13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka 1. Kajian Pendidikan Seumur Hidup
a. Pengertian pendidikan seumur hidup
Pendidikan merupakan satu kebutuhan yang tidak dapat kita abaikan. Secara teknis, kita bertanggung jawab terhadap diri kita untuk memberikan
satu kondisi terbaik. Kondisi terbaik bagi diri kita dan juga bagi orang lain yaitu kemampuan yang memungkinkan kita untuk menghadapi masalah
dengan cara dan hasil sebaik-baiknya. Hal ini merupakan citra khusus yang harus dimiliki oleh setiap orang sehingga eksistensinya dalam hidup diakui
masyarakat secara luas. Jika memperhatikan amanat di dalam Undang- Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dinyatakan dengan jelas bahwa setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan. Oleh karena itu, kita mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan
pendidikan yang diselenggarakan di negeri ini. Hal ini menyadarkan semua pihak bahwa, pendidikan merupakan modal dan investasi masa depan yang
paling efektif. Proses pendidikan dialami oleh setiap manusia sejak kecil dari dalam buaian hingga liang lahat from the cradle to the grave, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia mengalami pendidikan seumur hidup.
Dari definisi tentang pengertian pendidikan seumur hidup di atas dapat disimpulkan mengenai asas pendidikan seumur hidup bahwa pada
hakekatnya sepanjang hidupnya manusia memerlukan pendidikan sejak saat
14 dilahirkan sampai menjelang ajalnya. Dalam hal ini, lanjut usia masih
sangat memerlukan pendidikan bagi pengembangan diri. Hanya saja dalam mengembangkannya memerlukan bantuan orang lain karena kondisi fisik
yang semakin menurun. Pelayanan terhadap lansia termasuk dalam pendidikan non formal, dimana sistem pelayanannya sampai seumur hidup.
Artinya, ada keterkaitan antara lanjut usia dengan pendidikan seumur hidup.
2. Kajian tentang Pendampingan a. Pengertian pendampingan
Menurut kamus besar pendampingan berarti proses, cara, perbuatan mendampingi atau mendampingkan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
pendampingan berarti damping, mendampingi, mengawasi dan memberi contoh agar terjadi perubahan yang telah direncanakan untuk menghasilkan
suatu perubahan yang menyangkut interaksi orang dengan lingkungan sosialnya dengan lebih baik serta dapat memecahkan masalah yang dihadapi
dan mewujudkan aspirasi mereka Istiana herawati, 2001: 2. Pendampingan sosial adalah suatu proses relasi sosial antara
pendamping dengan korban dalam bentuk pemberian kemudahan fasilitas untuk
mengidentifikasi kebutuhan
dan memecahkan
masalah serta
mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses pengambilan keputusan, sehingga kemandirian korban secara berkelanjutan dapat diwujudkan
Depsos RI, 2008: 4. Pendamping
fungsional adalah
pekerja sosial
yang dengan
keahliannyaatau pekerjaannya mendahulukan tugas-tugas pendampingan