are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Pada Tanggal 31 Maret 2013, 31 Desember 2012 dan 1 Januari 201231 Desember 2011 dan
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued
As of March 31, 2013, December 31, 2012 and January 1, 2012December 31, 2011 and
For The Three Months Period Ended March 31, 2013 and 2012
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
18 Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan
langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi
sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban
pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya pendanaan lain yang
ditanggung Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a
qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing
costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interest and
other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan
aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset
kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat
selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset
kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying
asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the
borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when
substantially all of the activities necessary to prepare the qualifying assets have been
completed and the assets are ready for their intended use.
k. Aset Tetap
k. Property, Plant and Equipment
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.16 Revisi 2011, “Aset
Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Starting January 1, 2012, the Group adopted
SFAS No.16 Revised 2011, “Fixed Assets” and IFAS No. 25, “Land Rights”.
Penerapan PSAK No. 16 Revisi 2011 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap
pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of SFAS No. 16 Revised 2011 has no significant impact on the financial
reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk
Hak Guna Usaha “HGU”, Hak Guna Bangunan “HGB” dan Hak Pakai “HP” ketika tanah
diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap”
dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Aset
Tidak Lancar Lainnya - Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan
umur ekonomis tanah. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 tersebut, biaya pengurusan
legal pertama kali hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP yang diakui sebagai bagian
dari akun “Beban Tangguhan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebelum tanggal
1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” dan amortisasinya dihentikan
pada tanggal 1 Januari 2012. IFAS No. 25 prescribes that the legal cost of
land rights in the form of Business Usage Rights “Hak Guna Usaha” or “HGU”, Building Usage
Right Hak Guna Bangunan or “HGB” and Usage Rights “Hak Pakai” or “HP” when the
land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Property, plant
and equipment” account and not amortized. The extension or the legal renewal costs of land
rights in the form of HGU, HGB and HP are recognized as part of the “Other Non-current
Assets - Deferred Charges - Net” account in the consolidated statements of financial position and
are amortized over the shorter of the legal life of the right and the economic life of the land. In
accordance with the transitional provision of IFAS No. 25, the initial legal costs in the form of
HGU, HGB and HP which were recognized as part of the “Deferred Charges” account in the
consolidated statements of financial position prior to January 1, 2012 were reclassified to the
“Property, Plant and Equipment - Land” account and ceased to be amortized on January 1, 2012.
are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Pada Tanggal 31 Maret 2013, 31 Desember 2012 dan 1 Januari 201231 Desember 2011 dan
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued
As of March 31, 2013, December 31, 2012 and January 1, 2012December 31, 2011 and
For The Three Months Period Ended March 31, 2013 and 2012
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
19 Efektif 2012, sesuai dengan penerapan ISAK No.
25, beban tangguhan atas biaya perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan “BPHTB” yang
disajikan dalam “Aset Tidak Lancar Lainnya” telah direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah”
Catatan 9j. Effective 2012, in line with the application of
IFAS No. 25, deferred charges in the form of Acquisition Costs of Rights to Land and Building
“BPHTB” in “Other Non-current Assets” were reclassified to the “Property, Plant and
Equipment - Land” account Note 9j.
Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan
biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud
manajemen. All property, plant and equipment are initially
recognized at cost, which comprises purchase price and any costs directly attributable to
bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the
manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Subsequent to initial recognition, property, plant
and equipment are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and
impairment losses.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan
memperhitungkan taksiran nilai residu sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali
untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai residunya, berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset yang bersangkutan sebagai berikut:
Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the
straight-line method, after taking into account the salvage values at a certain percentage of
carrying values, except for land improvements which have no salvage value, over the estimated
useful lives of the assets as follows:
TahunYears
Prasarana tanah 5
Land improvements Bangunan 20
Buildings Mesin dan peralatan
12 Machinery and equipment
Transportation equipment, office Peralatan transportasi, peralatan kantor
equipment, wells and waterlines and instalasi air dan peralatan laboratorium
4-5 laboratory equipment
Peralatan peternakan 2-5
Poultry equipment Nilai tercatat aset tetap ditelaah atas penurunan
jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat
mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. The carrying amounts of property, plant and
equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that
the carrying values may not be fully recoverable. Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap
dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset dimasukkan sebagai laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan
The carrying amount of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or
when no future economic benefits are expected from their use. Any gain or loss arising from
derecognition of an asset calculated as the difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset is recognized as profit or loss for the year in which
the asset is derecognized.
are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Pada Tanggal 31 Maret 2013, 31 Desember 2012 dan 1 Januari 201231 Desember 2011 dan
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued
As of March 31, 2013, December 31, 2012 and January 1, 2012December 31, 2011 and
For The Three Months Period Ended March 31, 2013 and 2012
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
20 pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan
jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Residual value, useful life and method of depreciation are reviewed, and adjusted
prospectively, if appropriate, at the end of each accounting period.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land are stated at cost and not depreciated. Aset dalam penyelesaian
Construction in progress Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar
biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang
terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi
biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset
tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian
tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost, including capitalized borrowing costs and other
charges incurred in connection with the financing of asset under constructions mentioned. The
accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Property, plant and equipment”
account when the construction is completed and ready for use. Assets under construction are not
depreciated as these are not yet available for use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset
tetap terkait memenuhi kriteria pengukuran. Repair and maintenance is charged to profit or
loss when incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying
amount of the related property, plant and equipment if recognition criteria are satisfied.
l. Sewa l. Leases