Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 48 • • • Jumlah barang yang diangkut pada penerbangan domestik tahun 2011 sebanyak 463,507 ribu ton, atau meningkat sebesar 74,29 persen dibanding tahun 2006. • Jumlah barang yang dimuat melalui kereta api cukup berluktuasi tiap tahun, dimana selama periode 2006-2011 telah mengalami peningkatan sebesar 18,32 persen. • Pangsa pasar armada pelayaran nasional untuk angkutan dalam negeri telah mencapai 98,85 persen pada akhir tahun 2012 dan sudah selaras dengan azas cabotage yang ditargetkan sebesar 100 persen pada akhir tahun 2014. • Pangsa pasar armada pelayaran nasional untuk angkutan ekspor impor pada akhir tahun 2012 telah mencapai 9,87 persen yang juga sejalan dengan target pangsa pasar sebesar 10 persen pada akhir tahun 2014. Gambar 2.30 Pangsa Pasar Armada Pelayaran Nasional untuk Angkutan Dalam Negeri dan Ekspor Impor Persen, 2004-2012 Sumber: Kementrian Perhubungan Gambar 2.29 Jumlah Muat Barang Melalui Darat dan Laut 2006-2011 Sumber: BPS juta t on ribu t on ekspor impor pada tahun 2012 hampir mencapai target pada akhir tahun 2014 49 Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 2.4.2 Listrik 2.4.2.1 Produksi Listrik Tabel 2.4 Produksi Listrik Menurut Sumber Pembangkit GWh 2005-2011 Sumber: Statistik Lingkungan Hidup, BPS • Produksi listrik pada tahun 2011 sebesar 183.366 GWh atau meningkat sebesar 43,96 persen dibanding tahun 2005. • Peningkatan tertinggi terjadi pada produksi listrik yang bersumber dari PLTD, yang pada tahun 2011 mampu menghasilkan 16.584 GWh, atau meningkat 85,11 persen dibanding tahun 2005. • Pada tahun 2011, kontributor terbesar untuk produksi listrik adalah Pembangkit Listrik Tenaga Batubara, dengan jumlah produksi sebesar 81.000 GWh atau 44,17 persen dari total produksi. • Selama tahun 2009-2012 kapasitas pembangkit secara nasional selalu meningkat. Pembangunan pembangkit listrik tahun 2011-2012 ditopang oleh pembangunan program percepatan 10.000 MW tahap 1 yang sudah beroperasi. Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 PLTA 10.725 9.623 11.287 11.528 11.384 17.456 12.419 PLTP 6.604 6.658 7.021 8.309 9.295 9.357 9.371 PLT Batubara 51.793 58.630 63.817 61.392 65.890 68.445 81.000 PLT Minyak 8.180 8.575 9.179 10.186 9.031 6.712 6.383 PLTG 6.039 5.031 5.148 6.607 9.834 10.393 11.045 PLTGU 34.211 34.520 35.634 40.662 39.651 43.815 45.208 PLTD 8.959 9.209 9.166 10.745 10.849 12.328 16.584 Lainnya 860 862 1.188 993 861 1.202 1.356 Total 127.370 133.109 142.441 150.424 156.794 169.709 183.366 Gambar 2.31 Perkembangan Kapasitas Pembangkit Listrik Nasional Tahun 2009-2012 Sumber: Kementrian ESDM 2009 2010 2011 2012 Kapasitas pembangkit listrik nasional 31.959 33.983 39.885 44.064 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 ﻮﮭﮭﻰ ﻮﮭﮭي ﻮﮭﮭﻲ ﻮﮭﮭﯾ ﻮﮭ ﮭﯿ ﻮﮭﮭ ﻵ ﻮﮭوﮭ ﻮﮭوو ﻮﮭوﻮ t ś▓ĽĂ■┼ĵ ■Ă■ wĵ ℓĵ ■ĂŎĂ ﻲﻰ يﮭ ﻲﯾ ﯿ ﻲ ﻵﯿ وﮭﻲ ﯿ ﻵ ﯾ ﮭ ﻮﻲﻲ ﮭ يﮭ وﮭﮭ ويﮭ ﻮﮭﮭ ﻮيﮭ ىﮭﮭ MW Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 50

