4
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI
2.1 Sejarah Amigurumi
Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu “Boneca” yang berarti sejenis
mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya bentuk manusia dan hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Boneka adalah satu mainan yang paling tua. Pada
zaman Yunani, Romawi atau Mesir kuno boneka sudah ada. Namun dengan fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatannya yang berbeda.
Umumnya boneka dibuat sebagai mainan anak-anak, namun kadang-kadang boneka juga digunakan untuk fungsi-fungsi ritual yang berhubungan dengan alam
atau hal-hal yang bersifat gaib atau mistik. Misalnya, di zaman dahulu boneka dipakai pada acara-acara keagamaan atau pada upacara-upacara pemanggilan roh.
Seringkali boneka ditemukan pada makam-makam kuno atau situs-situs sejarah. Di beberapa Negara boneka dapat dirayakan bersama dengan keluarga dan
teman. Misalnya, di India terdapat festival boneka yang bernama “Navaratri” atau
9 malam, perayaan ini diadakan selama 9 malam untuk menghormati para dewi, yakni Durga, Lakshmi, dan Saraswati.
Di Jepang juga ada perayaan atau festival boneka yang biasa disebut dengan “Hinamatsuri”. Hinamatsuri adalah perayaan yang diadakan setiap tanggal 3 Maret
di Jepang yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan. Keluaraga yang memiliki anak perempuan akan memajang satu set boneka yang
disebut dengan “hinaningyou” atau boneka festival.
Orang-orang Jepang pada Zaman Edo terus mempertahankan cara memajang boneka seperti tradisi yang sudah diturunkan sejak Zaman Heian. Orang-orang
Jepang percaya boneka memiliki kekuatan untuk menyerap roh-roh jahat ke dalam
Universitas Sumatera Utara
5
tubuh boneka dan dapat menyelamatkan sang pemilik boneka dari segala hal-hal yang berbahaya atau sial.
Kalangan bangsawan dan samurai dari Zaman Edo menghargai boneka Hinamatsuri sebagai modal penting untuk wanita yang ingin menikah, dan sekaligus
sebagai pembawa keberuntungan. Sebagai lambang status dan kemakmuran orangtua berlomba-lomba memberi boneka yang terbaik dan termahal bagi putrinya yang
ingin menjadi pengantin. Boneka yang digunakan pada Zaman Edo disebut dengan
“tachibina” atau “boneka berdiri”. Boneka ini berada dalam posisi tegak, dan bukan duduk seperti
boneka-boneka sekarang ini. Asal-usul Tachibina adalah boneka berbentuk manusia Katashiro yang dibuat ahli Onmyoudou untuk menghalau nasib sial.
Sejalan dengan perkembangan Zaman boneka menjadi semakin mewah dan rumit pengerjaannya. Pada Zaman boneka dikenal dengan nama Genrokubina
boneka Zaman Genroku dan Zaman Kyouhou dikenal dengan nama kyouhoubina boneka Zaman Kyouhou.
Pada Zaman Edo, Zaman Kyouhou, Zaman genroku hampir semua boneka dibuat dengan bahan kayu. Namun, ada juga boneka yang terbuat dari bahan
benang. Biasanya boneka yang dibuat dengan menggunakan benang ini menggunakan teknik sulam atau rajut.
Di Jepang teknik menyulam boneka ini dikenal dengan sebutan Amigurumi. Amigurumi adalah boneka rajutan dengan teknik satu jarum crochet yang berasal
dari Jepang. Amigurumi adalah keterampilan tangan yang lahir pertama kali di Jepang.
Di Indonesia, Amigurumi belum diketahui oleh masyarakat luas. Hanya kalangan tertentu saja yang dapat mengetahui boneka rajut dari Negara Jepang ini.
Universitas Sumatera Utara
6
Pengerjaannya yang sulit dan memakan waktu yang tidak sedikit inilah yang menjadi penghambat kenapa Amigurumi belum banyak diketahui masyarakat luas.
Namun, jika ditekuni Amigurumi atau boneka rajut ini dapat menghasilkan produk yang berkualitas serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan secara
tidak langsung melestarikan kebudayaan yang telah turun-menurun diwariskan.
Universitas Sumatera Utara
7
2.2 Pengertian Amigurumi