

Perencanaan yang baik akan membantu manajemen dalam melakukan pengawasan. Untuk memperoleh perencanaan biaya operasional yang tersusun dengan baik dan sistematis, manajemen harus menyusun suatu perencanaan atas masing-masing elemen biaya operasi secara hati-hati sebagai tolak ukur yang akan dicapai. Jika rencana yang telah ditetapkan


(13)

berbeda dengan realisasinya, maka manajemen harus mengambil tindakan korektif sebagai tindak lanjut dari fungsi pengawasan.

Pengawasan merupakan suatu kegiatan penilaian dan perbaikan tentang aktivitas yang dilaksanakan untuk mengetahui sampai sajauh mana pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan bukan hanya mencari kesalahan, tetapi juga mencegah dan memperbaiki kesalahan tersebut. Sehingga berdasarkan kesalahan-kesalahan itu dapat diambil tindakan agar keseluruhan pelaksanaan benar-benar sesuai atau mendekati apa yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan adanya pengawasan, perusahaan akan lebih efisien dalam menggunakan dananya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehingga pemborosan dapat ditekan seminimal mungkin.

Keberhasilan pengawasan juga ditentukan oleh beberapa unsur seperti struktur organisasi, prosedur kerja, rencana kerja yang baik. Selain itu pencatatan dan pelaporan biaya operasional sebagai umpan balik pelaksanaan fungsi perencanaan sangatlah dominan karena tanpa adanya laporan tersebut sulit untuk mengukur hasil guna suatu aktivitas usaha. Salah satu bentuk perencanaan yang penting adalah anggaran (budget). Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan, anggaran memberikan manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu, pada waktu mempersiapkan anggaran pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan dan menyelediki faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tersebut.


(14)

3

 

   

Dalam penyusunan rancangan anggaran, pihak manajemen perusahaan harus mempertimbangkan laporan realisasi anggaran pada periode sebelumnya khususnya biaya operasional. Dengan adanya laporan realisasi biaya operasional dapat diketahui selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasi, baik yang bersifat menguntungkan maupun yang bersifat merugikan. Selain itu dapat juga diketahui penyebab terjadinya penyimpangan tersebut dan tindakan apa yang dilakukan untuk meminimalkan penyimpangan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.

Dengan demikian tingkat efisiensi yang tinggi dalam perusahaan dapat dicapai yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat laba. Unsur perencanaan dan pengawasan biaya operasional ini harus dijalankan dengan baik. Sebaiknya perusahaan dapat membuat perkiraan-perkiraan dan dampaknya terhadap perusahaan, karena apabila perusahaan salah dalam memproyeksikannya akan mempengaruhi kegiatan usaha.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional perusahaan, yang selanjutnya memilih topik tugas akhir ini dengan judul “Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada RSUP Haji Adam Malik Medan”.

B. Rumusan Masalah

Untuk mencapai hasil yang baik dan terarah, perlu ditetapkan apa yang menjadi masalah pokok pada RSUP Haji Adam Malik Medan yang dijadikan objek penelitian. Oleh karena itu dalam pembahasan lebih lanjut


(15)

peneliti membatasi diri hanya merumuskan permasalahan tentang: ”Apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan telah efektif ?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan telah efektif.

2. Manfaat penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti pada RSUP Haji Adam Malik Medan diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi rumah sakit, dan bagi peneliti lain.

a. Bagi peneliti yaitu sebagai bahan masukan apabila dimintai pendapat mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan.

b. Bagi RSUP Haji Adam Malik Medan, diharapkan dari hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk memperbaiki perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada rumah sakit di masa yang akan datang.

c. Bagi peneliti lain, yaitu sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian-penelitian sejenis berikutnya.


(16)

5

 

   

D. Rencana Penulisan

Sistematika penelitian terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi. 1. Jadwal Survei/Observasi

Berikut diuraikan jadwal survei/observasi yang dilakukan selama proses penyusunan tugas akhir.

Tabel I.1

Jadwal Survei/Observasi

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian serta rencana penulisan yang akan

NO KEGIATAN

JUNI 2014 I II III IV 1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset

4 Pengajuan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir


(17)

menjelaskan mengenai jadwal penelitian dan rencana isi. BAB II : RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum dari perusahaan meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja terkini serta rencana usaha RSUP Haji Adam Malik Medan.

BAB III :PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai tentang topik penelitian yang terdiri dari perencanaan biaya operasional RSUP Haji Adam Malik Medan yang meliputi biaya operasional dan penyusunan biaya operasional, realisasi biaya operasional serta pengawasan biaya operasional. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya serta saran yang dianggap berguna, terutama direktur sebagai pucuk pimpinan rumah sakit dalam menyusun rencana dan pengambilan keputusan yang tepat di masa yang akan datang.


(18)

7 BAB II

RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN A. Sejarah Ringkas

RSUP Haji Adam Malik Medan adalah rumah sakit umum milik pemerintah pusat yang secara teknis berada dibawah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, berlokasi di Jl. Bunga Lau No.17 Medan Tuntungan. RSUP Haji Adam Malik merupakan pusat rujukan kesehatan regional untuk wilayah Sumatera bagian Utara dan Bagian Tengah yang meliputi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Barat. RSUP Haji Adam Malik Medan dibangun secara bertahap dimana pembangunan tahap pertama meliputi gedung poliklinik, gedung CMU (Central Medical Unit), rawat inap dengan kapasitas 300 tempat tidur, gedung farmasi, dapur dan cuci, kamar jenazah, ME utility dan asrama perawat. Pembangunan gedung berikutnya dilaksanakan berlanjut setiap tahun yaitu:

1. Tahun1992/1993, pembangunan gedung instalasi gawat darurat 1000M2. 2. Tahun 1993/1994, pembangunan gedung administrasi.

3. Tahun 1994/1995, pembangunan gedung rawat inap terpadu -B (150 TT) dan selasar penghubung.

4. Tahun 1997/1998, pembangunan lanjutan gedung rawat inap terpadu - B (150 TT lagi) dalam bentuk rangka/konstruksi bangunan saja.

5. Tahun 1999/2000, pembangunan gedung administrasi lantai II dan III. 6. Tahun 2004, pembangunan lanjutan gedung rawat inap terpadu – B.


