i. Tersedianya Hospital By Law Rumah Sakit.
j. Tersedianya pelayan Pasien Safety.
k. Tersedianya gedung pelayanan terpadu Cardiac Centre jantung.
F. Rencana Usaha
Rencana usaha yang akan dijalankan oleh setiap direktorat di RSUP Haji Adam Malik Medan yang terdiri dari Direktorat Pelayanan dan
Keperawatan, Direktorat SDM dan Pendidikan, Direktorat Keuangan, Direktorat Umum dan Operasional, seperti di bawah ini.
1. Meningkatkan mutu pelayanan yang unggul dan mutakhir di bidang medik
dan penunjang medik. 2.
Mengembangkan pelayanan yang lengkap dan terpadu di bidang kesehatan.
3. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan.
4. Meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya.
5. Meningkatkan kerjasama tim di bidang kesehatan.
6. Mengembangkan sistem jejaring pelayanan kesehatan.
7. Mengembangkan tata kelola organisasi efektif, efisien dan taat azas.
8. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM sesuai analisis
kompetensi yang dibutuhkan. 9.
Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan. 10.
Meningkatkan pelayanan perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA
RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN
A. Perencanaan Biaya Operasional Pada RSUP Haji Adam Malik Medan
Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun yang menginginkan perusahaannya bekerja dengan lancar, memerlukan
perencanaan yang matang. Perencanaan menjadikan perusahaan lebih peka, dengan kata lain mampu menyesuaikan diri terhadap ancaman-ancaman dan
peluang-peluang yang ada. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan, pengorganisasian dan fungsi pengawasan. Dalam menjalankan
operasinya RSUP Haji Adam Malik Medan menyusun perencanaan dengan matang agar rumah sakit dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan
hasil-hasil yang ingin dicapai dapat direalisasikan.
Menurut Supriyono 2001 : 78, “ perencanaan adalah proses untuk
menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan “. Perencanaan ini dapat disusun jangka pendek, jangka panjang, dan akan dipakai sebagai
dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dari defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan merupakan suatu proses
penentuan kegiatan yang dilakukan dimasa yang akan datang untuk menghadapi berbagai ketidakpastian dan alternatif yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan melakukan pilihan-pilihan terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari
kegagalan.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu bentuk perencanaan yang penting adalah anggaran
budget. Menurut Munandar 2001 : 61, “ anggaran adalah suatu rencana
yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka
waktu periode yang akan datang “. Dari beberapa defenisi di atas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja yang sistematis yang
tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu yang dimiliki dan dijabarkan
dalam bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun untuk jangka waktu tertentu. Ada beberapa alasan mengapa
perencanaan itu penting, yaitu: 1.
Mengurangi ketidakpastian pada waktu yang akan datang. 2.
Memberikan arah dan tujuan perusahaan. 3.
Membantu memperkirakan peluang dimasa yang akan datang. 4.
Memperkecil biaya. 5.
Merupakan sarana untuk pengawasan.
1. Biaya Operasional
Biaya merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan. Untuk menghasilkan barang dan
jasa, RSUP Haji Adam Malik Medan terlebih dahulu melakukan
pengorbanan yaitu biaya operasional. Menurut Rayburn 2004 : 103, “
biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi “. Untuk suatu produk, biaya menunjukkan ukuran
Universitas Sumatera Utara
moneter sumber daya yang digunakan, seperti bahan, tenaga kerja, overhead. Untuk suatu jasa, biaya merupakan pengorbanan moneter yang
dilakukan untuk menyediakan jasa. Sedangkan menurut Bastian 2006 : 87
mendefinisikan bahwa “ biaya adalah penurunan manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial selama periode pelaporan dalam bentuk
arus kas keluar atau konsumsi aktiva atau terjadinya kewajiban yang ditimbulkan, sebagai akibat pengurangan aktivaekuitas netto selain dari
yang berhubungan dengan distribusi ke entitas ekonomi sendiri “. Menurut
Bastian 2006 : 92 juga mendefenisikan bahwa “ biaya operasi operating
expenses adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyokong kegiatan
operasi entitias secara rutin ”. Maka dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan
pengorbanan yang dilakukan perusahaan dan diukur dengan moneter untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya yang dikeluarkan dalam setiap
periode anggaran diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Sehingga perusahaan mendapatkan laba dari pengorbanan biaya
yang dikeluarkannya. Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya
bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Biaya digunakan untuk melaksanakan kegiatan
perusahaan dengan maksud mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan biaya ini sangat bermanfaat bagi manajemen supaya dapat
Universitas Sumatera Utara
menentukan kegiatan apa saja yang menguntungkan yang dilakukan oleh rumah sakit di masa yang akan datang.
