11
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada
C. SEKTOR PERBANKAN
1. Sistem Perbankan Indonesia secara keseluruhan berada dalam kondisi stabil.
Gambar 15 Perkembangan pertumbuhan Dana Pihak ketiga DPK Bank Umum, Juli 2015 –Juli 2016
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK pada September 2016 meningkat
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2016
Dana Pihak Ketiga DPK pada bulan Juli 2016 tumbuh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Pada
bulan Juli 2016, pertumbuhan dana pihak ketiga tercatat sebesar 6 persen secara y-o-y, nilai ini lebih tinggi 0,1
percentage point pp dibandingkan kuartal bulan Juni 2016. Peningkatan DPK ini dipicu oleh peningkatan
pertumbuhan giro, yang pada bulan Juli lalu tercatat berada pada 4,98 persen—nilai ini lebih tinggi 3,52 pp
m-t-m. Adapun pertumbuhan deposito tercatat meningkat tipis sebesar 0,1 pp dibandingkan Juni 2016. Disisi lain
tabungan tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan lalu, pada Juli 2016 akun tabungan pada DPK tercatat tumbuh
sebesar 12,8 jumlah ini 3.5 pp lebih rendah secara m-t-m. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tabungan dalam
bentuk valas mengalami pertumbuhan positif 16,42 persen y-o-y, lebih tinggi dibandingkan pada bulan Juni 2016
yakni sebesar 13,57 persen y-o-y.
Gambar 16 Perkembangan Capital Adequacy Ratio CAR per kelompok bank Juli 2011 – Juli 2016
Perkembangan CAR Bank Umum meningkat
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan dan CEIC 2016
Kecukupan modal bank-bank di Indonesia pada Juli 2016 umumnya masih terjaga. Adapun rata-rata CAR
dari berbagai jenis bank di Indonesia pada Juli 2016 tidak termasuk Bank Asing KonvensionalForeign Own Bank
tercatat sebesar 21,47 persen. Terdapat 3 kelompok bank yang memiliki nilai CAR dibawah rata-rata yaitu BUSN
Devisa Konvensional Foreign Exchange Commercial Banks—20,27 persen, BPD Konvensional Regional
Development Banks —19,96 persen, terendah diantara semua kelompok bank—dan Bank Campuran Konvensional
Joint Venture Banks 21,36. Akan tetapi secara umum nilai CAR bank-bank di Indonesia masih diatas standar nilai CAR
yaitu 8 persen.
Indonesian Economic Review and Outlook
12
Gambar 17 Kinerja Bank Umum Juli 2014 – Juli 2016
Rentabilitas perbankan masih relatif baik dan stabil serta Risiko Kredit dan Likuiditas perlu dijaga
Sumber: Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan 2016
Secara keseluruhan kondisi bank umum di Indonesia berada dalam kondisi yang sehat.. Return on Asset
ROA bank umum di Indonesia pada Juli 2016 tercatat sebesar 2,35 persen, lebih tinggi 0,04 pp dibandingkan
bulan sebelumnya. Indikator proitabilitas lainnya yaitu Net Interest Margin NIM berada pada 5,59 persen pada
Juli 2016 atau sama dengan capaian pada bulan Juni 2016. Kedua indikator ini menunjukkan bahwa dari sisi
proitabilitas, bank umum di Indonesia masih bonaide. Apabila dilihat dari fungsi bank sebagai lembaga
intermediasi maka melalui Loan to Deposit Ratio LDR dapat dilihat bahwa bank menyalurkan 90,18 persen dari
dana pihak ketiga yang ditampungnya. Capaian ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai
91,19 persen. Adapun kredit macet atau Non-Performing Loan NPL dari bank umum berada pada 3,18 persen
pada Juli 2016, yang cukup mengkhawatirkan adalah adanya trend peningkatan pada NPL sejak akhir tahun
2015. Bahkan NPL pada Juli 2016 merupakan NPL tertinggi selama periode amatan—walaupun memang masih
berada dalam batas yang aman. Ukuran eisiensi bank umum di Indonesia dapat dilihat dari Biaya Operasional
dan Pendapatan Operasional BOPO. Pada Juli 2016 lalu, BOPO bank umum di Indonesia berada pada 82,36
persen—besarnya biaya operasional bank umum sebesar 82,36 persen dari pendapaan bank umum. BOPO pada Juli
2016 ini lebih kecil 0.06 pp m-t-m. Hal ini menunjukkan
peningkatan eisiensi pada bank umum.
13
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada
D. INFLASI DAN KETENAGAKERJAAN
1. Inlasi Tahunan per September 2016 naik