Identifikasi Permohonan Baru Untuk Mendapatkan Sertifikat Penerapan HACCP Inspeksi ke Unit Penanganan Pengolahan Ikan
32
b. Memverifikasi data-data yang telah dikumpulkan dengan data penolakan dari negara importir,
c. Melakukan pengecekan buku panduan HACCP terutama terhadap CCP, batas kritis, prosedur monitoring, SSOP dan GMP terkait kasus
penolakan yang terjadi. d. Melakukan pengecekan langsung ke lapangan dan mencatat
proseskegiatan pengendalian bahaya fisik, kimia, biologi pada setiap tahapan produksi mulai dari penerimaan bahan baku asal bahan baku,
proses produksi, penyimpanan, dan distribusi. e. Terkait kasus penolakan disebabkan oleh bahaya fisik :
Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pengecekan metal fragment kawat, Streples, peniti dll, glass fragment botol, lampu,
thermometer dan pecahan lainnya seperti kayu, tulang, dan plastik mulai dari penerimaan bahan baku, selama proses produksi, sampai
produk akhir yang terkait dengan partai produk yang ditolak. Menganalisa kemungkinan-kemungkinan sumber penyebab lain
adanya fragment pada produk yang ditolak. f. Terkait kasus penolakan disebabkan oleh bahaya kimia :
Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pengujian laboratorium internal dan eksternal yang terkait dengan partai produk yang
ditolak. Melakukan pengecekan terhadap data-data monitoring penyebab
bahaya kimia kontrol suhu dan kandungan residu bahan kimia lainnya yang ada di UPI mulai dari penerimaan bahan baku sampai
produk siap didistribusikan. Menganalisa kemungkinan-kemungkinan sumber penyebab lain
adanya bahaya kimia pada produk yang ditolak. g. Terkait kasus penolakan disebabkan oleh bahaya biologi :
Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pengujian laboratorium internal dan eksternal yang terkait dengan partai produk yang
ditolak. Melakukan pengecekan terhadap data hasil monitoring kontrol suhu,
penerapan GMP dan SSOP mulai dari penerimaan bahan baku,
33
proses produksi, sampai produk siap didistribusikan, terutama pada sumber-sumber yang secara langsung atau tidak langsung
menyebabkan kontaminasi silang. h. Mencatat semua datainformasi yang perlu dicek karena tidak akurat
atau tidak sesuai dengan standard danatau ketentuan yang ditemukan dalam setiap dokumen yang telah diperiksa,
i. Meminta konfirmasi kepada tim HACCP yang ada di UPI mengenai adanya ketidaksesuaian dimaksud.
j. Melakukan “cross check” dan analisa terhadap catatan hasil
pengecekan kondisi di lapangan dengan dokumen hasil catatan yang dibuat oleh UPI,
k. Membuat daftar temuan dan hasil analisa yang mencakup kemungkinan penyebab kasus,
l. Menyampaikan rangkuman temuan kepada pimpinan UPI, yang selanjutnya diminta untuk membuat rencana tindakan perbaikan,
m. membuat laporan untuk disampaikan kepada Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
4. Berdasarkan kegiatan investigasi yang sudah dilakukan di UPI, UPT mengingatkan manajemen UPI untuk segera melakukanmenyampaikan
perbaikantindak lanjut hasil kegiatan investigasi sesuai batas waktu yang disepakati antara pihak manajemen UPI dan tim investigasi, dalam
pelaksanaannya dilakukan oleh bagian yang menangani Pengawasan, Pengendalian dan Informasi.
5. Kepala UPT KIPM menugaskan inspektur mutu yang merupakan bagian dari tim investigasi untuk melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan
temuan hasil investigasi, dalam pelaksanaannya dilakukan oleh bagian yang menangani Pengawasan, Pengendalian dan Informasi.
6. Kepala UPT KIPM melaporkan hasil verifikasi selambat-lambatnya 3 tiga hari kerja kepada Kepala Pusat Sertifkasi Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan, dalam pelaksanaannya dilakukan oleh bagian yang menangani Pengawasan, Pengendalian dan Informasi.