Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Jasa – jasa

11 angkutan jalan raya, sektor ini tumbuh 2,91 yoy. Pertumbuhan ini disebabkan oleh maraknya pengguna angkutan jalan raya saat mengisi liburan – liburan nasional yang banyak didapati di tiga bulan terakhir ini. Untuk sub-sektor komunikasi, meski melambat namun pertumbuhannya cukup tinggi yaitu mencapai 7,82. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya penggunaan jalur komunikasi untuk menyambut perayaan hari raya lebaran, Idul Adha, tahun baru Islam dan nasional.

1.2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mengalami penurunan signifikan pada triwulan ini. Penyumbang penurunan tersebut adalah karena turunnya sub- sektor bank, LKBB dan sewa bangunan. Penurunan yang sangat drastis pada sub- sektor sewa bangunan dikarenakan makin banyaknya NGO baik asing maupun lokal yang meninggalkan Aceh. Tabel 1.10 PDRB Sektor Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan Prov. NAD Growth yoy Share QI ‐08 QII ‐ 08 QIII ‐ 08 QIV ‐08 QI ‐08 QII ‐ 08 QIII ‐ 08 QIV ‐ 08 KEUANGAN, PERSEWAAN JS.PRSH. 23,91 8,10 6,42 ‐10,09 1,90 1,90 2,01 2,13 a. Bank 74,52 22,91 20,03 ‐13,13 0,94 0,99 1,08 1,17 b. Lembaga Keu Tanpa Bank 3,49 2,38 7,49 ‐0,93 0,05 0,05 0,05 0,06 c. Sewa Bangunan ‐5,88 ‐5,51 ‐7,93 ‐7,64 0,884 0,840 0,848 0,868 d. Jasa Perusahaan ‐3,30 ‐5,88 2,74 2,97 0,03 0,03 0,03 0,03 Sumber : BPS Prov. NAD

1.2.9 Sektor Jasa – jasa

Setelah sedikit mengalami penurunan di triwulan lalu, sektor jasa kembali meningkat pada triwulan IV-2008 ini sebesar 2,16. Sub-sektor pemerintahan umum tetap menjadi penyumbang terbesar pada sektor ini. Penggenjotan realisasi APBD 2008 di akhir tahun telah meningkatkan pertumbuhan sub-sektor ini sebesar 1,99. Sementara jasa swasta yang antara lain jasa pendidikan, kesehatan, jasa bengkel dan jasa perorangan lainnya diperkirakan tumbuh cukup signifikan sebesar 4,96. 12 Tabel 1.11 PDRB Sektor Jasa-Jasa Prov. NAD Growth yoy Share QI ‐08 QII ‐ 08 QIII ‐ 08 QIV ‐ 08 QI ‐08 QII ‐ 08 QIII ‐ 08 QIV ‐ 08 JASA ‐ JASA 2,25 1,04 ‐0,56 2,16 10,25 9,75 9,83 10,37 a. Pemerintahan Umum 2,15 0,89 ‐0,75 1,99 8,77 8,34 8,36 8,81 ‐ Adm. Pem Pertahanan 1,30 ‐0,73 ‐1,76 1,14 5,89 5,56 5,56 5,84 ‐ Jasa Pem lainnya 3,89 4,19 1,28 3,65 2,88 2,78 2,80 2,97 b. Swasta 3,90 3,68 2,58 4,96 1,48 1,40 1,47 1,56 ‐ Sosial Kemasyarakatan 3,05 2,72 1,14 5,88 0,92 0,86 0,90 0,95 ‐ Hiburan Rekreasi 2,12 2,25 8,06 3,84 0,085 0,082 0,099 0,120 ‐ Perorangan Rmh Tangga 6,33 6,19 2,83 3,82 0,48 0,45 0,48 0,49 Sumber : BPS Prov. NAD 13 Pada bulan Desember 2008, inflasi tahunan Banda Aceh menurun dibanding inflasi pada triwulan sebelumnya. Ini berbeda dengan Lhokseumawe yang mengalami peningkatan cukup tinggi. Inflasi tahunan Banda Aceh sebesar 10,27 yoy, sesuai dengan proyeksinya di awal tahun sebesar 10-12. Sedangkan Lhokseumawe sebesar 13,78 yoy, jauh lebih tinggi dibanding proyeksinya yang hanya berkisar 8-10. Banda Aceh mengalami inflasi bulanan sebesar 1,06 mtm sedangkan Lhokseumawe juga mengalami inflasi yang signifikan yaitu sebesar 1,47 mtm. Gambar 2.1. Inflasi Banda Aceh Gambar 2.2. Inflasi Lhokseumawe Sumber: BPS Prov. NAD Sumber: BPS Prov. NAD Bila dibandingkan dengan inflasi nasional dan Medan maka inflasi tahunan dan bulanan Lhokseumawe masih lebih tinggi. Gambar 2.3. Perbandingan Inflasi Tahunan Banda Aceh, Lhokseumawe, Medan dan Nasional Sumber: BPS Prov. NAD BAB II PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH 10.27 1.392359871 1.06 ‐10 ‐5 5 10 15 20 25 30 35 40 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2006 2007 2008 yoy qtq mtm 13.78 2.97 1.47 ‐5 5 10 15 20 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2006 2007 2008 yoy qtq mtm 11.06 10.27 13.78 10.07 2 4 6 8 10 12 14 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2007 2008 Inflasi Nasional yoy Inflasi Banda Aceh yoy Inflasi Lhokseumawe yoy Inflasi Medan yoy 14 Selain dipengaruhi oleh peningkatan permintaan menyambut lebaran Idul Fitri, Idul Adha, perayaan tahun baru Islam dan tahun baru nasional seperti di Banda Aceh, kenaikan harga di Lhokseumawe juga dipengaruhi oleh kondisi stok yang terbatas. Keterbatasan persediaan ini disebabkan oleh terhambatnya distribusi sayuran dan buah – buahan dari takengon akibat longsor dan banjir serta minimnya pasokan beras dari Aceh Utara akibat puso.

2.1 BANDA ACEH Pada triwulan IV-2008, inflasi tertinggi di Banda Aceh terjadi pada