Pemberdayaan Pemuda Pengembangan Pemuda
10 mengembangkan potensi dalam merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab
tantangan, dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah. Pengembangan Kepemimpinan yang telah dilaksanakan Kementerian Pemuda
dan Olahraga, yaitu: a fasilitasi pelatihan Ketahanan Nasional Pemuda Tannasda; b fasilitasi pelatihan kepemimpinan pemuda; c fasilitasi Pemuda Sarjana Penggerak
Pembangunan di Perdesaan PSP3; d fasilitasi pelatihan kewirausahaan pemuda. Kegiatan Pemberdayaan kader pemuda dari tahun 2010- 2014 telah memiliki aspek
keluaran output yakni 2130 kader pemuda telah difasilitasi peningkatan kepemimpinan, kader pemuda berjumlah 975 telah difasilitasi Tanasda,
Dari tahun 2010-2014 bahwa kader pemuda berjumlah 11661 telah difasilitasi kegiatan kewirausahaan di berbagai daerahdan 63 sentra kewirausahaan pemuda
telah difasiltasi serta telah adanya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Organisasi, Personalia, dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan
Kewirausahaan Pemuda. Peraturan perundang-undangan ini merupakan landasan yuridis bagi berdiri dan terlaksananya pengelolaan permodalan kewirausahaan
pemuda tersebut.
Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan PSP-3 merupakan program strategis dan andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang memiliki
dampak berganda multiple effect antara lain; pembangunan daerah, pembangunan ekonomi dan ketenagakerjaan. Pada tahun 2011, PSP-3 berjumlah 1000 orang untuk
33 propinsi, tahun 2012 peningkatan produktivitas pemuda di perdesaan berjumlah 827 orang,Angkatan 23 yang direkruit tahun 2013 untuk masa tugas 2 tahun
merupakan peserta I yang direkruit secara ketat dan mendapat pembekalan terpusat bekerjasama dengan Pusdik Rindam JayaDari jumlah peserta yang mengikuti
pembekalan bulan September 2013 sebanyak 811 orang, maka yang dinyatakan lulus dan ditempatkan di desa sebanyak 794 orang. Ini berarti 17 orang gagal karena
komitmen dan kapasitasnya kurang untuk menjalankan peran dan fungsinya sebagai penggerak pembangunan desa.
Grafik 1. 1. Pendapat masyarakat binaan atas kemanfaatan kegiatan yang dilakukan oleh Peserta PSP3
Sumber : Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda
11
Grafik 1. 2. Kegiatan Ekonomi yang dikembangkan Peserta PSP3 di Desa Penempatan
Sumber : Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda,2014
Dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dalam pasal 36 bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah bertugas: 1 menjamin
kebebasan berpendapat dan berkarya dalam pendidikan kepramukaan; 2 membimbing, mendukung, dan memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan secara berkelanjutan dan berkesinambungan; dan 3 membantu ketersediaan tenaga, dana, dan fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan
kepramukaan. Pemerintah dalam konteks ini adalah Menteri adalah menteri yang membidangi urusan pemuda. Berdasarkan hal Kementerian Pemuda dan Olahraga
memiliki tugas penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Gerakan pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pramuka melalui: 1
pendidikan dan pelatihan pramuka; 2 pengembangan pramuka; 3 pengabdian masyarakat dan orang tua; dan 4 permainan yang berorientasi pada pendidikan.
Gerakan Pramuka telah memasuki usia yang lebih dari 50 tahun sejak berdirinya pada tahun 1961. Dalam waktu lebih dari 50 tahun yang telah dilalui,
organisasi kepramukaan telah banyak karya-karya nyata yang disumbangkan untuk bangsa ini. Di sisi lain, dalam rangka memperkuat eksistensi pramuka di tanah air,
telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Berdasarkan data, menurut data sensus tiga tahunan WOSM World Organization of Scout Movement 2010, Indonesia masih menjadi negara dengan
12 jumlah pramuka tertinggi sedunia yaitu sejumlah 17,100,000 orang. Jumlah yang
cukup besar dan merupakan potensi besar, apalagi di tengah perubahan opini di masyarakat tentang Pramuka.
Kegiatan dan Program Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2011 dalam bidang kepramukaan; kajian lembaga pramuka dengan jumlah 33 kwarda, advokasi
lembaga pramuka 33 Kwarda, peningkatan kapasitas dan kompetensi seluruh Majelis Pembimbing Gugus Depan, dan fasilitasi pengembangan gerakan pramuka. Pada
tahun 2012, pendampingan terhadap 33 kwarda; dan pendidikan kepramukaan berjumlah 200 anggota pramuka.
Selama kurun waktu tahun 2009-2013, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah melahirkan lebih dari seratus lima puluh ribu anggota yang difasilitasi melalui
pendidikan kepramukaan. Khusus tahun 2013, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah memfasilitasi 1500 pemuda, anggota, pelatih, pamong, instruktur dan pembina
pramuka dalam pendidikan kepramukaan.