4. Peringatan pada nenek moyang dengan mempertontonkan
kegagahan maupun kepahlawanannya. 5. Pelengkap Upacara sehubungan dengan peringatan tingkat-tingkat
hidup seseorang. 6. Pelengkap upacara untuk saat-saat tertentu dalam siklus waktu.
7. sebagai media
hiburan.
Ciri-ciri umum teater rakyat diantaranya : 1. Cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah,
dongeng, mitologi atau kehidupan sehari-hari. 2. Penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian
3. Unsur lawakan selalu muncul 4. Nilai dan laku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu
adegan terdapat dua unsur emosi sekaligus yaitu tertawa dan menangis.
5. Pertunjukan mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional . 6. Penonton mengikuti pertunjukan secara santai dan akrab bahkan
terlibat dalam pertunjukan dengan berdialog langsung dengan pemain.
7. Mempergunakan bahasa daerah. 8. Tempat Pertunjukan terbuka dalam bentuk arena dikelilingi penonton
Sumber : Video Teater PSN foto : Istimewa
Gambar 4.6 Pertunjukan teater arja di Bali, merupakan salah satu contoh teater rakyat yang masih hidup dikalangan masyarakat Bali. Teater berfungsi sebagai salah satu
upacara keagamaan
4.3 Seni Peran
Sumber : Dok. Pribadi foto :Hermana HMT
Gambar 4.7 Pertunjukan “Kekawen Kawin” karya Nikolai Gogol, STB, Sutradara Yusep Muldiyana. Dalam pertunjukan ini kekuatan pemeranan dari masing masing aktor sangat
ditonjolkan untuk menampilkan daya tarik pertunjukan secara keseluruhan.
Kekuatan utama yang menjadi daya tarik sebuah pertunjukan teater adalah akting atau tingkah laku para pemain dalam memerankan tokoh yang sesuai
dengan tuntutan karakter dalam naskah. Kekuatan inilah yang akan menjadi magnit , bagus , menarik ,indah, punya kekuatan atau tidak berkarakter, tidak
menarik bahkan membosankan akan menentukan penonton bertahan tidaknya ditempat duduknya. Virtuositas adalah kekuatan atau daya tarik
seniman yang dilahirkan dari keterampilan,kecerdasan serta pendalaman sepenuh hati dan jiwa pada karya yang ditampilkan, sehingga menimbulkan
rasa empati dan simpati bagi yang melihatnya. Untuk tampil bagus dan menarik dipanggung teater,seorang aktor harus
menguasai berbagai tehnik dan keterampilan seni peran. Seperti dikatakan oleh stanislavsky, seorang aktor harus menguasai olah tubuh, vokal, dan
harus mempunyai daya konsentrasi, imajinasi, fantasi, observasi serta mempunyai kecerdasan, wawasan, pengetahuan yang luas tentang berbagai
hal dalam kehidupannya. Sehingga ketika sorang aktor membawakan peran tokoh dalam sebuah pementasan akan tampil dengan kedalaman karakter
yang indah, menarik dan penuh penghayatan yang sesuai dengan tuntutan naskah pertunjukan.
Pemahaman mengenai karakter ini adalah penggambaran sosok tokoh peran dalam tiga dimensi yaitu keadaan fisik, psikis dan sosial.
Keadaan fisik meliputi ; umur, jenis kelamin,cirri-ciri tubuh, cacat jasmaniah,cirri khas yang menonjol,suku bangsa, raut muka, kesukaan,
tinggipendek, kurus gemuk, suka senyum cemberut dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi ; watak, kegemaran, mentalitas,standar moral,
temperamen,ambisi, kompleks psikologis yang dialami, keadaan emosi dan sebagainya.Keadaan sosiologis meliputi ; jabatan, pekerjaan, kelas sosial,
ras, agama, ideologi dan sebagainya, keadaan sosiologis seseorang akan berpengaruh terhadap prilaku seseorang, profesi tertentu akan menuntut
tingkah laku tertentu pula. Pencapaian seorang aktor dalam mewujudkan sosok peran sesuai karakter ini juga ditentukan oleh pengalaman dan
kepekaannya dalam menghayati kehidupan serta pengalaman tampil dalam berbagai pementasan.
WS. Rendra menyebutkan bahwa dalam pementasan ada empat sumber gaya yaitu aktor atau bintang, sutradara, lingkungan dan penulis. Aktor atau
bintang menjadi sumber gaya artinya kesuksesan pementasan ditentukan oleh pemain-pemain kuat yang mengandalkan kepopuleran, kemasyuran ,
ketampanan atau kecantikan atau daya tarik sensualnya. Pemain bintang akan menjadi pujaan penonton dan akan menyebabkan pementasan berhasil
. jika yang dijadikan sumber gaya adalah actor dan bukan bintang maka kecakapan berperan diandalkan untuk memikat penonton . aktor harus
menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh
sebagai jiwa sendiri.
Sumber : Dok.Pribadi Foto Bedeng Siregar
Gambar 4.8 Pertunjukan Teater “Pelajaran” Karya Ionesco Sutradara : Deden Rengga Dalam pertunjukan ini semua pemain harus menguasai tehnik akting yang memadai
untuk mewujudkan peran yang sesuai dengan tuntutan naskah.