Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Ngawi Tahun 2014 52
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tersebut dilakukan pula analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih jelas tentang
penyebab keberhasilan ataupun kegagalan masing-masing indikator kinerja yang ditetapkan yang dibedakan dalam 2 dua varian indikator yaitu :
a. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah alat ukur kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan inputs, indikator
keluaran outputs, dan indikator hasil outcomes.
b. Indikator Sasaran Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan
mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran.Indikator sasaran dilengkapi dengan Target Kualitatif dan satuannya untuk
mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
3.2 Capaian IndikatorUtama
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama IKU Kabupaten Ngawi Tahun 2013
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN TARGET
2013 Realisasi
2013 Tingkat
Capaian 1
Pertumbuhan Ekonomi 6,72
6,84 101,78
2 Laju Inflasi
5-7 5,6
100 3
PDRB perkapita ADHK 4.017.310
3.512.287 87,4
4 Pendapatan perkapita
ribu 9.56
9.70 101,46
5 Angka Harapan Hidup
Tahun 68
69,62 102,38
6 Angka Melek Huruf
100 100
100 7
Rata-rata Lama Sekolah Tahun
11 11,96
108,72 8
IPM Tahun
71.51 70,25
98,23 9
Tingkat Pengangguran Terbuka 7,28
6,13 118,76
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Ngawi Tahun 2014 53
10 Penduduk diatas garis
kemiskinan 82,20
76,86 93
11 Angka kelangsungan hidup bayi
per 1.000 KH 98
98,05 100,05
12 Cakupan pelayanan anak balita
88 54,30
61,70 13
Cakupan peserta kb aktif 70
70,49 100,70
14 Rasio puskesmas per
penduduk 95
100 105,26
15 Cakupan
Layanan Dasar Kesehatan bagi Keluarga
Miskin 100
100 100
16 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
94 90,58
96,36 17
Cakupan Kunjungan Bayi 90
77,58 86,20
18 Ketersediaan pangan utama
91,3 40
43,81 19
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
29 25,4
87,58 20
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
6,50 6,57
101,67 21
Angka partisipasi angkatan kerja
73,42 40,06
54,56 22
Ketersediaan infrastruktur wilayah yang memadai
69 40
57,97 23
Panjang jalan dalam kondisi baik
43,31 48,15
111,17 24
Panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik
87 100
114,94 25
Rumah layak huni 36,12
17,50 48,44
26 Rumah tangga pengguna air
bersih 42,15
73,05 173,30
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama IKU sesuai dengan Misi kesatu yaitu
Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan
, dapat dilihat dari indikator menurunnya jumlah rumah tangga miskinpada Tahun 2014yang turun menjadi 162.774 jiwa dari tahun 2013 yang
mencapai 382.512 jiwa. Angka tersebut mendekati capaian dari target yang direncanakan karena dukungan program peningkatan ekonomi kerakyatan dan
pemberdayaan secara intensif oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi. Indikator lainnya
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Ngawi Tahun 2014 54
adalah naiknya Indeks Pembangunan Manusia dari Tahun 2013 sebesar 67,69 menjadi 70,25 pada Tahun 2014 ini. Hal ini mengindikasikan meningkatnya kualitas taraf hidup
masyarakat di Kabupaten Ngawi yang mengalami pergeseran dari masyarakat miskin menjadi masyarakat pra sejahtera dan sejahtera 1..
Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia IPM menggambarkan perkembangan secara umum peningkatan kualitas hidup penduduk Kabupaten Ngawi
yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan terimplementasikannya 15 lima belas Standar Pelayanan Minimal pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah RPKMD Kabupaten Ngawi Tahun 2010 – 2015, sehingga secara signifikan kebutuhan dasar penduduk Kabupaten Ngawi telah dapat dilayani oleh Pemerintah
Kabupaten Ngawi. Relevansinya adalah dengan menurunnya jumlah Masyarakat Miskin yang ada di Kabupaten Ngawi dari ahun ketahun yang menunjukkan penurunan secara
pasti dengan interval penurunan sebesar 4 setiap tahunnya. Pencapaian Indikator Kinerja Utama IKU pada Misi kedua yaitu
Meningkatkan pelayanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan yang berkualitas serta berdaya saing
dapat dilihat dari indikator bidang pendidikan dan kesehatan, sebagian besar IKU yang mencerminkan keberhasilan pembangunan bidang pendidikan dan
kesehatan tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan.Capaian bidang pendidikan dapat dilihat dari indikator Angka Kelulusan sekolah yang mencapai 99,89 dari
akumulasi SDMI sd SMASMKMA. Meskipun capaian tersebut belumlah memenuhi target yang direncanakan pada Tahun 2014 ini, yang menargetkan kelulusan sebesar
100 . Pada bidang kesehatan, capaian indikator keberhasilan dibidang kesehatan
rata-rata dapat melampaui target yang ditetapkan seperti Angka Usia Harapan Hidup yang mencapai 69,62 tahun dari target sebesar 68 tahun pada tahun 2014 ini,
sedangkan indikator lain ditunjukkan dengan meningkatnya aksesbilitas pelayanan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Ngawi Tahun 2014 55
kesehatan yang murah dan berkualitas bagi masyarakat dengan rasio pelayanan kesehatan pada Puskesmas 1 dibanding 100 penduduk dengan rasio trend kenaikan
pelayanan sebesar 10 jiwa pertahunnya. Pencapaian keberhasian lain ditunjukkan dengan meningkatnya Angka
Kelangsungan Hidup Bayi per 1.000 kelahiran yang melampaui target capaian sebesar 98,05 atau meningkat sebesar 0,5 pada Tahun 2014 ini dengan kelangsungan
hidup bayi per 1.000 kelahiran mencapai 985 jiwa. Berdasarkan kondisi tersebut berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk Kabupaten Ngawi yang cenderung
naik dari tahun sebelumnya. Meskipun beberapa aspek lain berpengaruh pula terhadap peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Ngawi diantaranya adalah aspek besaran
migrasi dan rendahnya mortalitas di Kabupaten Ngawi. Jumlah Penduduk pada Tahun 2013 sebesar 911.911 jiwa sedangkan pada Tahun 2014 ini naik menjadi 915.491 jiwa.
PencapaianMisiKetiga Mengembangkan Iklim Usaha dan Ekonomi
Kerakyatan Berbasis Agraris ditunjukkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi dengan
konsentrasi utama pada sector pertanian dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di masyarakat. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ngawi sebesar 6,84
merupakan pelampuan target pada Tahun 2014 yang hanya menargetkan sebesar 6,72. Meskipun laju pertumbuhan tersebut meningkat dan melampaui target, akan tetapi hal
tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur yang mencapai 10,8 tiap tahunnya.
