berdasarkan besarnya nilai kedekatan relatif suatu alternatif terhadap solusi ideal positif. Hasil perangkingan dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan
untuk memilih solusi terbaik yang diinginkan.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Pendukung Keputusan
Dari analisis permasalahan tersebut, penulis menentukan beberapa kebutuhan sistem yang diperlukan untuk dapat memghadapi permasalahan tersebut. Kebutuhan sistem
ini diuraikan dalam dua bagian menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang harus dapat dilakukan oleh sistem. Adapun kebutuhan fungsional yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
1. Sistem dapat mengelola kebutuhan user berdasarkan status user Guru dan Admin.
2. Sistem dapat menampilkan setiap alur proses yang terdapat dalam metode TOPSIS.
3. Sistem dapat menentukan siswa terbaik berdasarkan jurusan IPA maupun IPS.
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional bertujuan untuk memenuhi ataupun mendukung kebutuhan fungsional yang telah ditentukan. Adapun kebutuhan non fungsional
yang dimaksudkan adalah sebagai berikut: 1. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows XP.
2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Delphi 2010. 3. Pengolahan database dengan menggunakan Microsoft Access 2007.
3.3 Kriteria
3.3.1 Kriteria Penentuan Siswa Terbaik
Kriteria-kriteria yang diperhitungkan dalam menentukan siswa terbaik dari sekolah SMA Swasta Eria Medan adalah siswa yang masih terdaftar sebagai siswa
sekolah SMA Swasta Eria Medan, nilai rata-rata, persentase kehadiran, ranking kelas, predikat tingkah laku, jumlah ekstrakurikuler yang diikuti, dan prestasi yang pernah
diperoleh. Dari kriteria-kriteria tersebut, kriteria yang diperlukan untuk membangun sistem diperlihatkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria Sistem
Kriteria Keterangan
K1 Nilai Rata-Rata
K2 Persentase Kehadiran
K3 Ranking Kelas
K4 Tingkah Laku
K5 Jumlah Ekstrakurikuler
K6 Prestasi non akademik
3.3.2 Standar Penilaian Bobot Kriteria
Teknik penilaian bobot kriteria yang digunakan adalah dengan memberikan nilai secara langsung pada masing-masing kriteria. Nilai bobot tersebut didasarkan pada
tingkat kepentingan suatu kriteria terhadap kriteria lainnya dalam proses penentuan siswa terbaik. Nilai bobot yang diberikan tersebut kemudian dijumlahkan dan dibagi
dengan masing-masing nilai bobot untuk mendapatkan nilai bobot kriteria. Standar nilai bobot yang diberikan untuk sistem diperlihatkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Standar Nilai Bobot Kriteria
Nilai Keterangan
1 Tidak Penting
2 Kurang Penting
3 Cukup Penting
4 Penting
5 Sangat Penting
3.4 Langkah-langkah Perhitungan TOPSIS