pengertian. Jika ini terjadi, maka persoalannya pada apa yang lazim disebut phrasering technique atau teknik mengucapkan dialog. Kalimat atau dialog
yang panjangharus dipenggal-penggal lebih dahulu, sesuai denga satuan- satuan pikiran yang dikandungnya.
Satu hal lagi yang masih berhubungan dengan latihan vokal ialah perlunya dipahami adanya nada ucapan. Kata “gila” dapat berarti umpatan
keras, pujian, kekaguman, jika diucapkan dengan nada yang berbeda-beda. Ini artinya nada ucapan tidak hanya berfungsi untuk menciptakan dinamika,
tetapi juga menciptakan makna.
Pada saat pemain mengucapkan dialog, kata-kata ternyata tidak diucapkan datar, tetapi terkandung di dalamnya lagu kalimat. Lagu kalimat
itu menyarankan pertanyaan, perintah, kekaguman, kemarahan, kebencian, kegembiraan, dan sebagainya. Di samping itu, lagu kalimat juga
menyarankan dialek tertentu, misalnya dialek Jawa seperti terdengar dari lagu kalimat yang diucapkan pemeran dalam drama seri Losmen; dalam film
Naga Bonar terdengar lagu kalimat yang menyarankan dialek Batak.
4.5 Gaya Akting
Pemahaman dan penafsiran tentang prinsip berteater, dalam proses aktualisasinya oleh para seniman penggarap atau sutradara, terbagi dalam
dua pemahaman yang berbeda yaitu : x Teatrikalisme adalah praktek berteater yang bertolak dari anggapan
bahwa teater adalah Teater. Suatu dunia dengan kaidah-kaidah tersendiri yang berbeda dgn kaidah-kaidah kehidupan, teater tidak perlu sama
dengan kehidupan kehidupan distilasi digayakan dan di Distorsi dirusak, prinsip seperti ini dapat kita lihat dalam teater-teater tradisional.
Atau teater- teater kontemporer.
Melahirkan gaya akting grand style akting di besar-besarkan dan Komikal yaitu gaya akting dengan mengekplorasi kelenturan tubuh
sehingga menampilkan tubuh-tubuh dengan gestikulasi yang unik dan lucu
x Realisme adalah eater harus merupakan ilusi atau cermin kehidupan nyata Realitas. Teater Ilusionis, kehidupan ditiru setepat mungkin agar
ilusi tercapai. pemahaman ini berkembang dalam teater barat konvensional. Gaya aktingnya adalah gaya realis yaitu wajar mirip
dengan gaya kehidupan sehari-hari.
Untuk melatih tehnik keaktoran maka diperlukan naskah sebagai pijakan dalam mewujudkan suatu peranan. Dibawah ini terdapat beberapa cuplikan
naskah dari beberapa penulis drama yang sudah terkenal, dengan berbagai gaya penulisan naskah yang dapat kalian mainkan sebagai latihan
pemeranan.
4.6. Beberapa istilah dalam teater
Dalam membicarakan drama banyak kita jumpai istilah yang erat hubungannya dengan pementasan drama, antara lain sebagai berikut :
1. Babak Babak merupakan bagian dari lakon drama. Satu lakon drama
mungkin saja terjadi dari satu, dua, atau tiga babak mungkin juga lebih. Dalam pementasan, batas antara babak satu dan babak lain
ditandai dengan turunnya layar, atau lampu penerang panggung dimatikan sejenak. Bila lampu itu dinyalakan kembali atau layar
ditutup kembali, biasanya ada perubahan penataan panggung yang menggambarkan setting yang berbeda. Baik setting tempat, waktu,
maupun suasana terjadinya suatu peristiwa.
2. Adegan Adegan adaalh bagian dari babak. Sebuah adegan hanya
menggambarkan satu suasana yang merupakan bagian dari rangkaian suasana-suasana dalam babak. Setiap kali terjadi
penggantian adegan tidak selalu diikuti dengan penggantian setting.
3. Prolog Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog
memainkan peran yang besar dalam menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakoncerita yang akan disajikan. Itulah
sebabnya, prolog sering berisi lakon, perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, serta konflik-konflik yang akan terjadi di panggung.
4. Epilog Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Isinya,
biasanya berupa kesinpulan atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang baru disajikan.
5. Dialog Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memainkan peran
yang amat penting karena menjadi pengarah lakon drama. Artinya, jalannya cerita drama itu diketahui oleh penonton lewat dialog para
pemainnya. Agar dialog itu tidak hambar, pengucapannya harus disertai penjiwaan emosional. Selain itu, pelafalannya harus jelas dan
cukup keras sehingga dapat didengar semua penonton. Seorang pemain yang berbisik, misalnya harus diupayakan agar bisikannya
tetap dapat didengarkan para penonton.
6. Monolog Monolog adlah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri.
Apa yang diucapkan itu tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin ungkapan rasa senang, rancana yang akan dilaksanakan,
sikap terhadap suatu kejadian, dan lain-lain.
7. Mimik Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah air muka untuk
menunjukkan emosi yang dialami pemain. Ekspresi wajah pemain ayng sedang sedih tentu saja berbeda dengan ketika sedang marah.