Hal ini disebabkan Kabupaten Ngawi masih mengandalkan sektor pertanian sebagai prioritas pengembangannya yang cenderung lambat pertumbuhannya
dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur yang didominasi oleh sektor Industri yang cenderung lebih cepat pertumbuhannya bila dibandingkan
dengan sektor pertanian.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Ngawi Tahun 2014 56
Relevansi misi ketiga tersebut dari aspek ketenagakerjaan, Pemerintah Kabupaten Ngawi berhasil mengurangi tingkat pengangguran terbuka dari target Tahun
2014 sebesar 7,28 terlampaui dengan capaian menurunnya tingkat pengangguran terbuka menjadi 6,13 yang mengindikasikan meskipun laju pertumbuhan
perekonomian pada sektor pertanian relatif kecil dibanding dengan sektor industri, akan tetapi dari capaian penyerapan tenaga kerja, hal tersebut sangat efektif dalam
mengurangi tingkat pengangguran terbuka yang ada. Pencapaian Misi keempat yaitu
Pembaharuan tata kelola pemeriintahan daerah dan desa serta pelayanan publik yang baik, bersih dan akuntabel
ditunjukkan dengan capaian Indikator Indeks Kepuasan kepada Masyarakat IKM yang pada Tahun
2014 ini melaksanakan survey kepuasan masyarakat pada Unit yang melaksanakan pelayanan kepada masyarakat secara langsung Direct Service. Yang dilaksanakan
pada 3 tiga SKPD yaitu RSUD Dr. SOEROTO yang melaksanakan pelayanan masyarakat bidang kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang
melaksanakan pelayanan masyarakat bidang kependudukan dan pencatatan sipil serta Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang melaksanakan
pelayanan masyarakat bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu.Hasil survey IKM yang dilakukan pada masing-masing SKPD adalah dalam survey
tersebutintervalnya adalah 74 yang berarti nilai tersebut masuk dalam klasifikasi predikat baik pada seluruh unsur penilaian yang diapresiasi oleh masyarakat. Indikator lain dari
pencapaian misi keempat tersebut adalah dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 4 Tahun 2009 tentang Transparansi dan Partisipasi
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan yang mengakomodir kontribusi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan agar lebih transparan dan akuntabel.
Peraturan Daerah tersebut membuka koridor keterbukaan masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam pemerintahan, sehingga pengawasan yang efektif atas semua
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Ngawi Tahun 2014 57
kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi terhadap masyarakat lebih mudah disampaikan dengan adanya media transparansi tersebut.Implikasinya adalah
semakin lengkap dan sempurnanya program dan kebijakan yang dijalankan utamanya pada program-program dan kebijakan yang menyentuh kepentingan langsung
masyarakat Kabupaten Ngawi.
Pencapaian Misi Kelima berupa Meningkatkan kualitas infrastruktur sesuai
dengan daya dukung lingkungan dan fungsi ruang ditunjukkan dengan indikator
pencapaian ketersediaan infrastruktur wilayah yang memadai yang sedang dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi, meskipun capaian hasil
dari inidikator tersebut belum mampu tercapai secara keseluruhan dan hanya mampu mencapai sebesar 57,97 saja dari target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kendala yang mengiringi pembangunan infrastruktur tersebut diantaranya adalah proses pelelangan yang kurang lancar, prioritas pembangunan masing-masing
wilayah Kecamatan sesuai dengan RTRW Kecamatan yang lebih dahulu memprioritaskan pembangunan manusianya.Indikator lain pencapaian misi tersebut
ditunjukkan dengan adalah adanya penurunan luasan lahan kritis yang ada yang menurun menjadi 12.102,69 ha dari tahun 2014 lahan kritis menjadi 16.802,69 ha pada
tahun 2014 ini. Hal ini menunjukkan semakin baiknya kesadaran masyarakat terhadap pembangunan lingkungan hidup yang berpengaruh besar terhadap kualitas kehidupan
masyarakat secara umum. Pencapaian Misi Keenam berupa
Meningkatkan budaya yang berlandaskan kearifan dan keagamaan dalam suasana yang kondusif
ditunjukkan dengan beberapa indikator diantaranya adalah dengan adanya seni dan budaya asli Ngawi yang dikenal
ditingkat nasional yang berdampak signifikan terhadap kokohnya ketahanan budaya daerah yang mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negative serta
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Ngawi Tahun 2014 58
memfasilitasi proses adopsi dan adaptasi budaya asing yang bernilai positif dan produktif.
Indikator lain ditunjukkan dengan adanya suasana yang kondusif pada Pemerintah Kabupaten Ngawi yang diindikasikan dengan menurunnya angka
kriminalitas pada Tahun 2014 ini turun menjadi 0,36 dibandiingkan Tahun 2013 angka kriminalitas masih mencapai 0,43 .Kondisi ini menunjukkan trend positif semakin
kondusifnya suasana pemerintahan yang ada di Kabupaten Ngawi, dengan semakin kecilnya tindak kriminalitas yang terjadi.
3.3 Capaian Indikator Makro