pemilikan hanya kedua kata itu saja, tetapi yang bukan verba dasar cukup banyak seperti berhasil, kehilangan, beruntung, berwarna, memiliki, memperoleh, dan
bertubuh. l. Tipe XII adalah verba yang menyatakan keadaan-lokasi. Subjek pada kalimat yang
menggunakan tipe ini berupa nomina yang berada dalam suatu tempat atau lokasi. Misalnya, kata diam dan hadir dalam kalimat berikut:
32 Petani itu diam di gubuk itu. 33 Pak Menteri hadir di sana.
Diam dan hadir adalah verba yang menyatakan keadaan lokatif. Petani itu dan
Pak Menteri adalah subjek yang berada di tempat yang disebutkan pada unsur keterangan. Verba dasar tipe ini memang jarang, tetapi verba yang bukan dasar cukup
banyak seperti mengalir, berganti, berhenti, berserakan, bermimpi, dan menanjak. Keseluruhan tipe kategori verba di atas digunakan untuk menganalisis
kalimat-kalimat yang tertulis dalam kolom Singkat Ekonomi harian Analisa.
2.3 Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai verba tidaklah baru pertama kali ini dilakukan, melainkan sudah ada penelitian terdahulu tentang masalah tersebut. Penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Junita 2008 dengan skripsinya yang berjudul Peran Semantis Verba Bahasa
Batak Toba. Ia mengemukakan peran semantis verba berdasarkan pendapat Foley dan
Van Valin, yaitu label pelaku actor dan penderita undergoer untuk menerangkan relasi semantis antara predikat dan argumennya. Peran-peran tersebut sangat
Universitas Sumatera Utara
bergantung pada klasifikasi verba secara semantik. Ia menyimpulkan bahwa verba keadaan dalam bahasa Batak Toba memiliki peran pelaku sebagai lokatif, penderita
sebagai tema, pemengaruh kecuali verba persepsi sengaja memiliki peran pelaku sebagai agen dan penderitanya sebagai tema. Verba proses hanya memiliki peran
penderita yang berperan sebagai pasien. Verba tindakan memiliki peran pelakunya sebagai agen, pemengaruh dan penderitanya sebagai lokatif, tema, dan pasien.
Herwanto 2009 dengan skripsinya yang berjudul Kategori Verba pada Tajuk Rencana Harian Analisa.
Ia mengemukakan kategori verba berdasarkan pendapat Chaer, yaitu dua belas tipe verba yang mencakup verba tindakan, verba proses, dan
verba keadaan. Ia menyimpulkan bahwa kategori verba pada harian Analisa ada dua belas dan dari data yang dikumpulkan dapat diketahui bahwa tipe yang paling banyak
muncul adalah tipe XI sedangkan tipe yang paling sedikit muncul adalah tipe I. Angkat 1996 dengan skripsinya yang berjudul Sistem Kata Kerja Bahasa
Pakpak memaparkan ciri-ciri, bentuk, pembagian, dan makna kata kerja bahasa
Pakpak serta proses morfofonemiknya. Saripah 2010 dengan skripsinya yang berjudul Verba Majemuk dalam Novel
Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy. Ia mengemukakan jenis
verba majemuk berdasarkan pendapat Alwi, yaitu verba majemuk dasar, verba majemuk berafiks, dan verba majemuk berulang. Dalam skripsinya dibahas mengenai
jenis dan proses pembentukan verba majemuk serta persentase frekuensi penggunaan tiap jenis verba majemuk dalam novel Ketika Cinta Bertasbih. Ia meyimpulkan
bahwa verba majemuk yang paling sering muncul ada dua jenis, yaitu verba majemuk
Universitas Sumatera Utara
dasar yang komponen pertama berupa verba dan komponen kedua berupa nomina, dan verba majemuk bebas. Verba majemuk yang paling jarang muncul juga ada dua
jenis, yaitu verba majemuk dasar yang komponen pertama berupa adjektifa dan komponen kedua berupa verba, dan verba majemuk dengan morfem unik.
Berdasarkan uraian di atas, sejauh pengamatan peneliti sampai saat ini belum ada ahli bahasa yang membahas kategori verba pada kolom Singkat Ekonomi harian
Analisa . Hasil penelitian sebelumnya, baik mengenai verba, verba majemuk, peran
semantis verba maupun penelitian pemakaian bahasa pada surat kabar dapat menjadi informasi dan acuan bagi peneliti saat ini dalam meneliti kategori verba pada kolom
Singkat Ekonomi harian Analisa. Penelitian-penelitian di atas berbeda dengan
penelitian kali ini. Penelitian kategori verba sebelumnya hanya mendeskripsikan verba menjadi dua belas tipe dasar sedangkan penelitian ini selain mendeskripsikan
verba, juga mendeskripsikan seberapa tinggi persentase frekuensi penggunaan tiap kategori verba yang terdapat pada kolom Singkat Ekonomi harian Analisa.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data dan Data 3.1.1 Sumber Data
Sumber data adalah asal dari data penelitian itu diperoleh. Dari sumber itu penulis memperoleh data yang diinginkan. Data sebagai objek penelitian secara
umum adalah informasi atau bahasa yang disediakan oleh alam yang dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti Sudaryanto, 1993: 34. Adapun sumber data dalam
penelitian ini adalah semua verba yang terdapat pada kolom Singkat Ekonomi harian Analisa
edisi Maret 2013.
3.1.2 Data
Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan alam yang harus dicari dan disediakan dengan sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti Sudaryanto, 1993: 3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah verba yang terdapat pada kolom Singkat Ekonomi harian Analisa edisi Maret 2013.
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode adalah cara yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, sementara teknik adalah cara melaksanakan metode. Metode dan teknik pengumpulan
data yang sesuai harus diperhatikan agar penelitian terarah. Penggunaan metode dan teknik pengumpulan data yang tepat dapat membantu peneliti untuk mencapai hasil
data yang sahih.
Universitas Sumatera Utara