Potensi Endapan Bahan Galian Prospek Pemanfaatan dan Pengembangan Bahan Galian

Proceeding Unsur Tanah Jarang REE Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014 11 halus hingga ± 0,02 mm, dengan bentuk anhedral-subhedral, terdapat secara tersebar dalam massa batuan, sebagian nampak mengisi retakan, sebagian telah terubah menjadi hidrous iron oxide. Hidrous Iron Oxide, berwarna abu- abu, dengan refleksi dalam dominan merah, merupakan ubahan pirit dan hematit.Gambar 20 . Paragenesa : Pirit Hematit Hidrous Iron Oxide Komposisi volume Pirit trace, Hematit 0,5, Hidrous Iron Oxide 1 Hasil pengamatan analisa mineragrafi dan analisa XRD batuan disekitar daerah penyelidikan memperlihatkan zona mineralissasi dan ubahan argillik : quarsa, hematit, kaolin dan gibbsit dan mineralisasi yang berkembang pada daerah penyelidikan terindikasi adalah pirit, hematit dan hidrous iron oxide.Gambar 7.

4.4. Potensi Endapan Bahan Galian

Seperti telah diuraikan sebelumnya, unsur tanah jarang REE yang telah terdata belum dilakukan secara rinci baru ditingkat prospeksi keberadaannya. Sebaliknya, bijih timah khususnya endapan sekunder memiliki potensi yang cukup besar. Di lapangan, di daerah lembah aliran sungai perbukitan sudah dilakukan penambangan oleh masyarakat maupun perusahaan PT. Timah dan PT.Mega Karya Chemindo bijih besi laterit. Namun, sampai saat ini potensi unsur tanah jarang belum terdata dan terhitung secara terukur. Luas sebaran granit Tanjung Pandan hampir 50 dari luas daerah prosepeksi unsur tanah jarang yaitu 27 Km 2 atau 27.000 m 2 diasumsikan sebagai keterdapan batuan granitik yang mempunyai potensi bagi endapan logam tanah jarang adalah batuan granitik yang termasuk ke dalam tipe S. Dari hasil analisa kimia unsur tanah jarang UTJ diantaranya no lokasi BI.14002SS geokimia endapan sungai Ce = 665 ppm, Nd=215 ppm. Batuan no. lokasi BI.14033R, Ce=85 ppm, Nd=66 ppm. Tanah no lokasi BI.14037T,Ce=177 ppm, Nd=66 ppm keseluruhannya merupakan kadar tertinggi.. Hasil pengukuran UTJ deteksi geofisika radiometri menunjukan kadar yang tertinggi yaitu pada lokasi no.BI.14086LB Kalium:1,16 dan Uranium: 33,43. Gambar. 7.

4.4. Prospek Pemanfaatan dan Pengembangan Bahan Galian

Prospek pemanfaatan bahan galian unsur tanah jarang UTJ yang Proceeding Unsur Tanah Jarang REE Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014 12 terdapat di daerah ini memiliki prospek pemanfaatan dan pengembangan yang cukup baik karena batuan granit yang terdapat pada daerah penyelidikan merupakan sumber dan indikasi penghasil mineral monasit, uranium dan thorium sebagai asesori daripada unsur tanah jarang. Namun, sebegitu jauh, bahan galian yang mempunyai prospek pemanfaatan yang signifikan adalah bijih timah sekunder. Bahan galian jenis ini sudah cukup prospek untuk pemanfaatannya baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk bahan ekspor. Bahan galian bijih timah sekunder ini juga cukup prospek pengembangannya dengan melakukan kajian-kajian di daerah yang kaya akan bijih timah sekunder maupun primer di daerah- daerah yang belum pernah dilakukan kajian. Dengan dilakukannya prospeksi unsur tanah jarang di daerah penyelidikan yang ditunjang dengan metoda pengukuran geofisika radiometri diharapkan khususnya logam jarang dan ditemukannya batuan granit yang merupakan indikasi unsur tanah jarang jarang UTJ. Dengan kondisi tersebut apabila kandungan unsur tanah jarang REE yang terdapat di daerah ini memenuhi kriteria untuk industri berat maupun industri ringan, maka unsur tanah jarang, yang terdapat di daerah ini sangat potensil untuk dikembangkan sehingga diharapkan dapat menambah pendapatan asli daerah. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan