MISI KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

39 2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. 3. Terwujudnya aparatur Kementerian Pemuda dan Olahraga yang profesional dan berkinerja tinggi.

D. SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

S asaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu unit kerja dalam rumusan yang l ebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya targetnya masing- masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentutahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang menggambarkan sesuatu yang akan dicapai melalui serangkaian kebijakan, program, dan kegiatan prioritas agar penggunaan sumber daya dapat efisien dan efektif dalam upaya pencapaian visi dan misi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Berikut ini adalah sasaran yang merupakan penjabaran dari masing-masing tujuan: Tujuan 1: 1. Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan di atas, Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki sasaran yang ingin dicapai yaitu: 1. Mewujudkan pemuda yang berkarakter, yang ditandai dengan: a. Persentase pemuda yang terlibat kasus NAPZA; b. Jumlah kasus AIDS pada kelompok pemuda; c. Jumlah kejadian perkelahian massal antar pelajarmahasiswa; d. Persentase gotong royong pemuda; e. Persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan; 2. Mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas, yang ditandai dengan: a. Tingkat kualitas pendidikan pemuda; b. Persentase tingkat kesehatan pemuda; c. Persentase keterampilan pemuda; d. Persentase partisipasi pemuda dalam kegiatan seni dan budaya; e. Persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan; 3. Mewujudkan pemuda yang berdaya saing, yang ditandai dengan: a. Persentase partisipasi pemuda dalam kegiatan ekonomi; b. Persentase partisipasi pemuda dalam kegiatan organisasi kepemudaan; c. Persentase partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial kemasyarakatan;