(19)

7. Tahun 2005, pembangunan gedung rawat inap terpadu – B untuk pelayanan jantung, anak dan VIP, sehingga jumlah tempat tidur berjumlah 450 unit.

8. Tahun 2006 s/d 2009, jumlah tempat tidur bertambah sesuai dengan kebutuhan pasien rawat inap menjadi 600 TT.

9. Tahun 2010 bulan Maret jumlah tempat tidur bertambah menjadi 650 TT sesuai dengan SK Dirut No. YM.00.03/IV.2.1/3258a/2010 dan pembangunan gedung gawat darurat dengan luas area 4000 m2 telah selesai dilaksanakan.

10. Tahun 2011, pembangunan gedung Cardiac Center dengan luas area 7000 m2/7 lantai termasuk basement telah selesai dilaksanakan dan dimulainya pembangunan gedung rawat inap seluas 20.000 m2.

11. Tahun 2012, gedung rawat inap.

12. Tahun 2013, diharapkan pembangunan gedung rawat inap yang baru dilanjutkan.

13. Tahun 2014, juga direncanakan dimulainya Operasional gedung Cardiac Center 7 lantai, termasuk lantai basement dan direncanakan operasional gedung gawat unit darurat 4 lantai akan dilaksanakan penggunaannya.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 335/Menkes/SK/VII/1990 tanggal 11 Juli 1990: RSUP Haji Adam Malik ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A, dan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No.502/Menkes/SK/IX/1991 tanggal 6 September 1991. Ditetapkannya


(20)

9

 

   

RSUP Haji Adam Malik Medan sebagai rumah pendidikan, maka Fakultas Kedokteran USU dapat menggunakannya sebagai pusat pendidikan klinik calon dokter dan pendidikan keahlian calon dokter spesialis, untuk tempat penelitian dan pengembangan teknik kedokteran. Selain digunakan Fakultas Kedokteran USU, RSUP Haji Adam Malik Medan digunakan pula oleh Akademi Keperawatan, Sekolah Perawat Kesehatan dan Akademi Kesehatan Lainnya untuk sarana pendidikan. Untuk pengaturan penggunaan RSUP Haji Adam Malik Medan sebagai tempat Pendidikan Fakultas Kedokteran USU, telah disusun dan disepakati suatu Piagam Kerja Sama antara RSUP Haji Adam Malik Medan dan Fakultas Kedokteran USU.

nomor: 490/RSUP-A/SKB/VI/1991

tanggal 15 Juni 1991

nomor: 49/PT 05. H4/FK/H.1991

Piagam Kerja Sama ini sudah beberapa kali diperbaharui, yang terakhir dengan nomor:

nomor: KS.01.02.5.3.3379

tanggal 26 Mei 2007

nomor: 2579.KO5.5/PS/2007

Demikian pula halnya dengan sekolah/akademi kesehatan lainnya telah diterbitkan Piagam Kerja Sama.

RSUP Haji Adam Malik Medan secara bertahap mulai difungsikan sejak Juni 1991, dimulai dengan rawat jalan dan pelayanan rawat inap pada bulan Agustus 1992. Sejak 11 Januari 1993 secara resmi FK-USU telah


(21)

menjadikan RSUP Haji Adam Malik Medan sebagai pusat pendidikan dan bersamaan dengan itu dilakukan soft opening. Disusul kemudian pada tanggal 21 Juli 1993 RSUP Haji Adam Malik Medan diresmikan oleh Presiden RI, yang selanjutnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi RSUP Haji Adam Malik Medan.

Susunan organisasi dan tata kerja RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan dengan Keputusan Menkes RI No.244/Menkes/Per/III/2008. RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki visi “Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian yang Mandiri dan Unggul di Sumatera Pada tahun 2015”.

Sedangkan misi RSUP Haji Adam Malik Medan adalah:

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau.

2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang profesional.

3. Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien, akuntabel, dan mandiri.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah komponen-komponen atau susunan organisasi yang saling berkaitan yang menunjukkan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan dari fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi, maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi


(22)

11

 

   

RSUP Haji Adam Malik Medan disusun berdasarkan analisa kebutuhan dan kemampuan organisasi, penyempurnaan tugas dan fungsi, dalam rangka mewujudkan instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolahan keuangan badan layanan umum yang berprinsip produktivitas, efektivitas, efesiensi. Pengembangan organisasi dan tata kelola setelah RSUP Haji Adam Malik Medan menjadi badan layanan umum, dibagi sesuai dengan fungsinya. Persyaratan minimal dari para pemimpin dan pejabat BLU serta seluruh jajaran RSUP Haji Adam Malik Medan ditata ulang sesuai dengan kondisi organisasi.

Susunan organisasi rumah sakit yang menerapkan PPK BLU diatur dalam PP 23 Tahun 2005 terdiri dari unsur-unsur :

1. Pemimpin sebagai pejabat penanggungjawab umum operasional dan keuangan. Titelatur yang digunakan adalah direktur utama.

2. Pejabat keuangan sebagai pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengelolahan keuangan. Pejabat keuangan ini dipresentasikan oleh Direktur Utama.

3. Pejabat teknis sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas tugas pokok dan fungsi (core business) rumah sakit. Pejabat teknis ini dipresentasikan oleh Direktur Medik dan Keperawatan, Direktur SDM & Pendidikan, Direktur Umum Dan Operasional.

Selain itu terdapat Dewan Pengawas untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap rencana strategis, rencana bisnis dan anggaran serta


(23)

Satuan Pemeriksaan Intern sebagai unit kerja dibawah pimipinan BLU untuk melaksanakan fungsi pemeriksaan yang bersifat internal.

Struktur organisasi RSUP Haji Adam Malik Medan dapat dilihat pada gambar II.1 berikut ini :


(24)

13

 

   

Gambar II.1

Struktur Organisasi RSUP Haji Adam Malik Medan


(25)

C. Job Description

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi RSUP Haji Adam Malik Medan.

1. Dewan Pengawas

Dewan pengawas BLU RSUP Haji Adam Malik Medan yang selanjutnya disebut Dewan Pengawas adalah organ BLU RSUP Haji Adam Malik Medan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengurusan RSUP Haji Adam Malik Medan. Dewan Pengawas BLU RSUP Haji Adam Malik Medan dipimpin oleh seorang Ketua Dewan Pengawas. Tugas pokok Dewan Pengawas adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan BLU yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola RSUP Haji Adam Malik Medan mengenai pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran, Rencana Strategis Bisnis Jangka Panjang dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Direktur Utama

RSUP Haji Adam Malik Medan dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan Direktur Utama.