Pengertian biaya diatas pada hakikatnya sama dengan biaya yang ada pada RSUP Haji Adam Malik Medan. Biaya operasional yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah belanja. Pada RSUP Haji Adam Malik Medan, belanja merupakan semua pengeluaran yang merupakan kewajiban
RSUP Haji Adam Malik Medan dalam satu tahun anggaran yang menjadi
bagian pengeluaran kas. Menurut Bastian 2006 : 98
,
“ belanja adalah jenis biaya yang timbulnya berdampak langsung terhadap berkurangnya
saldo kas maupun uang entitas yang berada di bank “.
Sedangkan menurut MD 2005 : 46, “ belanja adalah semua
pengeluaran kas umum negarakas daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusatdaerah “. Belanja ditetapkan dengan dokumen otorisasi kredit anggaran.
Berdasarkan kelompoknya, maka belanja RSUP Haji Adam Malik Medan terdiri dari:
1. Belanja pegawai, yang terdiri dari:
a. Belanja gaji dan tunjangan PNS.
b. Belanja lembur.
c. Belanja honorarium.
d. Belanja jasa pelayanan.
2. Belanja barang, yang terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
a. Belanja barang operasional.
b. Belanja barang non operasional.
c. Belanja pemeliharaan.
d. Belanja perjalanan.
e. Belanja barang BLU.
3. Belanja modal, yang terdiri dari:
a. Belanja modal peralatan dan mesin.
2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan. Sebelum melakukan operasinya RSUP Haji Adam Malik Medan terlebih dahulu
melakukan penganggaran untuk tahun anggaran yang akan datang. Menurut RSUP Haji Adam Malik Medan anggaran adalah rencana kerja
yang sistematis yang tertulis mengenai kegiatan rumah sakit yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu yang
dimiliki dengan uang dan dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan rumah sakit yang disusun untuk jangka
waktu tertentu. Menurut Munandar 2001 : 61, “ anggaran adalah suatu
rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter dan berlaku
untuk jangka waktu periode yang akan datang “. Sedangkan menurut
Mardiasmo 2002 : 43, “ anggaran merupakan estimasi kinerja yang
hendak dicapai “.
Universitas Sumatera Utara
Anggaran memberikan pada manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana
dilaksanakan. Hal ini disebabkan pada waktu mempersiapkan anggaran kita dituntut untuk memperhatikan dan menyelidiki semua faktor-faktor
yang mempengaruhi rencana dan membuat analisa yang teliti berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada. Pada dasarnya anggaran disusun melalui
analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu, yang mencerminkan tindakan terperinci yang digunakan sebagai pedoman untuk
menjalankan kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang dan juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian atau pelaksanaan
kegiatan. RSUP Haji Adam Malik Medan dalam mendanai anggaraan biaya
operasionalnya memiliki dua sumber dana anggaran, yaitu: a.
Bersumber dari Rupiah Murni APBN Pencairan dana yang bersumber Rupiah Murni APBN dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang mengatur tentang mekanisme pencairan dana yang bersumber dari APBN.
b. Bersumber dari PNBPBLU pendapatan RSUP H. Adam Malik Medan
Pendapatan RSUP H. Adam Malik Medan dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja untuk operasional RSUP H. Adam Malik
Medan. Anggaran biaya operasional RSUP Haji Adam Malik Medan disusun
oleh Bagian Penyusunan Program dan Anggaran yang sekaligus menyusun
Universitas Sumatera Utara
anggaran keuangan lainnya seperti perencanaan pendapatan. Penganggaran biaya operasional ini mengacu kepada skala prioritas dan
Renstra RSUP Haji Adam Malik Medan. Anggaran disusun berdasarkan realisasi tahun lalu dan juga berdasarkan faktor-faktor lain dan disesuaikan
dengan rencana kerja rumah sakit seperti realisasi tahun berjalan. Selain itu, dalam melakukan penyusunan anggaran biaya operasional, Bagian
Penyusunan Program dan Anggaran melakukan evaluasi terhadap kinerja RSUP Haji Adam Malik Medan tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan
dengan cara pembuatan laporan pencapaian kinerja setiap direktorat. Sehingga gambaran tentang kondisi kinerja setiap direktorat dapat
diperoleh. Setelah hal tersebut diperoleh, Bagian Penyusunan Program dan Anggaran akan melakukan analisis terhadap kondisi internal dan kondisi
eksternal RSUP Haji Adam Malik Medan, kemudian membuat data-data program kerja setiap direktorat.
