Simpul Kritis PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup

39 dalam upaya pencegahan kebakaran, sehingga seringkali pelaksanaan apel siaga diselenggarakan pada akhir tahun anggaran. 6. Komitmen perusahaan perkebunan terkait pencegahan kebakaran lahan dan kebun belum optimal, hal ini ditandai dengan kehadiran staff mewakili perusahaan, sehingga kesepakatan bersama dalam upaya pencegahan kebakaran tidak dapat ditanda tangani oleh seluruh perusahaan perkebunan. 7. Upaya penanggulangan kebakaran belum terintegrasi dan masih bersifat ego sektoral, sehingga kebakaran lahan dan kebun sulit dipadamkan. 8. Belum seluruh petanimasyarakat mendapatkan sosialisasi PLTB, peraturan perundang-undangan, sehingga masih banyaknya petani melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, untuk itu kegiatan sosialisasi perlu dilakukan secara intensif oleh Pusat, provinsi dan kabupatenkota. 9. Kegiatan Penerapan Model Perkebunan Rendah Emisi Karbon pada Perkebunan Kopi Rakyat, ternak yang diadakan dalam keadaan tidak sehat dan tidak segera diobati, akan mengakibatkan kematian ternak dan mempengaruhi tidak optimalnya pembuatan kompos. Untuk itu pemeriksaan kesehatan ternak agar dilakukan lebih lebih akurat oleh petugas kesehatan hewan. 40

IV. PROSES PENGADAAN BARANG

Pengadaan barang dan jasa kegiatan Perlindungan Perkebunan untuk dana Tugas Perbantuan TP Direktorat Jenderal Perkebunan mengacu kepada Perpres No 54 tahun 2010 dan Perpres No.70 tahun 2012. Semua kegiatan pengadaan barang dan jasa yang melalui proses tender, pelaksanaan dan penetapan pemenang harus sudah sesuai dengan usulan rencana yang disampaikan oleh Satker pada awal tahun kegiatan. 41

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

A. Pembinaan, Pengendalian,

Pengawalan dan Pendampingan Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan dana dekonsentrasi Provinsi dilakukan secara terencana dan terkoordinasi dengan unsur penanggung jawab kegiatan di Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas ProvinsiKabupatenKota yang membidangi perkebunan. Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan diutamakan pada tahapan yang menjadi simpul-simpul kritis kegiatan yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan dilakukan koordinasi secara berjenjang sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan masing-masing unit pelaksana kegiatan. Sasaran kegiatan pembinaan, pengendalian, dan pengawalan terhadap pelaksana kegiatan Man, pembiayaan Money, Metode, dan bahan-bahan yang dipergunakan Material. Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan harus mampu meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan melalui pemberian rekomendasi dan pemecahan masalah terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga dapat mengakselerasi