44 d.
pengembangan dan penerapan iptek keolahragaan; e.
pemberian penghargaan bagi olahragawan, pembina, dan tenaga keolahragaan berprestasi;
f. pengembangan prasarana dan sarana keolahragaan;
g. peningkatan sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia untuk mendukung
pembinaan olahraga; h.
peningkatan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan;
i. pengembangan sentra keolahragaan untuk pembibitan olahragawan;
j. peningkatan dukungan industri olahraga dalam pembinaan, pengembangan, dan
penyelenggaraan kejuaraan olahraga prestasi; k.
peningkatan pola kemitraan dan kewirausahaan dalam upaya menggali potensi ekonomi olahraga melalui pengembangan industri olahraga; dan
l. pengembangan sistem dan penghargaan dan meningkatkan kesejahteraan atlet,
pelatih, dan tenaga keolahragaan. m.
Meningkatnya Sinergi lintas sektor di bidang kepemudaan, kepramukaan dan keolahragaan melalui
n. Terwujudnya sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam pelayanan kepemudaan,
yaitu penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan; o.
Terwujudnya sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam pendidikan kepramukaan; p.
Terwujudnya sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan keolahragaan.
5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pemuda
dan Olahraga, melalui: a.
peningkatan kinerja Penyelenggaraan Kehumasan, Pelayanan Hukum dan Kepegawaian;
b. peningkatan kinerja Perencanaan, Penganggaran, Pengorganisasian, dan
Evaluasi Program; c.
peningkatan kinerja Pengelolaan Keuangan dan Kerumahtanggaan; d.
peningkatan kinerja Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pemuda dan Olahraga;
e. peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana aparatur;
f. penataan Kemenpora, KOI, KONI dalam rangka mempersiapkan event Asian Games
2018, sekaligus sebagai contoh perubahan mental birokrasi. Arah kebijakan dan strategi dalam pembangunan kepemudaan dan keolahragaan
didukung analisis kebijakan yang terkait dengan politik, ekonomi kreatif, kerjasama kelembagaan dan hukum olahraga.
C. KERANGKA REGULASI
Berikut kerangka regulasi dalam pembangunan kepemudaan dan keolahragan yakni: a.
Penyusunan naskah akademik, harmonisasi, dan draft peraturan perundangan sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, yaitu:
1 Rancangan Peraturan PresidenInstruksi Presiden tentang Koordinasi Strategis Lintas
Sektor Pasal 31; 2
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang penyediaan sarana prasarana kepemudaan dan keolahragaan;
45 3
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Promosi serrta Penghargaan Kepemudaan dan Keolahragaan;
4 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Kerjasama dan
Kemitraan Kepemudaan; 5
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Kerjasama dan Kemitraan Kepemudaan serta Keolahragaan;
6 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Tenaga Kepemudaan;
7 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pemberdayaan
Organisasi Kepemudaan; 8
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pengawasan Kepramukaan;
9 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Potensi,
Kesukarelawanan dan Kepeloporan Pemuda; 10
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Peningkatan Kapasitas dan Wawasan Pemuda;
11 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Peningkatan Potensi
dan Kreativitas Pemuda; 12
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pemuda Revolusi Mental;
13 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Kemandirian
Ekonomi Pemuda; 14
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Kepemimpinan Pemuda;
15 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Penanggulangan
Miras , NAPZA, HIVAIDS dan PMS di kalangan pemuda; 16
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pemuda Relawan Sosial dan Tanggap Bencana;
17 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pengembangan
Pemuda Kreatif; 18
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pengelolaan Gelanggang RemajaYouth Center;
19 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Kota Layak Pemuda;
20 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pemuda Maritim.
b. Penyusunan naskah akademik, harmonisasi, dan draft peraturan perundangan sebagai
amanat dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yaitu:
1 Rancangan Peraturan Presiden tentang Penyediaan dan Pengembangan Infrastuktur
olahraga dalam rangka Asian Games tahun 2018; 2
Rancangan Keputusan Presiden tentang Bina Kembang Sentra olahraga di Provinsikabupatenkota;
3 Rancangan Instruksi Presiden tentang Pencanangan Gerakan Olahraga Untuk Semua;
4 Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pelestarian Olahraga
Tradisional dan Fasilitasi Olahraga Layanan Khusus Pasal 30; 5
Rancangan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Penataan Sistem Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Pasal 22 dan 23;