118
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PER UNIT KAPAL
1. UMUM
1.01 PENDAHULUAN Untuk
memenuhi kebutuhan
sarana dan
prasarana dalam
pemanfaatan sumber daya laut tersebut khususnya untuk kapal ikan ukuran 30 GT, maka Pemerintah sebagai motor penggerak dalam pembangunan
dan melalui Pemerintah Daerah mengusahakan dibangunnya kapal ikan ukuran 30 GT yang memadai dan sesuai dengan kondisi perairan yang
ada di Indonesia. Oleh karena itu kapal yang akan dibangun ini dirancang sebagai Kapal Ikan 30 GT yang dapat dipergunakan untuk meng
operasikan alat Jaring InsangGillnet. Kapal dibuat dari bahan FRP Fibreglass Reinforced Plastic dengan
propulsi digerakkan oleh mesin Diesel Inboard berbaling-baling satu dan untuk penangkapan ikan diperairan 12 mil dari garis pantai.
Kapal dapat menampung awak kapal hingga 8-10 orang. Kapal dilengkapi dengan peralatan Navigasi yang memenuhi standar dan
mempunyai palka hasil tangkapan dengan pendingin yang sesuai dan efisien dalam pemeliharaan serta efektif dalam operasional.
1.02 PERATURAN, KLASIFIKASI, SERTIFIKASI Konstruksi kapal walaupun tidak diklasifikasikan, tetapi dibangun
sesuai dengan peraturan Biro Klasifikasi untuk jenis, ukuran dan daerah pelayaran di Indonesia. Selain dari itu kapal ini dirancang dan dibangun
sesuai dengan jenis, ukuran, dan daerah pelayaran sesuai peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
1.03 JENIS KAPAL Kapal Ikan 30 GT Fiberglass dengan konstruksi lambung FRP
Fibreglass Reinforced Plastic serta bahan penunjang lainnya yang memenuhi persyaratan bangunan kapal Marine Use.
119
1.04 DOKUMEN DAN GAMBAR Sebelum pelaksanaan pembangunan kapal ikan 30 GT dalam
perencanaannya maka dibuatlah dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk mendapatkan persetujuan dari pihak pemilik kapal. Dokumen dan
gambar terdiri dari : 1. Spesifikasi Teknik
2. Gambar Line Plan 3. Gambar General Arrangement
4. Gambar Construction Profile 5. Gambar Engine Room Layout
6. Gambar Midship Section 7. Gambar After Peak Construction
8. Gambar Fore Peak Construction 9. Gambar Wiring Diagram
1.05 DAERAH PELAYARAN