RSUP Haji Adam Malik Medan melalui Bagian Penyusunan Program dan Anggaran melakukan penyusunan anggaran lebih dini sebelum awal
tahun anggaran baru. Pada bulan April sampai bulan Mei tahun berjalan untuk tahun anggaran yang akan datang dilakukan penyusunan anggaran
indikatif. Anggaran indikatif ini akan diusulkan ke tingkat departemen yaitu ke Departemen Kesehatan. Setelah anggaran ini diproses di
Departemen Kesehatan, maka pada bulan Juli-Agustus tahun berjalan anggaran ini akan diusulkan oleh Departemen Kesehatan ke Departemen
Keuangan. Hasil pembahasan antara Departemen Kesehatan dengan
Universitas Sumatera Utara
Departemen Keuangan akan menghasilkan anggaran defenitif. Hasil pembahasan antara Departemen Kesehatan dengan Departemen Keuangan
akan diumumkan kepada RSUP Haji Adam Malik Medan pada akhir tahun anggaran berjalan. Hal ini dilakukan supaya anggaran dapat direalisasikan
pada awal tahun anggaran baru. Proses perencanaan biaya opersional pada RSUP Haji Adam Malik
Medan sama seperti perencanaan keuangan lainnya. Pertama sekali masing-masing sub bagianbidang membuat usulan kegiatan disertai
dengan jumlah dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Usulan belanja sub bagianbidang ini dibahas bersama masing-
masing bagianbidang dan direktur terkait untuk mendapatkan usulan belanja bagianbidang sesuai direktorat masing-masing. Kemudian usulan
belanja bagianbidang diserahkan kepada Sub Bagian Program dan Anggaran untuk dikompilasi dan dibahas dengan Direktur Utama RSUP
Haji Adam Malik Medan. Hasil dari pembahasan tersebut dituangkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran RBA RSUP Haji Adam Malik
Medan yang akan ditetapkan oleh Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan.
Setelah itu Rencana Bisnis dan Anggaran RBA RSUP Haji Adam Malik dikirim kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Menteri
Kesehatan dan Menteri Keuangan serta Direktur Jenderal Anggaran.
Kemudian Bagian Program dan Anggaran menyesuaikan RBA sesuai dengan hasil pembahasan dengan Departemen Keuangan. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
RBA yang telah disesuaiakan tersebut, bagian anggaran menyusun dokumen pelaksanaan anggaran.
Secara ringkas prosedur penyusunan anggaran biaya operasional RSUP Haji Adam Malik Medan adalah sebagai berikut:
1. Mengerjakanmengedarkan formulir isian rencana kerja, rencana
kebutuhan barangalat, pegawai pada unit-unit kerja. 2.
Menerima dan merekap isian formulir rencana kerja, rencana kebutuhan barangalat dan pegawai.
3. Melaksanakan pembahasan intern dengan unti-unit kerja, rencana kerja,
rencana kebutuhan barangalat, pegawai untuk usulan prioritas sesuai urgensinya.
4. Menyusun rencana program anggaran, menyusun rencana bisnis
anggaran, menyusun RKAKL. 5.
Menghitung kebutuhan belanja pegawai, menghitung kebutuhan belanja barangalat, menghitung belanja modal, menghitung belanja
pemeliharaan, menghitung belanja perjalanan dinas. 6.
Mengusulkan daftar usulan anggaran ke instansi vertikal Depkes dan DJA.
7. Menerima konsep DIPA untuk ditindaklanjuti menjadi DIPA di KPKN
Medan dan mengerjakanmembuat POK dan penyusunan penyesuaian DIPA RBA.
