BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data dan Data 3.1.1 Sumber Data
Sumber data adalah asal dari data penelitian itu diperoleh. Dari sumber itu penulis memperoleh data yang diinginkan. Data sebagai objek penelitian secara
umum adalah informasi atau bahasa yang disediakan oleh alam yang dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti Sudaryanto, 1993: 34. Adapun sumber data dalam
penelitian ini adalah semua verba yang terdapat pada kolom Singkat Ekonomi harian Analisa
edisi Maret 2013.
3.1.2 Data
Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan alam yang harus dicari dan disediakan dengan sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti Sudaryanto, 1993: 3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah verba yang terdapat pada kolom Singkat Ekonomi harian Analisa edisi Maret 2013.
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode adalah cara yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, sementara teknik adalah cara melaksanakan metode. Metode dan teknik pengumpulan
data yang sesuai harus diperhatikan agar penelitian terarah. Penggunaan metode dan teknik pengumpulan data yang tepat dapat membantu peneliti untuk mencapai hasil
data yang sahih.
Universitas Sumatera Utara
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode simak. Metode simak adalah suatu metode untuk memperoleh data dengan
cara membaca, memeriksa, dan mempelajari dengan teliti suatu bahasa Sudaryanto, 1993:133. Dalam hal ini, penggunaan bahasa yang disimak adalah penggunaan
bahasa dalam kolom Singkat Ekonomi harian Analisa. Selanjutnya, untuk melengkapi penggunaan metode tersebut, digunakan teknik sadap sebagai teknik dasar dan teknik
catat sebagai teknik lanjutan. Teknik sadap yaitu teknik yang dilakukan peneliti dengan cara membaca, mempelajari, dan memeriksa bahasanya Sudaryanto, 1993:
135. Dalam hal ini, peneliti membaca, mempelajari, dan memeriksa data-data yang diperlukan, lalu menyadap bagian-bagian isi kolom tersebut dan selanjutnya mencatat
data yang diperoleh ke dalam kartu data.
3.3 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam pengkajian data ini adalah metode agih. Metode agih ialah metode yang alat penentunya bagian dari bahasa yang
bersangkutan itu sendiri Sudaryanto , 1993: 15. Perwujudan metode ini dilakukan dengan menggunakan teknik baca markah BM sebagai teknik dasar. Teknik baca
markah digunakan untuk melihat bentuk-bentuk verba yang terdapat dalam wacana sehingga dapat dikelompokkan sesuai dengan kategori verba. Dalam hal ini, yang
dimaksudkan adalah pemarkahan itu menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu; dan kemampuan membaca peranan pemarkah itu
marker berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud Sudaryanto, 1993:
Universitas Sumatera Utara
95. Hal ini berarti bahwa peneliti dapat melihat langsung pemarkah dalam hal ini verba yang bersangkutan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini: 1
Para pengunjung hanya datang untuk makan di restoran cepat saji, atau menonton bioskop di luar mal 5 Maret 2013.
2 Organisasi tersebut memproyeksi pasaran sereal akan melemah di masa
mendatang, berdasarkan spekulasi bahwa harga gandum akan jatuh di balik meningkatnya hasil panen di beberapa negara 13 Maret 2013.
3 Beijing berencana untuk membangun bandara yang memiliki standar, taraf,
dan mutu yang tinggi 21 Maret 2013. Berdasarkan teknik baca markah, pada contoh 1 diperoleh bentuk verba
makan . Verba makan termasuk ke dalam kategori verba tipe I karena verba tersebut
menyatakan tindakan, perbuatan, atau aksi. Kata makan berarti memasukkan sesuatu ke dalam mulut, mengunyah kemudian menelannya. Pelaku verba ini adalah sebuah
wujud nomina yang bernyawa. Berdasarkan teknik baca markah, pada contoh 2 diperoleh bentuk verba
jatuh. Verba jatuh termasuk ke dalam kategori verba tipe VIII karena verba tersebut
menyatakan proses-lokasi. Kata jatuh berarti perpindahan dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah tanpa disengaja. Pelaku verba ini adalah sebuah wujud
nomina yang bernyawa.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan teknik baca markah, pada contoh 3 diperoleh bentuk verba memiliki
. Verba memiliki termasuk ke dalam kategori verba tipe XI karena verba tersebut menyatakan keadaan pemilikan. Kata memiliki berarti mempunyai sesuatu.
Pelaku verba ini adalah sebuah wujud nomina yang bernyawa. Selain itu, penulis juga menggunakan metode kuantitatif sebagai metode
pendukung. Menurut Muslich 1993: 4 metode kuantitatif merupakan metode keputusan yang menggunakan angka. Dengan kata lain, penggunaan model kuantitatif
dalam memecahkan masalah, keputusan-keputusan yang dihasilkan adalah angka. Menurut Sudjana 2002: 50 frekuensi dinyatakan dengan banyak data yang
terdapat dalam tiap kelas. Metode ini digunakan untuk menghitung frekuensi penggunaan tiap kategori verba yang terdapat dalam kolom tersebut. Jika frekuensi
dinyatakan dalam persen maka diperoleh daftar distribusi frekuensi relatif.
Jadi, menggunakan rumus sebagai berikut: Jumlah data yang ditemukan
data = x 100
Jumlah keseluruhan data Misalnya:
Jumlah data yang ditemukan untuk kategori verba tipe I = 32 Jumlah keseluruhan data
= 150 Jadi:
Universitas Sumatera Utara
150 32
x 100 = 21,33 dibulatkan menjadi 21
Maka, persentase frekuensi penggunaan kategori verba tipe I adalah 21 .
BAB IV KATEGORI VERBA PADA KOLOM SINGKAT EKONOMI HARIAN
ANALISA 4.1 Kategori Verba
Menurut Chaer 1995: 155 verba dapat diklasifikasikan menjadi dua belas tipe dasar dalam bahasa Indonesia. Bentuk-bentuk kategori verba yang terdapat pada
kolom Singkat Ekonomi harian Analisa edisi Maret 2013 adalah sebagai berikut. 4.1.1 Tipe I adalah verba yang secara semantik menyatakan tindakan, perbuatan, atau
aksi. Contoh:
1 Barang yang paling ikonik- gaun strapless beludru biru gelap yang dikenakan
saat makan malam pada 1985 yang dijamu oleh presiden AS Ronald Reagan untuk menghormati Pangeran dan Putri wales maraup 240.000 Euro 25 Maret
2013.
Kata makan berarti memasukkan sesuatu ke dalam mulut, mengunyah kemudian menelannya. Kata makan merupakan verba yang menyatakan tindakan berupa
Universitas Sumatera Utara