Tata Lampu Tata Suara
9. BUJANG : Baik, Nyai, biar sekarang juga
bibi bangunkan semua BUJANG TURUN
10. DAYANG : Riuh gemuruh dikejauhan,
SUMBI alamat telaga sedang dibangun.
Riuh gemuruh di dalam dadaku, karena hati naik turun
Ah, hatiku hati manusia yang tahu tiada upaya,
tapi juga hati seoiang ibu yang diancam bahaya
Sebagai manusia,
Ya. Dewata
Hatiku turun ke bawah telapak kaki-Mu,
hidmat menyembah kebesaran-Mu, menyerah
mengalah kepada kehendak-Mu yang benar selalu
Tapi sebagai
ibu, ya, anakku
Hatiku naik ke atas puncak citamu, keras
menolak keingmanmu,
bertindak berontak menentang kebenaranmu
yang tiada benar bagiku BUJANG MUNCUL DIIRINGI ARDA LEPA DAN KAWAN-KAWAN
11. ARDA LEPA : Ada apa, Nyai ?
kami dipanggil di malam sepi ? 12. DAYANG
: Mamang, malam ini SUMBI
bukan malam sepi. Malam ini malam yang seram
malam yang berat mengancam Anakku Sang Kuriang
mulai tadi siang menyatakan pendapatnya
yang tidak disangka-sangka Dia tidak mau percaya
bahwa mi bukan ibunya 13. ARDA LEPA
: Tapi jika semua orang sependapat dengan Sang Kunang,
apa yang hendak kite katakan, kawan? Kita semua tidak menyaksikan
kapan Sang Kunang dilahirkan, bukan?
14. BERSAMA : Biar buta I Biar mati
Tak pernah kita mengetahui.
15. DAYANG : Memang, kalau semua orang
SUMBI sependapat dengan Sang Kuriang, itu terserah kepada mereka
Tapi bagiku aku adalah ibunya. Kalau aku bukan ibu Sang Kuriang
aku tidak akan menolak dia meminang. Dan mamang sekarang
tidak akan diminta datang Apakah mamang setuju
anak mengawini ibu ? 16. ARDA LEPA
: Anak mengawini ibu ? Yey, itu tidak lucu
17. BERSAMA : Itu mesti disapu
Lebih haram dan jinah Lebih hewan dari hewan
18. ARDA LEPA : Kalau betul Nyai ibu Sang Kunang
kalau betul Sang Kuriang meminang Sang Kunang mesti kami buang
Kalau tidak,
kami semua ikut berjinah Kami
menjadi hewan.
19. DAYANG : Nantidulu
SUMBI Dengar
dulu Sebagai ibu yang kasih sayang teRhadap
anak, pinangan anakku tidak terang- terangan
ditolak, Aku berjanji mau kawin dengan dia,
asal besok ban sedia perahu dan telaga, Ternyata
sekarang Perahu dan telaga sudah hamper siap
Berarti Sang
Kuriang akan dapat memenuhi permintaan ku.
20. ARDA LEPA : Jadi sekarang Nyai ingin
supaya tidak jadi kawin ? supaya peiahu dan telaga
besok tidak bukti ? 21 DAYANG
: Betul. SUMBI
Karena itu ku menginginkan supaya kalian membakar hutan,
biar apinya bersinar-sinar; menyerupai sinar fajar,
biar anakku Sang Kuriang Melihat siang akan mendatang
biar maksudnya diurungkan, lantaran
merasa kesiangan
22. ARDA LEPA : Ai, ai, Nyai ingin
Sang Kunang diajak bermam ? Itu
lucu 23. BERSAMA
: Tapi apa mungkin ? Sang Kuriang lain dan yang lain