Tugas pokok Direktur Utama adalah:

a. Memimpin pelaksanaan tugas rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainya serta melaksanakan upaya rujukan, penyiapan rencana strategis bisnis BLU.


(26)

15

 

   

b. Penyiapan RBA tahunan.

c. Pengusulan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.

Dalam memimpin pelaksanaan tugas rumah sakit, Direktur Utama menyelenggarakan fungsi:

a. Pelayanan medis.

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan. c. Penunjang medis dan non medis, d. Pengelolahan sumber daya manusia.

e. Pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran dan pendidikan kodekteran berkelanjutan.

f. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya. g. Penelitian dan pengembangan.

h. Pelayanan rujukan.

i. Administrasi umum dan keuangan.

Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Utama dibantu oleh empat direktur di bawahnnya yang terdiri dari Direktur Medik dan Keperawatan, Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan, Direktur Keuangan, Direktur Umum dan Operasional serta Satuan Pemeriksaan Intern.

a. Direktur Medik dan Keperawatan

Direktur Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.


(27)

Tugas Pokok Direktur Medik dan Keperawatan adalah melaksanakan pengelolaan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Medik dan Keperawatan menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunanan rencana pelayanan medis, keperawatan dan penunjang.

2) Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang.

3) Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan medis, keperawatan dan penunjang.

b. Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan

Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas pokok Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan adalah melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia serta pendidikan dan penelitian.

Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

2) Koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia. 3) Koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta penelitian


(28)

17

 

   

4) Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

c. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Tugas pokok Direktur Keuangan adalah melaksanakan penyusunan program dan anggaran, pengelolaan perbendaharaan, mobilisasi dana, akuntansi dan verifikasi.

Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Keuangan memiliki fungsi: 1) Penyusunan rencana program dan anggaran.

2) Koordinasi dan pelaksanaan urusan perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi dan verifikasi.

3) Pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan program dan anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi dan verifikasi.

Direktur Keuangan dibantu dan membawahi Bagian Program dan Anggaran.

1) Bagian Program dan Anggaran

Kepala bagian program dan anggaran adalah seorang pelaksana di dalam organisasi RSUP Haji Adam Malik Medan, di dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan. Tugas pokok Kepala Bagian Program


(29)

dan Anggaran adalah melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran serta evaluasi dan penyusunan laporan keuangan. Fungsi:

a) Penyiapan kordinasi penyusunan rencana program dan anggaran. b) Penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA).

c) Evaluasi program dan anggaran serta penyusunan laporan keuangan.

Di dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian program dan anggaran dibantu oleh dua orang kepala sub bagian yaitu Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran dan juga Kepala Sub Bagian Evaluasi Program dan Anggaran.

a) Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran adalah seorang pelaksana di dalam organisasi RSUP Haji Adam Malik Medan, di dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Program dan Anggaran. Tugas pokok Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran adalah melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran serta rencana bisnis anggaran.

b) Sub Bagian Evaluasi Program dan Anggaran

Kepala Sub Bagian Evaluasi Program dan Anggaran adalah seorang pelaksana di dalam organisasi RSUP Haji Adam Malik


(30)

19

 

   

Medan, di dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Program dan Anggaran. Tugas pokok Kepala Sub Bagian Evaluasi Program dan Anggaran adalah melakukan penyiapan bahan kegiatan evaluasi program dan anggaran serta penyusunan laporan keuangan.

d. Direktur Umum dan Operasional

Direktur Umum dan Operasional dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas pokok Direktur Umum dan Operasional adalah melaksanakan pengelolaan data dan informasi, hukum, organisasi dan hubungan masyarakat serta administrasi umum.

Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Umum dan Operasional mempunyai fungsi:

1) Pengelolahan data dan informasi.

2) Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat. e. Satuan Pemeriksaan Intern

Satuan Pemeriksaan Intern adalah satuan kerja fungsional yang bertugas melaksanakan pemeriksaan intern rumah sakit. Satuan Pemeriksaan Intern berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas pokok Satuan Pemeriksaan Intern adalah melakukan pemeriksaan internal di lingkungan rumah sakit.


(31)

D. Jaringan Usaha

RSUP Haji Adam Malik Medan menyelenggarakan usaha :

1. Pelayanan kesehatan preventif, promotif kuratif, maupun rehabilitatif secara paripurna terhadap pasien.

2. Fungsi pendidikan tenaga kesehatan & non kesehatan meliputi jenis tenaga dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis & dokter gigi spesialis, tenaga keperawatan/bidang, tenaga farmasi, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga fisioterapi, tenaga radioterapi. Kegiatan penilitian dan pengembangan meliputi bagian.

3. Pengembangan pelayanan kesehatan yang akan dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan terdiri dari pelayanan medis spesialistik dan sub spesialistik, pelayanan penunjang medis dan diagnostik serta pelayanan lain.

1. Kegiatan pelayanan medis di instalasi rawat jalan: a. Poliklinik obsteri dan ginekologi.

b. Poliklinik gigi. c. Poliklinik jiwa. d. Poliklinik THT. e. Poliklinik anak. f. Poliklinik kardiologi. g. Poliklinik paru. h. Poliklinik syaraf.


(32)

21

 

   

j. Poliklinik bedah. k. Poliklinik bedah syaraf. l. Poliklinik mata.

m.Poliklinik kulit kelamin. n. Pelayanan medical check up. o. Breast clinic.

p. Unit radioterapi.

q. Pelayanan rumatan metadon. r. Klinik kecantikan.

s. Pelayanan rehabilitasi medik. t. Pelayanan posyansus / VCT.

2. Pelayanan penunjang medis : a. Instalasi patologi klinik. b. Instalasi patologi anatomi. c. Instalasi diagnostik terpadu.

d. Instalasi bank darah (unit transfusi darah). e. Instalasi radiologi.

f. Instalasi mikrobiologi klinik. g. Instalasi kardiovaskular. h. Instalasi farmasi.

i. Instalasi haemodialisa. j. Instalasi rehabilitasi medis. k. Instalasi jenazah.


