Pengertian Umum PENDAHULUAN A. Latar Belakang

4 2. Emisi Gas Rumah Kaca adalah lepasnya Gas Rumah Kaca ke atmosfer pada suatu area tertentu dalam jangka waktu tertentu. 3. Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. 4. Mitigasi adalah usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisimeningkatkan penyerapan GRK dari berbagai sumber emisi. 5. Adaptasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk penyesuaian sistem produksi terhadap pemanasan dan perubahan iklim global. 6. Perkebunan rendah emisi adalah teknologi yang digunakan dalam budidaya perkebunan dengan cara meningkatkan atau mempertahankan hasil produksi perkebunan secara optimal dengan emisi gas rumah kaca sekecil mungkin. 7. Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan mulai dari pencegahan, pemadaman dan 5 penanganan pasca kebakaran di lahan dan kebun. 8. Hotspot berdasarkan Permenhut No P.12 tahun 2009 adalah suatu indikator kebakaran hutan yang mendeteksi suatu lokasi yang memiliki suhu relatif lebih tinggi dibandingkan dengan suhu disekitarnya. 9. Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun adalah satuan kerja yang berada di Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota yang mempunyai tugas melaksanakan pengendalian kebakaran lahan dan kebun 10. Kelompok Tani Peduli Api KTPA adalah sejumlah pekebun yang telah memperoleh pelatihan tentang pengendalian kebakaran lahan dan kebun yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. 11. Kelompok Tani adalah kumpulan petanipekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kondisi, lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota yang terdaftar di Badan Koordinasi Penyuluhan. 12. Calon PetaniCalon Lokasi CPCL adalah kelompok tanilokasi yang akan diusulkan menjadi peserta kegiatan yang akan dilaksanakan. 6 13. Apel siaga adalah apel untuk mengetahui persiapan regu brigadeKTPA dalam pengendalian kebakaran. 7

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendekatan Umum

Prinsip pendekatan umum meliputi hal yang bersifat administratif dan manajemen kegiatan.

a. SK Tim Pelaksana Kegiatan

1 Penetapan SK Tim Pelaksana Kegiatan oleh Kepala DinasKPA paling lambat 1 satu minggu setelah diterimanya penetapan Satker dari Menteri Pertanian. 2 Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan antisipasi dampak perubahan iklim untuk TP provinsi ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi. 3 Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan antisipasi dampak perubahan iklim untuk TP kabupatenkota ditetapkan oleh Kepala Dinas kabupatenkota.

b. Rencana kerja

Rencana kerja pelaksanaan masing-masing kegiatan disusun paling lambat 1 satu minggu setelah ditetapkannya SK Tim pelaksana dan mengacu kepada Pedoman Teknis dari Ditjen Perkebunan. 8

c. Juklak, Juknis

Penanggungjawab kegiatan harus menyusun JuklakJuknis yang mengacu kepada pedoman teknis yang dikeluarkan oleh Ditjen.Perkebunan. Penyusunan JuklakJuknis untuk kegiatan TP ProvinsiKabupatenKota paling lambat 2 dua minggu setelah ditetapkannya SK Tim pelaksana.

d. Koordinasi dan Sosialisasi

Koordinasi dilakukan oleh satker pelaksana kegiatan dengan Direktorat Jenderal Perkebunan melalui Direktorat Perlindungan Perkebunan, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP Medan, Surabaya, Ambon dan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan BPTP Pontianak sesuai dengan wilayah kerja, dan Dinas KabupatenKota dimana terdapat lokasi kegiatan dilaksanakan. Sosialisasi dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan kepada petani peserta kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran LahanKebun dan pihak terkait lainnya.

e. Pelelanganpengadaan

Pelelanganpengadaan dilaksanakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pelelanganpengadaan barang dan jasa harus selesai pada bulan Februari 2016. Pengadaan sarana pendukung perlindungan tidak dapat