Ekspresi UNSUR POKOK TARI
2. Desain atas atau air desaign Adalah desain yang dibuat oleh anggota badan, berada di atas lantai.
Desain ini dilihat dari arah penonton. Menurut La Mery 1965: 22-39 ada bermacam-macam yaitu desain: datar, dalam, vertikal, horisontal, kontras,
murni, statis, lurus, lengkung, bersudut, spiral, tinggi, medium, rendah, terlukis, lanjutan, tertunda, simetris, dan asimetris.
3. Desain musik Desain musik adalah pola ritmik dalam sebuah tari. Pola ritmik di
dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi, gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang
sesuai dengan frase musik.
1. Desain dramatik
Desain dramatik adalah tahap-tahap emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap –tahap emosional ini perlu ada dalam
sebuah tari agar tarian itu menjadi manarik dan tidak terkesan monoton. Melalui tahapan ini penonton akan dapat merasakan perbedaan tari bagian
awal, kemudian semakin naik mencapai suatu puncak yang paling menarik, yang disebut dengan klimaks, berikutnya penonton merasakan mulai ada
penurusan menuju akhir dari sebuah tarian. Kilmaks merupakan puncak kekuatan emosional dalam sebuah tari dapat dicapai dengan cara
mempercepat tempo, memperluas jangkauan gerak, menambah jumlah penari, menanbah dimankika gerak atau justru berhenti sama sekali atau
dengan cara-cara lain yang intinya berbeda dan khas dari bagian tari sebelumnya dan sesudahnya. Dua jenis desain dalam tari adalah desain
kerucut ganda dan desain kerucut tunggal.
2. Dinamika Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya
variasi-variasi di dalam tari tersebut . Dinamika di dalam tari memberikan kesan bahwa tarian itu menarik, tidak membosankan dan tidak monoton.
Dinamika di dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi-variasi dalam penggunaan tenaga dalam gerak, tempo, tinggi rendah level, pergantian
posisi penari serta perubahan suasana.
3. Tema Tema adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dari
imajinasi manusia, harapan dan kehendak manusia, benda-benda disekitar kita, peristiwa-peristiwa yang pernah atau sedang terjadi, kegiatan kerja,
perilaku binatang, cerita rakyat, cerita kepahlawanan, legenda, dan sebagainya
4. Tata rias, tata rambut dan tata busana tari Adalah rias wajah, tata rambut hairdo dan busana yang dirancang
dan dipakai khusus oleh penari untuk keperluan pementasan tari. Rias wajah untuk keperluan pementasan tari dikenal tiga jenis, yaitu: a rias
wajah korektif, yaitu rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian-bagian wajah yang kurang sempurna, b rias wajah karakter, yaitu rias untuk tujuan
menggambarkan dan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari, dan c rias wajah fantasi, yaitu rias wajah untuk tujuan mewujudkan angan-angan
atau imajinasi, misalnya untuk mewujudkan sosok putri bunga, rias wakah dibuat menyerupai bentuk bunga.
Tata rambut untuk keperluan pementasan tari juga bermacam- macam. Dalam tari tradisional, model tata rambut sesuai dengan adat dan
gaya tata rambut daerah masing-masing, sedangkan tata rambut untuk tari non trasional biasanya disesuaian dengan konsep tari.
Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif bahan untuk pembuatan
busana tari bermacam-macam, dapat terbuat dari kain, kertas, plastik, daun atau apa saja yang ada disekitar kita yang dapat dimanfatkan untuk
bahan busana tari. Dalam tari tradisional pada umumnya desain busana tari tidak jauh berbeda dengan busana adat setempat. Fungsi busana dalam tari
tradional klasik bukan hanya untuk keindahan, untuk penutup tubuh, namun juga untuk memperjelas karakter tokoh dan karakter tari yang sedang
diperankan oleh penari.
5. Tata Pentas
Adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari, tata pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik namun
juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-
benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting. Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal
dengan istilah panggung yang meiliki 2 jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosscenium, cirinya
para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan
auditorium. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk
arena, pendhopo, di halaman Pura, di halaman rumah atau dilapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penati dapat dilihat dari berbagai
arah pandang.
6. Tata Lampu Tata lampu adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluan
pementasan tari yang fungsinya untuk penerangan, penciptaan suasan atau untuk memperjelas peristiwa pada suatu adegan. Sumber cahaya untuk
keperluan pementasan tari bermacam-macam, diantaranya berasal dari obor, lilin dan listrik. Dengan teknologi komputer tata lampu dapat diprogram
dalam hal gelap terang, warna maupun komposisi cahaya sesuai dengan kebutuhan konsep tari.
7. Tata Suara
Adalah seperangkat alat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musik untuk iringan tari. Tata suara ini menjadi bagian dari unsur komposisi tari
bila tarian menggunakan musik iringan tari dengan media rekaman, sehingga tata suara memerlukan pengaturan khusus dari pemutar suara, misalnya dari
alat tape recorder, CD player, MP 3, Synthesizer dan alat pemutar suara