(33)

3. Pelayanan penunjang non medis : a. Instalasi CSSD.

b. Instalasi laundry. c. Instalasi gizi.

d. Penggunaan incenerator. e. Apotek.

f. Instalasi diklat & litbang. g. Ambulance.

E. Kinerja Usaha Terkini

Berdasarkan realisasi sampai dengan tahun 2013, menunjukkan kinerja pelayanan, keuangan, dan organisasi/SDM serta sarana prasarana RUSP Haji Adam Malik Medan.

1. Pelayanan

a. Kinerja pelayanan medik tercapai sebesar 123% dari target dan pendapatan 105,19%.

b. Kunjungan rawat jalan sebesar 127,4% dari target. c. BOR tercapai 79,0%.

d. Dilaksanakannya pengembangan pelayanan Cath Lab. e. Penambahan gedung Cardiac Center.

2. Keuangan

a. Pendapatan operasional tahun 2012 adalah Rp 268.510.787.256 sedangkan tahun 2013 adalah Rp 292.459.415.771. Jadi pendapatan


(34)

23

 

   

tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp 29.948.628.515.

b. Realisasi biaya operasional tahun 2012 adalah Rp 264.453.314.675 sedangkan tahun 2013 adalah Rp 284.228.674.987. Maka selisihnya adalah Rp 19.775.360.312.

c. Saldo akhir cash flow tahun 2012 adalah Rp 4.057.472.580 sedangkan tahun 2013 saldo akhir cash flownya adalah Rp 8.230.740.783.

3. Organisasi dan SDM

a. Telah terbentuk SOTK BLU yang baru.

b. Komite medik berperan aktir dalam mendukung pelayanan.

4. Sarana dan prasarana

a. Bertambahnya (pengembangan) gedung Instalasi Gawat Darurat 4 lantai.

b. Renovasi gedung Rawat Jalan.

c. Tersedianya gedung pasien flu burung. d. Tersedianya gedung Medical Check Up. e. Tersedianya ruangan poliklinik eksekutif.

f. Tersedianya ruangan pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon/PTRM.

g. Tersedianya pelayanan Radioterapi (Linag).

h. Tersedianya pelayanan Breast Clinik, Nephrourologi, Mastoidectomi & Tymphanoplasti, Chemotheraphy Terpadu, Poli Kecantikan, serta Posyansus HIV/Visite.


(35)

i. Tersedianya Hospital By Law Rumah Sakit. j. Tersedianya pelayan Pasien Safety.

k. Tersedianya gedung pelayanan terpadu Cardiac Centre (jantung). F. Rencana Usaha

Rencana usaha yang akan dijalankan oleh setiap direktorat di RSUP Haji Adam Malik Medan yang terdiri dari Direktorat Pelayanan dan Keperawatan, Direktorat SDM dan Pendidikan, Direktorat Keuangan, Direktorat Umum dan Operasional, seperti di bawah ini.

1. Meningkatkan mutu pelayanan yang unggul dan mutakhir di bidang medik dan penunjang medik.

2. Mengembangkan pelayanan yang lengkap dan terpadu di bidang kesehatan.

3. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan. 4. Meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya. 5. Meningkatkan kerjasama tim di bidang kesehatan. 6. Mengembangkan sistem jejaring pelayanan kesehatan.

7. Mengembangkan tata kelola organisasi efektif, efisien dan taat azas.

8. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM sesuai analisis kompetensi yang dibutuhkan.

9. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan. 10.Meningkatkan pelayanan perpustakaan.


(36)

25 BAB III

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

A. Perencanaan Biaya Operasional Pada RSUP Haji Adam Malik Medan Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun yang menginginkan perusahaannya bekerja dengan lancar, memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan menjadikan perusahaan lebih peka, dengan kata lain mampu menyesuaikan diri terhadap ancaman-ancaman dan peluang-peluang yang ada. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan, pengorganisasian dan fungsi pengawasan. Dalam menjalankan operasinya RSUP Haji Adam Malik Medan menyusun perencanaan dengan matang agar rumah sakit dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan hasil-hasil yang ingin dicapai dapat direalisasikan.

Menurut Supriyono (2001 : 78), “ perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan “. Perencanaan ini dapat disusun jangka pendek, jangka panjang, dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dari defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan merupakan suatu proses penentuan kegiatan yang dilakukan dimasa yang akan datang untuk menghadapi berbagai ketidakpastian dan alternatif yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan melakukan pilihan-pilihan terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan.


(37)

Salah satu bentuk perencanaan yang penting adalah anggaran (budget). Menurut Munandar (2001 : 61), “ anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) yang akan datang “. Dari beberapa defenisi di atas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja yang sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu yang dimiliki dan dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun untuk jangka waktu tertentu. Ada beberapa alasan mengapa perencanaan itu penting, yaitu:

1. Mengurangi ketidakpastian pada waktu yang akan datang. 2. Memberikan arah dan tujuan perusahaan.

3. Membantu memperkirakan peluang dimasa yang akan datang. 4. Memperkecil biaya.

5. Merupakan sarana untuk pengawasan. 1. Biaya Operasional

Biaya merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan. Untuk menghasilkan barang dan jasa, RSUP Haji Adam Malik Medan terlebih dahulu melakukan pengorbanan yaitu biaya operasional. Menurut Rayburn (2004 : 103), “ biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi “. Untuk suatu produk, biaya menunjukkan ukuran


(38)

27

 

   

moneter sumber daya yang digunakan, seperti bahan, tenaga kerja, overhead. Untuk suatu jasa, biaya merupakan pengorbanan moneter yang dilakukan untuk menyediakan jasa. Sedangkan menurut Bastian (2006 : 87) mendefinisikan bahwa “ biaya adalah penurunan manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau konsumsi aktiva atau terjadinya kewajiban yang ditimbulkan, sebagai akibat pengurangan aktiva/ekuitas netto selain dari yang berhubungan dengan distribusi ke entitas ekonomi sendiri “. Menurut Bastian (2006 : 92) juga mendefenisikan bahwa “ biaya operasi (operating expenses) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyokong kegiatan operasi entitias secara rutin ”.

Maka dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan yang dilakukan perusahaan dan diukur dengan moneter untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya yang dikeluarkan dalam setiap periode anggaran diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Sehingga perusahaan mendapatkan laba dari pengorbanan biaya yang dikeluarkannya.

Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Biaya digunakan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dengan maksud mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan biaya ini sangat bermanfaat bagi manajemen supaya dapat


(39)

menentukan kegiatan apa saja yang menguntungkan yang dilakukan oleh rumah sakit di masa yang akan datang.

Pengertian biaya diatas pada hakikatnya sama dengan biaya yang ada pada RSUP Haji Adam Malik Medan. Biaya operasional yang dimaksudkan dalam hal ini adalah belanja. Pada RSUP Haji Adam Malik Medan, belanja merupakan semua pengeluaran yang merupakan kewajiban RSUP Haji Adam Malik Medan dalam satu tahun anggaran yang menjadi bagian pengeluaran kas. Menurut Bastian (2006 : 98), “ belanja adalah  jenis biaya yang timbulnya berdampak langsung terhadap berkurangnya saldo kas maupun uang entitas yang berada di bank “.

Sedangkan menurut MD (2005 : 46), “ belanja adalah semua pengeluaran kas umum negara/kas daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat/daerah “. Belanja ditetapkan dengan dokumen otorisasi kredit anggaran.

Berdasarkan kelompoknya, maka belanja RSUP Haji Adam Malik Medan terdiri dari:

1. Belanja pegawai, yang terdiri dari: a. Belanja gaji dan tunjangan PNS. b. Belanja lembur.

c. Belanja honorarium. d. Belanja jasa pelayanan. 2. Belanja barang, yang terdiri dari:


(40)

29

 

   

a. Belanja barang operasional. b. Belanja barang non operasional. c. Belanja pemeliharaan.

d. Belanja perjalanan. e. Belanja barang BLU.

3. Belanja modal, yang terdiri dari: a. Belanja modal peralatan dan mesin. 2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan. Sebelum melakukan operasinya RSUP Haji Adam Malik Medan terlebih dahulu melakukan penganggaran untuk tahun anggaran yang akan datang. Menurut RSUP Haji Adam Malik Medan anggaran adalah rencana kerja yang sistematis yang tertulis mengenai kegiatan rumah sakit yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu yang dimiliki dengan uang dan dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan rumah sakit yang disusun untuk jangka waktu tertentu. Menurut Munandar (2001 : 61), “ anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) yang akan datang “. Sedangkan menurut Mardiasmo (2002 : 43), “ anggaran merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai “.


(41)

Anggaran memberikan pada manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana dilaksanakan. Hal ini disebabkan pada waktu mempersiapkan anggaran kita dituntut untuk memperhatikan dan menyelidiki semua faktor-faktor yang mempengaruhi rencana dan membuat analisa yang teliti berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada. Pada dasarnya anggaran disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu, yang mencerminkan tindakan terperinci yang digunakan sebagai pedoman untuk menjalankan kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang dan juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian atau pelaksanaan kegiatan.

RSUP Haji Adam Malik Medan dalam mendanai anggaraan biaya operasionalnya memiliki dua sumber dana anggaran, yaitu:

a. Bersumber dari Rupiah Murni APBN

Pencairan dana yang bersumber Rupiah Murni APBN dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur tentang mekanisme pencairan dana yang bersumber dari APBN.

b. Bersumber dari PNBP/BLU pendapatan RSUP H. Adam Malik Medan Pendapatan RSUP H. Adam Malik Medan dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja untuk operasional RSUP H. Adam Malik Medan.

Anggaran biaya operasional RSUP Haji Adam Malik Medan disusun oleh Bagian Penyusunan Program dan Anggaran yang sekaligus menyusun


(42)

31

 

   

anggaran keuangan lainnya seperti perencanaan pendapatan. Penganggaran biaya operasional ini mengacu kepada skala prioritas dan Renstra RSUP Haji Adam Malik Medan. Anggaran disusun berdasarkan realisasi tahun lalu dan juga berdasarkan faktor-faktor lain dan disesuaikan dengan rencana kerja rumah sakit seperti realisasi tahun berjalan. Selain itu, dalam melakukan penyusunan anggaran biaya operasional, Bagian Penyusunan Program dan Anggaran melakukan evaluasi terhadap kinerja RSUP Haji Adam Malik Medan tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan cara pembuatan laporan pencapaian kinerja setiap direktorat. Sehingga gambaran tentang kondisi kinerja setiap direktorat dapat diperoleh. Setelah hal tersebut diperoleh, Bagian Penyusunan Program dan Anggaran akan melakukan analisis terhadap kondisi internal dan kondisi eksternal RSUP Haji Adam Malik Medan, kemudian membuat data-data program kerja setiap direktorat.

RSUP Haji Adam Malik Medan melalui Bagian Penyusunan Program dan Anggaran melakukan penyusunan anggaran lebih dini sebelum awal tahun anggaran baru. Pada bulan April sampai bulan Mei tahun berjalan untuk tahun anggaran yang akan datang dilakukan penyusunan anggaran indikatif. Anggaran indikatif ini akan diusulkan ke tingkat departemen yaitu ke Departemen Kesehatan. Setelah anggaran ini diproses di Departemen Kesehatan, maka pada bulan Juli-Agustus tahun berjalan anggaran ini akan diusulkan oleh Departemen Kesehatan ke Departemen Keuangan. Hasil pembahasan antara Departemen Kesehatan dengan


(43)

Departemen Keuangan akan menghasilkan anggaran defenitif. Hasil pembahasan antara Departemen Kesehatan dengan Departemen Keuangan akan diumumkan kepada RSUP Haji Adam Malik Medan pada akhir tahun anggaran berjalan. Hal ini dilakukan supaya anggaran dapat direalisasikan pada awal tahun anggaran baru.

Proses perencanaan biaya opersional pada RSUP Haji Adam Malik Medan sama seperti perencanaan keuangan lainnya. Pertama sekali masing-masing sub bagian/bidang membuat usulan kegiatan disertai dengan jumlah dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Usulan belanja sub bagian/bidang ini dibahas bersama masing-masing bagian/bidang dan direktur terkait untuk mendapatkan usulan belanja bagian/bidang sesuai direktorat masing-masing. Kemudian usulan belanja bagian/bidang diserahkan kepada Sub Bagian Program dan Anggaran untuk dikompilasi dan dibahas dengan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan. Hasil dari pembahasan tersebut dituangkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) RSUP Haji Adam Malik Medan yang akan ditetapkan oleh Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan.

