72 memiliki rasa tanggungjawab terhadap program pendampingan yang akan
dilaksanakan, menjalankan dengan sepenuh hati, dan melakukannya sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan pendampingan klien yang dilaksanakan oleh Panti Wredha Budhi Dharma harus sejalan dengan perencanaan program yang
telah direncanakan. Setiap pendamping harus bekerja sesuai dengan fungsi dan peran serta keahlian masing-masing sehingga dapat mendukung
kelancaran dalam proses pelaksanaan pendampingan. Berdasarkan hasil penelitian di Panti Wredha menunjukan bahwa
sebelum dimulai pelaksanaan pendampingan terlebih dahulu dimulai dengan kegiatan koordinasi oleh pendamping yang akan melakukan
pendampingan sehari sebelum pelaksanaan pendampingan dilaksanakan, sehingga proses kegiatan pendampingan yang akan dilakukan dapat
berjalan dengan baik. Pelaksanaan pendampingan meliputi beberapa faktor yaitu waktu, tempat pelaksanaan pendampingan dan metode pelaksanaan
pendampingan. Pelaksanaan pendampingan dilaksanakan setiap hari senin-sabtu,
adapun materi kegiatan pada hari senin jam 08.00- 10.00 adalah pengajian, hari selasa jam 08.00 - 10.00 pendampingan ketrampilan, hari rabu jam
09.00 - 02.00 pendampingan kegiatan musik, hari kamis jam 08.00- 10.00 pembinaan mental dan spiritual, hari jum’at jam 08.00- selesai kerjabakti
lingkungan panti dan hari sabtu jam 08.00- 09.00 adalah kegiatan senam
73 lansia. Untuk tempat pelaksanaan pendampingannya dilaksanakan dengan
menyesuaikan materi pelaksanaan pendampingan yang dilaksanakan. Metode dalam pelaksanaan pendampingan di Panti Wredha Budhi
Dharma ada dua metode yaitu ceramah dan praktek. Metode ceramah digunakan dalam penyampaian materi yang sifatnya adalah teori. Metode
ini banyak digunakan oleh lembaga dalam melakukan proses pelaksanaan pendampingan
klien krena
metode ceramah
bertujuan untuk
menyampaikan informasi,
penjelasan, dan
pemikiran yang
jelas. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa
metode ceramah ini cocok untuk digunakan dalam proses pelaksanaan pendampingan di Panti
Wredha Budhi
Dharma. Selain
menggunakan metode
ceramah pendamping juga menggunakan metode praktek langsung, karena dengan
metode dapat mendukung dalam materi pendampingan yang sudah dilakukan dengan metode ceramah.
Dalam setiap pelaksanaan pendampingan tentunya tidak semua simbah dapat mengikuti dengan baik tentang kegiatan pendampingan yang
dilaksanakan, hal ini menuntut sikap profesional dari para pendamping dalam melakukan tugasnya, mereka tidak dapat memaksa para simbah
untuk terus mengikuti kegiatan karena berbagai alasan, untuk kasus semacam ini pendamping tidak memaksakan simbah untuk ikut dan
menyarankan untuk mengikuti kegiatan apabila mereka telah siap dan sehat saja, sekali lagi tidak bisa dipaksakan bila simbah sudah tidak bisa
mengikuti kegiatan pendampingan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan