Pengertian Inspeksi Penerapan Sistem Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan,

31  Kepala UPT KIPM melaporkan hasil verifikasi kepada Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dengan melampirkan Berita Acara Hasil Verifikasi-UPT. KIPM Lampiran 2.Berita Acara Hasil Verifikasi UPT KIPM dan Laporan Tindakan Perbaikan UPI-FL05SM01, dalam pelaksanaannya dilakukan oleh bagian yang menangani Pengawasan, Pengendalian dan Informasi.

3.1.3.5 Investigasi Kasus Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

investigasi adalah kegiatan penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melalui peninjauan, percobaan dan sebagainya dengan tujuan memperoleh jawaban tentang peristiwa, sifat atau manfaat suatu zat, dan sebagainya. Inspektur Mutu melakukan investigasi terhadap UPI yang terkena kasus penolakan sesuai dengan PER. 03BKIPM2011 lampiran IX mengenai tata cara penanganan kasus penolakan mutu dan keamanan hasil perikanan oleh negara tujuan ekspor. Ruang lingkup investigasi adalah pada kasus penolakan produk hasil perikanan oleh negara mitra food safety yang mencakup bahaya fisik, kimia dan biologi, dalam pelaksanaannya dilakukan oleh bagian yang menangani Pengawasan, Pengendalian dan Informasi. Dalam pelaksanaan kegiatan investigasi Kepala UPT. KIPM melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Setelah menerima informasi mengenai suatu kasus penolakan Kepala UPT KIPM mengkoordinasikan rencana kegiatan investigasi kepada UPI yang bersangkutan berdasarkan kasus penolakan yang terjadi, dalam pelaksanaannya dilakukan oleh bagian yang menangani Pengawasan, Pengendalian dan Informasi. 2. Kepala UPT KIPM menugaskan Tim Inspektur Mutu dari UPT KIPM untuk melakukan kegiatan investigasi ke UPI, dalam pelaksanaannya dilakukan oleh bagian yang menangani Pengawasan, Pengendalian dan Informasi. 3. Dalam melaksanakan investigasi, Inspektur Mutu melakukan langkah- langkah sebagai berikut : a. Mengumpulkan dan menganalisa data ekspor dan data produksi yang terkait dengan partailot produk yang ditolak. 32 b. Memverifikasi data-data yang telah dikumpulkan dengan data penolakan dari negara importir, c. Melakukan pengecekan buku panduan HACCP terutama terhadap CCP, batas kritis, prosedur monitoring, SSOP dan GMP terkait kasus penolakan yang terjadi. d. Melakukan pengecekan langsung ke lapangan dan mencatat proseskegiatan pengendalian bahaya fisik, kimia, biologi pada setiap tahapan produksi mulai dari penerimaan bahan baku asal bahan baku, proses produksi, penyimpanan, dan distribusi. e. Terkait kasus penolakan disebabkan oleh bahaya fisik :  Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pengecekan metal fragment kawat, Streples, peniti dll, glass fragment botol, lampu, thermometer dan pecahan lainnya seperti kayu, tulang, dan plastik mulai dari penerimaan bahan baku, selama proses produksi, sampai produk akhir yang terkait dengan partai produk yang ditolak.  Menganalisa kemungkinan-kemungkinan sumber penyebab lain adanya fragment pada produk yang ditolak. f. Terkait kasus penolakan disebabkan oleh bahaya kimia :  Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pengujian laboratorium internal dan eksternal yang terkait dengan partai produk yang ditolak.  Melakukan pengecekan terhadap data-data monitoring penyebab bahaya kimia kontrol suhu dan kandungan residu bahan kimia lainnya yang ada di UPI mulai dari penerimaan bahan baku sampai produk siap didistribusikan.  Menganalisa kemungkinan-kemungkinan sumber penyebab lain adanya bahaya kimia pada produk yang ditolak. g. Terkait kasus penolakan disebabkan oleh bahaya biologi :  Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pengujian laboratorium internal dan eksternal yang terkait dengan partai produk yang ditolak.  Melakukan pengecekan terhadap data hasil monitoring kontrol suhu, penerapan GMP dan SSOP mulai dari penerimaan bahan baku,