Setelah itu Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) RSUP Haji Adam Malik dikirim kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan serta Direktur Jenderal Anggaran. Kemudian Bagian Program dan Anggaran menyesuaikan RBA sesuai dengan hasil pembahasan dengan Departemen Keuangan. Berdasarkan


(44)

33

 

   

RBA yang telah disesuaiakan tersebut, bagian anggaran menyusun dokumen pelaksanaan anggaran.

Secara ringkas prosedur penyusunan anggaran biaya operasional RSUP Haji Adam Malik Medan adalah sebagai berikut:

1. Mengerjakan/mengedarkan formulir isian rencana kerja, rencana kebutuhan barang/alat, pegawai pada unit-unit kerja.

2. Menerima dan merekap isian formulir rencana kerja, rencana kebutuhan barang/alat dan pegawai.

3. Melaksanakan pembahasan intern dengan unti-unit kerja, rencana kerja, rencana kebutuhan barang/alat, pegawai untuk usulan prioritas sesuai urgensinya.

4. Menyusun rencana program anggaran, menyusun rencana bisnis anggaran, menyusun RKAKL.

5. Menghitung kebutuhan belanja pegawai, menghitung kebutuhan belanja barang/alat, menghitung belanja modal, menghitung belanja pemeliharaan, menghitung belanja perjalanan dinas.

6. Mengusulkan daftar usulan anggaran ke instansi vertikal Depkes dan DJA.

7. Menerima konsep DIPA untuk ditindaklanjuti menjadi DIPA di KPKN Medan dan mengerjakan/membuat POK dan penyusunan penyesuaian DIPA RBA.


(45)

B. Realisasi Biaya Operasional

Setelah anggaran disetujui, maka RSUP Haji Adam Malik Medan dapat merealisasikan anggaran tersebut. Laporan realisasi anggaran merupakan media untuk mengontrol jalannya anggaran. Melalui laporan ini diketahui perbandingan antara anggaran dengan realisasi. Perbandingan usulan dengan realisasi alokasi anggaran (penerimaan) biaya operasional pada RUSP Haji Adam Malik Medan untuk dua tahun terakhir dapat kita lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel III.1

Perbandingan Usulan Anggaran dan Realisasi Alokasi Anggaran/Penerimaan

Untuk Periode 2012 dan 2013 Sumber

Dana Anggaran

Jenis Biaya

Tahun Anggaran 2012

(Dalam Rp)

2013 (Dalam Rp)

PNBP

Target 300.165.100.000 297.446.272.000

Realisasi 282.100.000.000 284.007.520.000

RM (Rupiah

Murni)

Target 198.173.965.000 187.942.792.000

Realisasi 194.005.026.175 179.207.439.610


(46)

35

 

Berdasarkan tabel III.1 dapat kita perhatikan bahwa jumlah usulan anggaran yang diusulkan oleh RSUP Haji Adam Malik Medan tidak sama dengan jumlah dana yang dicairkan, baik itu yang bersumber dari rupiah murni maupun PNBP. Jumlah dana anggaran biaya operasional yang didanai oleh PNBP untuk tahun 2012 adalah Rp 282.100.000.000 dan untuk tahun 2013 adalah Rp 284.007.520.000. Sedangkan dana anggaran biaya operasional yang didanai dari rupiah murni untuk tahun 2012 sejumlah Rp 194.005.026.175, sedangkan untuk tahun 2013 sejumlah Rp 179.207.439.610. Berdasarkan hal diatas maka bagian program dan anggaran harus melakukan revisi anggaran biaya operasional sesuai dengan realisasi alokasi yang disetujui pemerintah.

Realisasi anggaran biaya operasional untuk tahun 2012 dan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel III.2.

Tabel III.2

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Anggaran Untuk Periode 2012 dan 2013

No Uraian

Tahun 2012 Tahun 2013

Anggaran (Dalam Rp)

Realisasi (Dalam Rp)

Anggaran (Dalam Rp)

Realisasi (Dalam Rp) 1 Belanja

Pegawai 163.247.879.000 160.431.911.301 176.328.394.000 166.893.549.654 2 Belanja

Barang 220.215.124.000 212.140.597.226 244.484.284.000 236.465.770.339


(47)

Uraian

Tahun 2012 Tahun 2013

Anggaran (Dalam Rp)

Realisasi (Dalam Rp)

Anggaran (Dalam Rp)

Realisasi (Dalam Rp) 3 Belanja

Modal 114.876.062.000 103.532.517.648 64.576.388.000 59.855.639.617

TOTAL 498.339.065.000 476.105.026.175 485.389.066.000 463.214.959.610 Sumber: RSUP Haji Adam Malik Medan

Berdasarkan tabel III.2 dapat kita lihat bahwa pada tahun 2012 jumlah dana anggaran tidak sama dengan jumlah realisasinya. Sedangkan tahun 2013 terdapat selisih antara dana anggaran biaya operasional dengan realisasinya sebanyak Rp 22.174.106.390. Sisa dana ini tidak dapat dimasukkan ke dalam kas RSUP Haji Adam Malik Medan melainkan akan dikembalikan lagi kepada kas negara.

Selisih antara anggaran dengan realisasi biaya operasional adalah sebesar 4,6%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti hal ini diakibatkan oleh keterlambatan persetujuan dan perealisasian DIPA oleh pemerintah. DIPA untuk tahun 2013 terealisasi pada bulan Maret tahun 2013. Hal ini mengakibatkan program yang telah direncanakan rumah sakit sebelumnya tidak dapat berjalan selama tiga bulan. Sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk program tersebut tidak dapat direalisasikan.

Selain karena keterlambatan pengesahan DIPA, selisih 4,6% ini juga diakibatkan oleh tidak adanya program-program prioritas setiap direktorat. Sehingga ketika dana anggaran tidak cukup untuk melaksanakan program


(48)

37

 

yang direncanakan sebelumnya dana tersebut akhirnya dikembalikan kepada pemerintah. Jika setiap direktorat memiliki program prioritas maka dampak hal diatas dapat diatasi. Artinya, ketika dana anggaran tidak mencukupi untuk melaksanakan program prioritas pertama, maka RSUP Haji Adam Malik Medan dapat menggunakan dana tersebut untuk melaksanakan program prioritas yang kedua, jika dana tersebut juga tidak cukup untuk menjalankan program prioritas yang kedua, maka pihak rumah sakit bisa memanfaatkan dana tersebut untuk melaksanakan program prioritas yang ketiga. Dengan adanya program prioritas ini maka pencapaian tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat dilaksanakan secara maksimal.

C. Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan yaitu dengan membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar/rencananya, serta melakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan. Pengawasan juga merupakan fungsi yang tak kalah penting dengan fungsi lainnya, karena pengawasan sudah ada sejak struktur organisasi.

Fungsi pengawasan mempunyai hubungan yang erat dengan perencanaan, karena suatu perencanaan yang telah ditetapkan dapat dinilai setelah dilakukannya pengawasan sehingga baik tindakan pelaksanaan dari perencanaan yang ditetapkan dapat diukur dengan fungsi pengawasan tersebut. Pentingnya pengawasan berasal dari ketidakmampuan pada


(49)

tugas yang dilakukan. Sehingga sesuatu yang direncanakan tidak akan berjalan dengan baik tanpa diawasi. Pengawasan merupakan pemeriksa dan pengevaluasi pekerjaan yang dilakukan apakah telah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Menurut Harahap (2001 : 75), “ pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak “.

Dalam mengadakan pengawasan harus diadakan tindakan komparatif (perbandingan) antara hasil yang sesungguhnya dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai prestasi kerja, performance masa lalu dan menetapkan tanggung jawab adanya penyimpangan yang terjadi, kemudian diambil suatu tindakan perbaikan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan selain dilakukan oleh Direktur Utama juga dilakukan oleh SPI (Satuan Pemeriksaan Intern). SPI merupakan satuan kerja fungsional yang bertugas melakukan pemeriksaan intern rumah sakit.

Pada RSUP Haji Adam Malik Medan, anggaran dapat diandalkan untuk tujuan pngawasan karena dari hasil penyusunan anggaran telah ditetapkan target, tujuan, sasaran, hasil, manfaat dan dampak dari seluruh program dan kegiatan yang telah disusun. Penyusunan anggaran yang mengarah pada hasil dapat diandalkan sebagai unsur-unsur atau teknik pengawasan biaya operasional. Dalam proses perealisasian anggaran dilakukan juga pengendalian terhadap dana anggaran biaya operasional,


(50)

39

 

misalnya dalam pengadaan barang. Setiap proses pengadaan barang tersebut, merupakan bagian dari pengendalian.

Salah satu contoh yaitu, dalam pengadaan suatu barang RSUP Haji Adam Malik Medan membentuk panitia pengadaan, kemudian panitia ini akan mengadakan lelang. Pemenang lelang akan mengirimkan barang sesuai dengan pesanan rumah sakit, dalam penerimaan barang akan dilakukan pemeriksaan jenis barang, serta bukti-bukti lain apakah barang telah sesuai dengan pesanan. Jika barang tersebut telah sesuai dengan pesanan maka panitia penerimaan akan membuat berita acara penerimaan barang. Berita acara ini akan dikirimkan ke bagian Akuntansi dan akan dilakukan pengujian. Jika semua telah sesuai dengan prosedur maka bagian akuntansi akan mengeluarkan surat perintah pembayaran dan bagian perbendaharaan akan melakukan pembayaran langsung kepada pemenang lelang.

Pada RSUP Haji Adam Malik Medan aktivitas pengendalian juga dilakukan dengan cara:

1. Dalam transaksi belanja harus ada otorisasi, terutama untuk setiap pembelian.

2. Setiap surat pesanan pembelian harus didasarkan pada surat permintaan pembelian yang telah diotorisasi, dan setiap pembelian ditanggungjawabi oleh panitia pengadaan. Selain itu pembuatan perincian biaya barang yang dibeli harus sesuai dengan pagu, juga merupakan tanggung jawab panitia pengadaan.


(51)

3. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat pesanan pembelian yang telah diotorisasi dan hal ini merupakan tanggung jawab panitia penerimaan.

4. Bukti kas keluar atau setiap bukti pengadaan barang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap dan sah.

5. Setiap pencatatan ke register buku kas harus didukung dengan bukti kas keluar yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

6. Pertanggung jawaban penggunaan dana belanja dibuat secara periodik yaitu triwulan, semesteran, dan tahunan. Misalnya pembuatan LKAA (Laporan Kegiatan Alokasi Anggaran). LKAA merupakan laporan penggunaan dana anggaran yang disusun oleh bendahara pengeluaran. Laporan ini akan dikirim ke BPK Jakarta, Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI di Jakarta, Inspektur Jenderal Departemen Kesehatan RI di Jakarta, Kepala Dinas Tk.I Provinsi Sumatera Utara di Medan, Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara, serta KPKN (Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara) Medan II di Medan,


(52)

41

 

Tabel III.3

PERTANYAAN MENGENAI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL

Bagian : Program dan Anggaran

Perusahaan : RSUP Haji Adam Malik Medan

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda (√ ) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini:

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

STS KS R S SS 1. Perencanaan sebagai dasar pengaturan

alokasi sumber daya. √

2. Anggaran selalu dibandingkan dengan

realisasi. √

3. Penyimpangan anggaran dicari tahu faktor penyebabnya, apakah disebabkan faktor terkendali atau tidak terkendali.

√ 4. Penyimpangan yang disebabkan faktor

terkendali selalu disertai dengan perbaikan. √ 5. Anggaran tidak dapat dirubah. √

6. Pengeluaran biaya operasional didasarkan

pada anggaran biaya operasional. √

7. Anggaran digunakan sebagai alat

pengukuran kinerja. √

8. Penghargaan diberikan berdasarkan prestasi

anggaran. √

9. Anggaran sebagai pedoman kerja. √

10. Anggaran sebagai alat komunikasi. √

11. Fungsi penyusunan program dan anggaran terpisah dengan fungsi evaluasi program dan anggaran.

√ 12. Anggaran sebagai pegangan dan tolak ukur

fungsi pengawasan. √

13. Perencanaan merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan rumah sakit. √

14. Sistem perencanaan biaya operasional selalu mengalami penyesuaian setiap tahunnya.

15. Anggaran sebagai alat koordinasi. √


(53)

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju KS : Kurang Setuju R : Ragu-ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju Kriteria Penilaian:

15 – 26 = Tidak Efektif 27 – 38 = Kurang Efektif 39 – 50 = Cukup Efektif 51 – 62 = Efektif

63 - 75 = Sangat Efektif

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban dari responden RSUP Haji Adam Malik Medan mengenai perencanaan dan pengawasan biaya oprasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan maka diperoleh skor 67 dari 15 item pertanyaan dan lima pilihan jawaban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengawasan biaya oprasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan Sangat Efektif.


