Persepsi Kontrol Perilaku Teori

25 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Rekan kerja saya akan menyetujui keputusan saya untuk memulai usaha. Gambar 2.6 Entrepreneurial Intention Model versi Linan dan Chen 2009: 597 Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa norma subyektif merupakan nilai yang dianut individu dalam sebuah perilaku yang dipengaruhi oleh orang-orang terdekat atau penting bagi dirinya dan faktor lain seperti faktor demografi meliputi: umur, jenis kelamin, pengetahuan kewirausahaan, pengalaman berwirausaha, dan pengalaman bekerja.

2.1.2.3 Persepsi Kontrol Perilaku

Perceived Behavioral Control Perceived Behavioral Control yaitu persepsi kontrol terhadap perilaku yang mengacu pada persepsi kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku dan diasumsikan untuk mencerminkan pengalaman masa lalu serta hambatan dan rintangan yang perlu diantisipasi Ajzen, 1991. Hal penting dari kontrol perilaku adalah pembuktian diri sampai dimana sumber daya dan kesempatan yang tersedia menentukan kemungkinan pencapaian perilaku. Contento 2011 menambahkan Human capital and other demographic variables Personal Attitude Subjective Norm Perceived Behavioral Control Entrepreneurial Intention 26 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bahwa seseorang seringkali bertindak sesuai dengan persepsinya mengenai berapa banyak kendali mereka terhadap perilaku. Menurut Contento 2011, gagasan atau kemampuan mengatasi hambatan atau dapat melakukan suatu perilaku termasuk dalam teori persepsi kontrol perilaku. Persepsi kontrol berperan penting dalam teori Planned Behavior karena sebelum memprediksi intensi dan perilaku atau tindakan, hal yang perlu dipertimbangkan adalah membangun konsep persepsi kontrol perilaku dibandingkan konsep lainnya. Persepsi kontrol perilaku berbeda dengan konsep “Perceived Locus of Control” Persepsi Locus Kontrol dari Rotters 1991. Persepsi lokus kontrol menekankan faktor-faktor yang secara langsung terkait dengan perilaku tertentu sedangkan persepsi kontrol perilaku mengacu pada persepsi orang-orang tentang kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku yang menjadi perhatian Ajzen, 1991. Artinya, persepsi lokus kontrol berada di luar kontrol diri, sedangkan persepsi kontrol perilaku bersifat lebih stabil dalam diri individu meskipun terjadi perubahan situasi dan kondisi. Pendekatan lain yang digunakan untuk persepsi kontrol perilaku ditemukan dalam teori Atkinson 1964 mengenai motivasi berprestasi. Salah satu faktor penting dalam teori ini adalah harapan keberhasilan yang didefinisikan sebagai kemungkinan keberhasilan yang dirasakan pada tugas yang diberikan. Meskipun pandangan ini sangat mirip dengan persepsi kontrol perilaku tetapi motivasi berprestasi yang mengacu pada konteks perilaku yang spesifik dan tidak didisposisikan untuk umum Ajzen, 1991. Selain motivasi berprestasi, persepsi kontrol perilaku mirip dengan konsep self-efficacy efikasi diri dari teori kognitif social Bandura Armitage dan Corner, 1999,2001; Contento, 2011: 77. Konsep persepsi self-efficacy berkaitan dengan penilaian seberapa baik seseorang dapat melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk menghadapi situasi yang akan dihadapi Bandura, 1982: 122; Ajzen, 1991. Senada dengan pernyataan sebelumnya, Contento 2011: 77 menyatakan bahwa konsep self-efficacy secara umum diartikan sebagai kompetensi pribadi atau keyakinan untuk dapat melaksanakan perilaku tertentu, sedangkan persepsi kontrol 27 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perilaku mencakup pengertian tentang persepsi kesulitan, termasuk dalam hal sumber daya pribadi dan hambatan eksternal. Dalam penyelidikan yang dilakukan Ajzen 1991, ditemukan bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan mereka terhadap kemampuan mereka untuk melakukan perilaku itu perceived behavioral control . Hampir sama dengan teori Bandura, bahwa persepsi self-efficacy dapat mempengaruhi pilihan kegiatan, persiapan untuk kegiatan, usaha yang dikeluarkan dalam kegiatan, serta pola pikir dan reaksi emosional. Oleh karena itu, teori Planned Behavior menempatkan konstruk persepsi self-efficacy atau persepsi kontrol perilaku dalam kerangka yang lebih umum pada hubungan antara keyakinan beliefs , sikap attitude , intensi intention , dan perilaku behavior Ajzen 1991. Sebagai salah satu prediktor intensi, persepsi kontrol perilaku juga dapat berdiri sendiri dan bersama dengan intensi akan membentuk sebuah perilaku atau tindakan, seperti dalam gambar 2.4. Dalam gambar 2.4 terdapat tanda panah titik- titik yang menunjukkan hubungan pengaruh langsung antara persepsi kontrol perilaku perceived behavior controls dengan perilaku yang bersangkutan behavior . Selain itu, tingkat persepsi kontrol perilaku dapat menjadi proxy bagi kontrol perilaku nyata actual behavior control dan berkontribusi bagi prediksi perilaku yang bersangkutan. Dalam mengukur persepsi kontrol perilaku secara langsung, alat ukur yang digunakan harus dapat menangkap keyakinan diri seseorang bahwa mereka mampu melakukan perilaku yang diamati serta kesulitan yang dihadapi mereka dapat melakukannya Ajzen, 2006. Linan dan Chen 2009: 612 menggunakan indikator-indikator di bawah ini untuk mengukur persepsi kontrol perilaku seseorang, yaitu: 1. Untuk memulai sebuah usaha dan membuatnya tetapi berjalan akan mudah bagi saya. 2. Saya siap memulai sebuah usaha yang layak 3. Saya mampu mengontrol proses penciptaan sebuah usaha baru. 4. Saya mengetahui rincian praktis yang dibutuhkan untuk memulai usaha baru. 5. Jika saya mencoba memulai usaha baru, saya akan memiliki kemungkinan tinggi untuk berhasil. 28 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi kontrol perilaku berkaitan dengan keyakinan seseorang akan kemudahan atau kesulitan yang dihadapi terhadap perilaku tertentu. Apabila seseorang meyakini bahwa perilaku tersebut mudah atau mampu dilakukan, maka ia akan berhasil dalam mewujudkan perilaku tersebut, begitu sebaliknya jika seseorang meyakini bahwa perilaku tersebut sulit dilakukan dan ia merasa tidak mampu, maka yang terjadi yaitu ia tidak akan berusaha untuk mewujudkannya. Berbeda kondisi jika ia memiliki keyakinan kuat bahwa ia mampu mewujudkan perilaku yang bersangkutan meskipun terdapat hambatan dan rintangan yang dihadapi, maka keyakinan tersebut akan mendorongnya untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran seorang guru hendaknya selalu memberikan motivasi bagi peserta didik agar mereka mampu menghadapi apapun hambatan dan rintangan yang dihadapi untuk mewujudkan cita-cita atau harapan mereka di masa depan.

2.1.3 Konsep Pendidikan Kewirausahaan di SMK