Universitas Sumatera Utara
B. Realisasi Biaya Operasional
Setelah anggaran disetujui, maka RSUP Haji Adam Malik Medan dapat merealisasikan anggaran tersebut. Laporan realisasi anggaran
merupakan media untuk mengontrol jalannya anggaran. Melalui laporan ini
diketahui perbandingan antara anggaran dengan realisasi. Perbandingan usulan dengan realisasi alokasi anggaran penerimaan biaya operasional pada
RUSP Haji Adam Malik Medan untuk dua tahun terakhir dapat kita lihat pada
tabel dibawah ini. Tabel III.1
Perbandingan Usulan Anggaran dan Realisasi Alokasi AnggaranPenerimaan
Untuk Periode 2012 dan 2013 Sumber
Dana Anggaran
Jenis Biaya Tahun Anggaran
2012 Dalam Rp
2013 Dalam Rp
PNBP Target 300.165.100.000
297.446.272.000
Realisasi 282.100.000.000 284.007.520.000
RM Rupiah
Murni Target 198.173.965.000
187.942.792.000
Realisasi 194.005.026.175 179.207.439.610
Sumber: RSUP Haji Adam Malik Medan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel III.1 dapat kita perhatikan bahwa jumlah usulan anggaran yang diusulkan oleh RSUP Haji Adam Malik Medan tidak sama
dengan jumlah dana yang dicairkan, baik itu yang bersumber dari rupiah murni maupun PNBP. Jumlah dana anggaran biaya operasional yang didanai
oleh PNBP untuk tahun 2012 adalah Rp 282.100.000.000 dan untuk tahun 2013 adalah Rp 284.007.520.000. Sedangkan dana anggaran biaya
operasional yang didanai dari rupiah murni untuk tahun 2012 sejumlah Rp 194.005.026.175, sedangkan untuk tahun 2013 sejumlah Rp 179.207.439.610.
Berdasarkan hal diatas maka bagian program dan anggaran harus melakukan revisi anggaran biaya operasional sesuai dengan realisasi alokasi yang
disetujui pemerintah. Realisasi anggaran biaya operasional untuk tahun 2012 dan tahun 2013 dapat
dilihat pada tabel III.2.
Tabel III.2 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Anggaran
Untuk Periode 2012 dan 2013
No Uraian
Tahun 2012 Tahun 2013
Anggaran Dalam Rp
Realisasi Dalam Rp
Anggaran Dalam Rp
Realisasi Dalam Rp
1 Belanja Pegawai
163.247.879.000 160.431.911.301
176.328.394.000 166.893.549.654
2 Belanja Barang
220.215.124.000 212.140.597.226
244.484.284.000 236.465.770.339
Universitas Sumatera Utara
Uraian Tahun 2012
Tahun 2013 Anggaran
Dalam Rp Realisasi
Dalam Rp Anggaran
Dalam Rp Realisasi
Dalam Rp 3
Belanja
Modal
114.876.062.000 103.532.517.648
64.576.388.000 59.855.639.617
TOTAL
498.339.065.000 476.105.026.175
485.389.066.000 463.214.959.610
Sumber: RSUP Haji Adam Malik Medan
Berdasarkan tabel III.2 dapat kita lihat bahwa pada tahun 2012 jumlah dana anggaran tidak sama dengan jumlah realisasinya. Sedangkan tahun 2013
terdapat selisih antara dana anggaran biaya operasional dengan realisasinya sebanyak Rp 22.174.106.390.
Sisa dana ini tidak dapat dimasukkan ke dalam kas RSUP Haji Adam Malik Medan melainkan akan dikembalikan lagi
kepada kas negara. Selisih antara anggaran dengan realisasi biaya operasional adalah
sebesar 4,6. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti hal ini diakibatkan oleh keterlambatan persetujuan dan perealisasian DIPA oleh
pemerintah. DIPA untuk tahun 2013 terealisasi pada bulan Maret tahun 2013. Hal ini mengakibatkan program yang telah direncanakan rumah sakit
sebelumnya tidak dapat berjalan selama tiga bulan. Sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk program tersebut tidak dapat direalisasikan.
Selain karena keterlambatan pengesahan DIPA, selisih 4,6 ini juga diakibatkan oleh tidak adanya program-program prioritas setiap direktorat.
Sehingga ketika dana anggaran tidak cukup untuk melaksanakan program
Universitas Sumatera Utara
yang direncanakan sebelumnya dana tersebut akhirnya dikembalikan kepada pemerintah. Jika setiap direktorat memiliki program prioritas maka dampak
hal diatas dapat diatasi. Artinya, ketika dana anggaran tidak mencukupi untuk melaksanakan program prioritas pertama, maka RSUP Haji Adam Malik
Medan dapat menggunakan dana tersebut untuk melaksanakan program prioritas yang kedua, jika dana tersebut juga tidak cukup untuk menjalankan
program prioritas yang kedua, maka pihak rumah sakit bisa memanfaatkan dana tersebut untuk melaksanakan program prioritas yang ketiga. Dengan
adanya program prioritas ini maka pencapaian tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat dilaksanakan secara maksimal.
C. Pengawasan Biaya Operasional