(54)

43 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian serta hasil analisis yang peneliti uraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan yaitu:

1. Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan sangat efektif.

2. Penyebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan disebabkan oleh faktor tidak terkendali yaitu keterlambatan pengesahan DIPA oleh Departemen Keuangan dan keterlambatan persetujuan penunjukan pejabat/pokja pengadaan barang dan jasa dari Kementrian Kesehatan RI.

3. Dana anggaran yang disetujui oleh Departemen Keuangan selalu lebih kecil dari jumlah anggaran biaya operasional yang diusulkan oleh RSUP Haji Adam Malik Medan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan saran kepada RSUP Haji Adam Malik Medan yang diharapkan dapat memperbaiki perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada rumah sakit di masa yang akan datang, antara lain:


(55)

1. Sebaiknya RSUP Haji Adam Malik Medan mempertahankan perencanaan dan pengawasan biaya operasionalnya yang telah sangat efektif.

2. Sebaiknya DIPA sudah harus disetujui sebelum berakhirnya anggaran tahun berjalan sehingga pada awal tahun anggaran baru, anggaran tersebut dapat direalisasikan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. 3. Sebaiknya dalam melakukan penganggaran biaya operasionalnya, RSUP

Haji Adam Malik Medan juga harus mempertimbangkan kondisi perekonomian bangsa, sehingga ketika usulan anggaran tersebut diajukan kepada pemerintah selisih antara usulan dengan realisasi alokasi anggaran tidak terlalu tinggi.

4. Sebaiknya setiap direktorat membuat dan menetapkan program-program prioritas sehingga selisih antara usulan anggaran dengan realisasi alokasi anggaran yang disetujui pemerintah dapat diatasi.


(56)

45

 

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2006, Sitem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba, Jakarta.

Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Edisi Pertama,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Harahap, Syofyan Syafri, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan Pertama, Penerbit PT Pustaka Quantum, Jakarta.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Edisi II, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

MD., Ihyaul Ulum, 2004, Akuntansi Sektor Publik:Sebuah Pengantar, Edisi Pertama, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Munandar, M., 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE), Yogyakarta.

Rayburn, L. Gayle, 1999, Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Edisi Keenam, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Supriyono, Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE), Yogyakarta.


(57)

(1)

Tabel III.3

PERTANYAAN MENGENAI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL

Bagian : Program dan Anggaran

Perusahaan : RSUP Haji Adam Malik Medan

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda (√ ) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini:

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

STS KS R S SS

1. Perencanaan sebagai dasar pengaturan

alokasi sumber daya. √

2. Anggaran selalu dibandingkan dengan

realisasi. √

3. Penyimpangan anggaran dicari tahu faktor penyebabnya, apakah disebabkan faktor terkendali atau tidak terkendali.

√ 4. Penyimpangan yang disebabkan faktor

terkendali selalu disertai dengan perbaikan. √ 5. Anggaran tidak dapat dirubah. √

6. Pengeluaran biaya operasional didasarkan

pada anggaran biaya operasional. √

7. Anggaran digunakan sebagai alat

pengukuran kinerja. √

8. Penghargaan diberikan berdasarkan prestasi

anggaran. √

9. Anggaran sebagai pedoman kerja. √


(2)

 

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju KS : Kurang Setuju R : Ragu-ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju

Kriteria Penilaian:

15 – 26 = Tidak Efektif 27 – 38 = Kurang Efektif 39 – 50 = Cukup Efektif 51 – 62 = Efektif

63 - 75 = Sangat Efektif

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban dari responden RSUP Haji Adam Malik Medan mengenai perencanaan dan pengawasan biaya oprasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan maka diperoleh skor 67 dari 15 item pertanyaan dan lima pilihan jawaban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengawasan biaya oprasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan SangatEfektif.


(3)

Berdasarkan penelitian serta hasil analisis yang peneliti uraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan yaitu:

1. Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan sangat efektif.

2. Penyebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya operasional pada RSUP Haji Adam Malik Medan disebabkan oleh faktor tidak terkendali yaitu keterlambatan pengesahan DIPA oleh Departemen Keuangan dan keterlambatan persetujuan penunjukan pejabat/pokja pengadaan barang dan jasa dari Kementrian Kesehatan RI.

3. Dana anggaran yang disetujui oleh Departemen Keuangan selalu lebih kecil dari jumlah anggaran biaya operasional yang diusulkan oleh RSUP Haji Adam Malik Medan.


(4)

 

1. Sebaiknya RSUP Haji Adam Malik Medan mempertahankan perencanaan dan pengawasan biaya operasionalnya yang telah sangat efektif.

2. Sebaiknya DIPA sudah harus disetujui sebelum berakhirnya anggaran tahun berjalan sehingga pada awal tahun anggaran baru, anggaran tersebut dapat direalisasikan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. 3. Sebaiknya dalam melakukan penganggaran biaya operasionalnya, RSUP

Haji Adam Malik Medan juga harus mempertimbangkan kondisi perekonomian bangsa, sehingga ketika usulan anggaran tersebut diajukan kepada pemerintah selisih antara usulan dengan realisasi alokasi anggaran tidak terlalu tinggi.

4. Sebaiknya setiap direktorat membuat dan menetapkan program-program prioritas sehingga selisih antara usulan anggaran dengan realisasi alokasi anggaran yang disetujui pemerintah dapat diatasi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2006, Sitem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba, Jakarta.

Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Edisi Pertama,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Harahap, Syofyan Syafri, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan Pertama, Penerbit PT Pustaka Quantum, Jakarta.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Edisi II, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

MD., Ihyaul Ulum, 2004, Akuntansi Sektor Publik:Sebuah Pengantar, Edisi Pertama, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Munandar, M., 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi(BPFE), Yogyakarta.

Rayburn, L. Gayle, 1999, Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Edisi Keenam, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Supriyono, Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE), Yogyakarta.


(6)