2.4.2.2 Pengguna Listrik

• Persentase banyaknya desa yang memiliki keluarga pelanggan listrik, baik yang bersumber dari PLN maupun non-PLN dari tahun 2005 sampai 2011 relatif meningkat. • Pada tahun 2011 terjadi peningkatan yang cukup tajam dibanding tahun 2008 pada kategori non PLN, yakni sebesar 58 persen. • Persentase rumah tangga pengguna listrik rasio elektriikasi selama periode 2004-2012 terus mengalami peningkatan, dari 54,8 persen pada tahun 2004 menjadi 76,6 persen pada tahun 2012. Gambar 2.33 Persentae Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik Rasio Elektrifikasi, 2004-2012 Gambar 2.32 Persentase Desa yang Memiliki Keluarga Pengguna Listrik 2005-2011 Sumber: Kementerian ESDM Sumber: Statistik Potensi Desa, BPS • • • 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Rumah tangga yang menggunakan listrik Rasio Elektrifikasi 54,8 60,3 63,0 64,3 65,1 65,8 67,2 73,0 76,6 20 40 60 80 100 ﻮﮭﮭﻰ ﻮﮭﮭي ﻮﮭﮭﻲ ﻮﮭﮭﯾ ﻮﮭ ﮭﯿ ﻮﮭﮭ ﻵ ﻮﮭوﮭ ﻮﮭوو ﻮﮭوﻮ t ś▓ĽĂ■┼ĵ ■Ă■ wĵ ℓĵ ■ĂŎĂ ﻲﻰ يﮭ ﻲﯾ ﯿ ﻲ ﻵﯿ وﮭﻲ ﯿ ﻵ ﯾ ﮭ ﻮﻲﻲ ﮭ يﮭ وﮭﮭ ويﮭ ﻮﮭﮭ ﻮيﮭ ىﮭﮭ 2004-2012 terus meningkat dan pada tahun 2011-2012 mendekati target RPJMN Persen P ersen 51 Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012

2.4.3. Irigasi

Gambar 2.34 Capaian Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Kewenangan Pemerintah Pusat Hektar, 2005-2012 • Rehabilitasi dan pembangunanpeningkatan jaringan irigasi diperlukan sebagai antisipasi terhadap penurunan kinerja layanan irigasi akibat terlampauinya umur ekonomis infrastruktur irigasitingginya laju deteriorisasi jaringan irigasi serta untuk meningkatkan luas areal pertanian beririgasi seiring meningkatnya permintaan akan pangan. • Pada tahun 2012 capaian pembangunanpeningkatan jaringan irigasi kewenangan pemerintah pusat sebesar 82.643 hektar. • Capaian rehabilitasi jaringan irigasi kewenangan pemerintah pusat sebesar 353.903 hektar pada tahun 2012. • Selama periode 2005-2012, capaian operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi kewenangan pemerintah pusat telah mencapai 2.005.843 hektar pada tahun 2012 atau telah meningkat dari 427.996 hektar pada tahun 2005. Sumber: Bappenas, diolah dari data Kementerian Pekerjaan Umum berbagai tahun ha Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 52

