Lokasi dan Subjek Penelitian Metode Penelitian

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III ini peneliti akan memaparkan tentang bagaimana metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengaplikasikan penerapan permainan leg puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak TK Penelitian Tindakan Kelas di TK Daya Wanita kecamatan Darmaraja. Pemaparan pada bab III ini meliputi a lokasi dan subjek penelitian b metode penelitian, yaitu menjelaskan tentang metode Penelitian Tindakan Kelas sebagai metode yang tepat untuk mengkaji secara seksama dan memperbaiki permasalahan dalam pembelajaran, serta untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas; c desain penelitian; d definisi operasional yang berupa pengamatan terhadap aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar anak dan proses belajar mengajar di kelas; e prosedur penelitian yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi; f alat pengumpul data yang digunakan; serta g pengumpulan dan analisis data.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di TK Daya Wanita, yaitu sekolah tempat peneliti mengajar selama ini sebagai guru PNS. Lokasi sekolah tersebut terletak di Jln. Raya Darmaraja yang cukup strategis karena mudah dilalui oleh angkutan umum. Selain itu, sekolah tersebut berada di tengah-tengah Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pemukiman penduduk. Di depan TK terdapat Mesjid Agung Darmaraja, yang memudahkan anak-anak untuk melaksanakan ibadah di sana. Juga lokasi TK sangat dekat alun-alun Darmaraja, sehingga mudah untuk ditemukan lokasi tempatnya. Kelas tempat peneliti melakukan observasi adalah kelas B, yang letaknya berada di bangunan kedua sekolah. Di depan sekolah terdapat halaman, dengan pemandangan yang masih asri belum terkena polusi udara. Di halaman sekolah juga terdapat beberapa mainan yang cukup memadai dan bisa dipergunakan oleh anak-anak untuk bermain sambil belajar. 2. Subjek Penelitian Sasaran atau subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah anak – anak TK Daya Wanita kelas B untuk tahun ajaran 20112012. Jumlah siswa dalam kelas tersebut adalah 26 dua puluh enam orang, yang terdiri dari 17 tujuh belas orang laki-laki dan 9 sembilan orang perempuan. Alasan penulis memilih subjek tersebut karena subjek adalah anak yang pada dasarnya memiliki kualitas cukup baik dalam setiap pelajaran, tetapi secara umum memiliki kesan cukup negatif terhadap mata pelajaran berhitung.

B. Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, terarah dan terkonteks, yang relevan dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode adalah suatu sistem Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu untuk melalukan suatu tindakan.Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk satu kesatuan. Unsur-unsur metode adalah wawasan intelektual, konsep, cara pendekatan approach persoalan, dan rancang bangun alas data database .Wawasan intelektual berkenaan dengan nalar, tanggap rasa sensation , pemahaman perseption , pengalaman, dan ilmu pengetahuan.Konsep adalah hasil proses intelektul berupa kejadian imajinatif untuk memperluas dan menambah pemahaman sehingga dapat dibentuk gagasan baru yang dapat menganalisis persoalan secara lebih cermat.Cara berkenaan dengan pola berfikir. Alas data adalah cerminan citra tentang “kenyataan” yang dimiliki seorang peneliti, atau pemahaman peneliti tentang “kenyataan”. Alas data dirancang bangun sedemikian rupa agar semua data yang terkumpul dapat dialokasikan kepada kedudukan atau fungsi yang sepadan menurut maksud dan tujuan penelitian. Penelitian research adalah suatu kegiatan mengkaji study secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidah tertentu. Kaidah yang dianut adalah kaidah metode.Mengkaji adalah suatu usaha memperoleh atau menambah pengetahuan. Jadi, meneliti dilakukan untuk memperkaya dan meningkatkan kefahaman tentang sesuatu.Dalam penelitain ada kegiatan penyelidikan investigation , yaitu mencari fakta secara teliti dan teratur menurut kaidah tertentu untuk menjawab suatu pertanyaan . Jadi penyelidikan dilakukan unutk menjelaskan sesuatu. Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada dasarnya, penyelidikan dinyatakan selesai setelah berhasil menemukan penyebab kejadian. Suatu penelitian baru dianggap selesai setelah berhasil menetapkan faktor atau latar belakang penggerak atau pengendali penyebab atau pelaku kejadian. Jadi, suatu penelitian menjangkau persoalan secara lebih jauh atau lebih mendalan daripada penyelidikan. Oleh karena penelitian selalu mengungkapkan faktor penyebab maka penelitian menjadi sumber ilmu. Dengan kata lain, tanpa penelitian tidak akan ada ilmu dan ilmu hanya dapat tumbuh dan berkembang jika didorong dan didukung dengan penelitian. Dari penjelasan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa metode penelitian adalah kegiatan mengkaji suatu masalah secara teliti dan teratur, dengan cara menyusun gagasan yang terarah dan terkonsep untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat atau peneliti itu sendiri. Berdasarkan metode, penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain : 1. Penelitian Historis. Metode penelitian historis merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evalasi data secara sistematik berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab , pengaruh atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan dating. Sumber-sumber data dalam penelitian historis, yaitu : Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Sumber-sumber primer, yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku peristiwa itu sendiri, dan atau saksi mata yang mengetahui perisiwa tersebut b. Sumber informasi sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari sumber lain yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut. 2. Penelitian Deskriptif Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai denga apa adanya.Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Langkah-langkah penelitian deskriptif,yaitu: a. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. b. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas c. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian d. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan e. Menentukan kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian. f. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrument pengumpul data, dan menganalisis data. Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu g. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik yang relevan. h. Membuat laporan penelitian. 3. Penelitian Eksperimen Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitin tersebut dilakukan dengan baik, dapat menjawab hipotesis yang umumnya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Konsep penelitin eksperimen dimulai dengan pengertian yang sederhana misalnya tentang pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimanakah hubungan satu atau lebih variabel dalam suatu kondisi tertentu. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, seorang peneliti pada umumnyya akan mengembangkan satu atau lebih hipotesis yang menyatakan hubungan yang diharapkanm membuat desain penelitian, mencari dan mengorganisasi data, untuk kemudian menganalisis dan akhirnya memperoleh jawaban hipotesis di atas. Langkah-langkah penelitian eksperimen a. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan b. Mengidentifikasi permasalahan Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu c. Melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel. d. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan : - mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen. - Menentukan cara untuk mengontrol mereka - Memilih desain riset yang tepat - Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih sejumlah subjek penelitian - Membagi subjek ke dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. - Membuat instrument yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan pilot study agar memperoleh instrument yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan. - Mengidentifikasi prosedur pengumpluan data, dan menentukan hipotesis. e. Melakukan eksperimen f. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen g. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan h. Membuat analisis data dengan teknik statistik yang relevan i. Membuat laporan penelitian eksperimen Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Metode penelitian ex-postfacto Penelitian ex postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini keterikatan antara variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antara variabel bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya. Dari keempat metode penelitian yang telah di bahas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hampir semua metode penelitian pada dasarnya memiliki karakteristik sebagai berikut : a Adanya tujuan penelitian yaitu untuk memberikan arah atau target yang akan dicapai b Adanya kegiatan mengumpulkan data c Mencakup kegiatan yang terencana dan sistematis d Menggunakan analisis logis, yaitu yang bersifat objektif dan universal e Mempertimbangkan aspek pengembangan teori dalam pemecahan masalah. f Mengandung unsur observasi yaitu pengamatan terhadap objek dan subjek yang diteliti. g Melakukan pencatatan terhadap gejala yang muncul yang berasal dari objek atau subjek yang diteliti. h Melakukan kontrol sehingga variabel lain yang tidak di harapkan tidak berintervensi terhadap variabel yang telah direncanakan Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i Memerlukan validasi instrumen yaitu alat ukur yang valid dan universal serta tidak terpengaruh oleh faktor waktu dan tempat. 5. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk inquiry melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peneliti yang terlibat dalam situasi yang diteltitnya yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, serta untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan. Suhardjono Mohammad Asrori, 2008:5 mendefi nisikan” penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaikimeningkatkan mutu praktik pembelajaran.” Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research . Pemilihan metode penelitian ini didasarkan pada pandangan peneliti bahwa: pertama , secara umum Penelitian Tindakan Kelas telah menjadi bagian penting dari pekerjaan guru yang telah terbiasa menghadapi masalah-masalah dalam pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Kedua , secara umum hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak sebagai alatmedia untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar atau meningkatkan profesionalisme guru, dan lain-lain. Melalui studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti sejak bulan Desember 2011 sampai Januari tahun 2012 diTK Daya Wanita kecamatan Darmaraja, peneliti menemukan adanya beberapa permasalahan dalam pembelajaran. Pertama , anak kurang konsentrasi dan tidak fokus dalam mengikuti Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pembelajaran. Perhatian anak cenderung mengarah pada hal-hal lain yang dianggap oleh dirinya menarik. Hal ini terkadang membuat proses pembelajaran berjalan lambat. Apa yang menjadi tujuan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru dalam SKH Satuan Kegiatan Harian menjadi tidak terlaksana dengan baik. Kedua , anak tidak bisa memusatkan perhatian terhadap suatu tugas yang disampaikan oleh guru. Rata-rata mereka susah untuk menjalankan langsung setiap perintah dari gurunya. Hal ini bukan dikarenakan tugasnya sulit atau mereka tidak bisa mengerjakan tugas tersebut. Kondisi ini lebih dikarenakan konsentrasi anak yang kurang fokus terhadap tugas yang sedang dijalani. Anak lebih senang mengobrol dengan teman-teman di samping kiri dan kanan mereka, daripada mengerjakan tugas dari ibu gurunya. Biasanya untuk memerintahkan suatu tugas kepada anak, guru harus ekstra sabar dan perlahan membimbing mereka. Ketiga , karena anak kurang konsentrasi terhadap tugasnya saat di kelas, ini menjadikan anak kurang aktif dalam proses pembelajaran. Kurang aktif dalam mengerjakan setiap tugas-tugas yang telah diperintahkan oleh gurunya. Aktivitas mereka lebih banyak jalan-jalan bolak-balik di dalam kelas, mengobrol dengan teman terdekat yang dekat dengan bangkunya serta ada pula yang berlari keluar kelas kemudian asyik bermain di halaman sekitar sekolah. Keempat, karena ketiga hal diatas dampaknya adalah berpengaruh kepada kemampuan kognitif anak yang terhambat, rata – rata anak sulit diarahkan untuk bisa membaca, menulis dan menghitung. Walaupun pada dasarnya ketiga kegiatan tersebut akan diajarkan ditingkat sekolah dasar. Salah satu yang paling menjadi perhatian peneliti adalah Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu hampir 13 orang anak dari 26 anak 50 anak kesulitan untuk belajar menghitung. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan, khususnya diTK Daya Wanita kecamatan Darmaraja, maka peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas sebagai metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Dalam pemilihan metode Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti merujuk kepada beberapa pendapat ahli. Menurut Sukidin, dkk. 2002: 13 Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dipilih sebagai metode penelitian karena mampu menawarkan berbagai cara dan prosedur baru yang lebih mengena dan bermanfaat untuk memperbaiki serta meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Wardani, dkk 2000: 14 bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Sukidin, dkk dan Wardani, dkk 2002: 17 di atas, maka tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah memperbaiki serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran diTK Daya Wanita kecamatan Darmaraja, khususnya meliputi aspek yang berhubungan dengan proses pembelajaran berhitung, , meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan metode pembelajaran yang asyik dan menarik bagi anak, meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, melatih siswa berfikir kritis dan dapat menemukan solusi atas masalah yang dihadapinya, menjadikan Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pembelajaran lebih bermakna bagi anak serta pada akhirnya anak memiliki pandangan positif terhadap pembelajaran di TK. Rujukan lain yang digunakan peneliti dalam pemilihan metode Penelitian Tindakan Kelas ini adalah pendapat Kardiawarman 2000: 14 yang menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas tentang praktek-praktek kependidikan. Secara spesifik Sukaryana 2000: 3-4 menyebutkan beberapa alasan dipilihnya Penelitian Tindakan Kelas, yaitu: 1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas membuat guru dapat melihat kembali, mengkaji secara seksama dan menyempurnakan kegiatan pengajaran yang telah dilakukan. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam proses belajar mengajar dapat diperbaiki jalan keluarnya dengan melakukan tindakan tertentu, sehingga pengajaran yang kurang berhasil menjadi lebih efektif, efisien dan menarik. 2. Penelitian Tindakan Kelas memberikan keterampilan kepada guru untuk menanggulangi masalah yang dihadapinya ketika melaksanakan proses belajar mengajar. 3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas memungkinkan guru mengadakan penelitian terhadap kegiatan pembelajaran tanpa harus meninggalkan kegiatan pokok sebagai pengajar. 4. Penelitian Tindakan Kelas dapat menjembatani kesenjangan antara teori yang bersifat umum, abstrak dan ideal dengan praktik pembelajaran di kelas yang bersifat objektif dan praktis. Dalam konteks ini guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mengkaji teori manakah yang cocok untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelasnya, mengingat karakteristik setiap kelas berbeda. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Kemmis dan Mc Taggart yang dikutip oleh Sukardi 2003: 210 secara umum mengemukakan bahwa “Action research is the way groups of people can organized the conditions under wich they can learn from their own experiences and make their experience accessible to others”. Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu M aksud dari ungkapan di atas, bahwa “Penelitian tindakan dapat dilakukan baik secara kelompok maupun individual dengan harapan pengalaman mereka dapat ditiru atau diakses untuk memperbaiki kualitas kerja orang lain ”. Dalam hal ini difokuskan pada perbaikan praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas. Kolaborasi yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini pada dasarnya bertujuan agar dapat meringankan sekaligus membantu mengartikulasikan permasalahan yang dirasakan guru, sehingga dapat dijajaki dan dicarikan jalan keluarnya. Menurut Supriatna 2001: 28, Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus memecahkan persoalan pengajaran yang dihadapi oleh guru. Penelitian ini dapat dilakukan melalui kolaborasi antara guru dengan mitra guru, baik dari kalangan sekolah maupun peneliti dari perguruan tinggi yang menjadi mitranya. Pendapat di atas sejalan dengan pendapat Hopkins yang dikutip Wiriaatmadja 2002: 124, yaitu Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pendidik dengan mitra peneliti, bertujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas mengajar sejawatnya, atau untuk menguji asumsi-asumsi serta teori-teori pendidikan dalam kenyataan atau prakteknya, atau untuk mengimplementasikan atau mengevaluasi kebijakan- kebijakan sekolah. Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas, guru melengkapi lagi perannya sebagai pendidik dengan melakukan refleksi kritis terhadap tugas mengajarnya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitasnya. Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Menurut Wardhani, dkk 2008: 17 Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang mempunyai karakteristik berbeda dengan penelitian formal, sebab Penelitian Tindakan Kelas merupakan:a an inquiry on practice from within penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya , b self-reflective inquiry metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian, c fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran, dan d tujuannya adalah memperbaiki pembelajaran. Berdasarkan karakteristik tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dipicu oleh permasalahan praktis yang secara langsung dihayati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas. Guru sebagai jajaran staf pengajar di suatu sekolah secara praktis mengetahui berbagai permasalahan yang dihadapi di kelasnya, terutama berkaitan dengan permasalahan pengajaran. Adapun Sukardi 2003:211 mengemukakan ciri-ciri penelitian tindakan sebagai berikut: 1. Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari. 2. Peneliti memberikan perlakuan atau treatmen yang berupa tindakan terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti. 3. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus, tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif. 4. Adanya langkah reflektif atau reflective thinking dari peneliti, baik sesudah maupun sebelum tindakan. Reflective thinking ini penting untuk melakukan retrospeksi kaji ulang terhadap tindakan yang telah diberikan dan implikasinya yang muncul pada subjek yang diteliti sebagai akibat adanya penelitian tindakan. Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Desain Penelitian