2.4.4. Perumahan dan Permukiman

Pembangunan Rusunawa dan Rumah Tangga Kumuh Sumber: Laporan Realisasi Renja Ditjen Cipta Karya Kementerian PU 2005-2009, Laporan Realisasi dan Capaian Ditjen Cipta Karya Kementerian PU 2010, 2011 2012, Laporan Realisasi dan Capaian Kementerian Perumahan Rakyat 2010, 2011 2012, Laporan Pencapaian Target RPJMN 2005-2009 Gambar 2.36 Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Rumah Tangga Kumuh, 2004-2011 • Pembangunan rusunawa pada periode waktu 2004-2012 meningkat tajam hingga 266 twin blok, di antaranya merupakan realisasi dari rencana tahun-tahun sebelumnya yang belum dapat terlaksana. • Rumah tangga perkotaan yang terkategori kumuh berdasarkan kriteria air minum layak, sanitasi layak, luas hunian perkapita diatas 7 m 2 , dan durability of housing cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2006 hingga 2011. • Untuk wilayah perdesaan, rumah tangga yang terkategori kumuh cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2006 hingga 2010, meski pada tahun 2011 terjadi sedikit peningkatan. 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pembangunan Rusunawa 64 50 67 86 98 106 89 70 266 50 100 150 200 250 300 Twin Blok P ersen Sumber: Susenas, BPS periode 2006-2011 Gambar 2.35 Perkembangan pembangunan Rusunawa 2004- 2012 53 Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 2.4.5. Telekomunikasi 2.4.5.1 Perkembangan Jumlah Pelanggan Telepon dan Desa Dengan Fasilitas Telepon Umum Gambar 2.37 Jumlah Pelanggan Telepon 2006-2010 Sumber: Diolah dari Data Statistik Bidang Pos dan Telekomunikasi, Ditjen Postel Kemenkominfo • Jumlah pelanggan telepon di Indonesia terus naik dari tahun ke tahun hampir disemua jenis telepon, kecuali pelanggan telepon kabel. • Pelanggan telepon tanpa kabel dan seluler mengalami kenaikan yang sangat signiikan dibanding kenaikan jumlah pelanggan telepon tetap nirkabel. • Jumlah pelanggan telepon seluler pada tahun 2010 mencapai 211,2 juta pelanggan, yang berarti dapat dikatakan bahwa hampir seluruh penduduk Indonesia telah menjadi pelanggan telepon seluler. • Secara umum, jumlah desakelurahan yang mempunyai fasilitas telepon umum pada tahun 2005-2008 cenderung turun dan naik kembali pada tahun 2011. • Jumlah desakelurahan yang mempunyai fasilitas telepon umum di daerah perdesaan lebih sedikit jika dibandingkan dengan di daerah perkotaan, namun di perdesaan pada tahun 2011 meningkat signiikan hingga melebihi jumlah desa kelurahan yang mempunyai fasilitas telepon umum di daerah perkotaan. 1 2 3 4 5 6 8.738.343 8.767.760 8.674.228 8.423.973 8.349.998 69.885.135 104.198.516 162.288.065 190.083.815 243.779.422 6.082.390 10.811.635 21.703.813 26.406.854 32.579.125 63.802.745 93.386.881 140.584.252 163.676.961 211.200.297 78.623.478 112.966.276 170.962.293 198.507.788 252.129.420 Sumber: Diolah dari Data Statistik Bidang Pos dan Telekomunikasi, Ditjen Postel Kemenkominfo Jumlah pelanggan telepon di Indonesia terus melonjak naik dari tahun ke tahun hampir disemua jenis telepon, kecuali pelanggan telepon kabel. Kenaikan jumlah pelanggan telepon tertinggi terjadi di tahun 2008, dengan kenaikan sebesar 51. Jenis penyelenggaraan telepon tanpa kabel dan seluler mempunyai kenaikan yang sangat signifikant dibanding kenaikan jumlah pelanggan telepon tetap nirkabel. Jumlah pelanggan telepon seluler pada tahun 2012 mencapai 211,2 juta pelanggan, yang berarti dapat dikatakan bahwa hampir seluruh penduduk Indonesia telah menjadi pelanggan telepon seluler. Tabel 2.5 Jumlah Desa Kelurahan yang Ada Fasilitas Telepon Umum, 2005-2011 Sumber: BPS, Pendataan Potensi Desa Tahun Klasiikasi Daerah Perkotaan + Perdesaan Perkotaan Perdesaan 2005 3.281 1.269 4.550 2008 2.461 653 3.114 2011 1.825 2.865 4.690 Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 54

2.4.5.2 KepemilikanPenguasaan Komputer dan Akses Internet

Gambar 2.38 Persentase Rumah Tangga yang MemilikiMenguasai Komputer, 2005-2011 Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional • Pada tahun 2005 - 2011, rumah tangga yang memilikimenguasai komputer terus mengalami peningkatan, baik di daerah perkotaan maupun daerah perdesaan. • Persentase rumah tangga yang memilikimenguasai komputer di daerah perkotaan jauh lebih besar daripada di daerah perdesaan. • Persentase rumah tangga yang pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir dari tahun 2005 sampai 2011 di perkotaan dan perdesaan secara umum menunjukkan tren yang meningkat. • Persentase rumah tangga yang pernah mengakses internet di perkotaan cenderung lebih besar dari pada daerah perdesaan. 7,65 0,62 3,65 9,09 0,8 4,36 11,51 1,6 5,88 14,35 2,48 8,25 17,37 3,38 10,16 18,54 3,19 10,82 20,54 4,22 12,3 Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional Pada tahun 2005 - 2011, rumah tangga yang memilikimenguasai komputer terus mengalami peningkatan, baik di daerah perkotaan maupun daerah perdesaan. Kenaikan yang sangat tajam terjadi pada tahun 2005-2009 baik di perkotaan maupun pedesaan, akan tetapi pada tahun 2010 kenaikan rumahtangga yang memilikmenguasai komputer tidak sebesar tahun sebelumnya, bahkan di pedesaan terjadi penurunan dan kemudian naik kembali pada tahun 2011. Persentase rumah tangga yang memilikimenguasai komputer di daerah perkotaan jauh lebih besar daripada di daerah perdesaan Tabel 2.6 Rumah Tangga yang Pernah Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2005 -2011 Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun Klasiikasi Daerah Perkotaan + Pedesaan Perkotaan Perdesaan 2005 6,68 0,81 3,34 2006 8,46 1,03 4,22 2007 11,27 1,26 5,58 2008 14,15 3,10 8,47 2009 20,23 3,47 11,59 2010 22,16 22,63 22,40 2011 37,94 14,09 25,90 peningkatan baik di perkotaan maupun perdesaan