Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja Langkah-langkah Pendisiplinan

33 Dengan kata lain, pendisiplinan pegawai menurut Sondang, adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerja. 34

2. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja

Menurut Davis, disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh peodman-pedoman organisasi. Ada 2 bentuk disiplin kerja 35 , yaitu: a. Pendisiplinan Prevektif Pendisiplinan yang bersifat preventif adalah tindakan yang mendorong para karyawan untuk taaat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi di usahakan pencegahan jangan sampai para karyawan berperilaku negative. b. Pendisiplinan Korektif Jika ada karyawan yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan, kepadanya dikenakan sanksi disiplinier. Berat atau ringannya suatu sanksi tentunya tergantung pada bobot pelanggaran yang telah terjadi. Pengenaan sanksi biasanya mengikuti prosedur yang sifatnya hierarki. Artinya, pengenaan sanksi di prakarsai oleh atasan langsung karyawan yang bersangkutan, ditersukan kepada pimpinan yang lebih tinggi dan keputusan akhir pengenaan sanksi tersebut diambil oleh pejabat pimpinan yang memang berwenang untuk itu. 34 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara, 2014, h. 306 35 A.P. Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 129 34

3. Langkah-langkah Pendisiplinan

Menurut Syamsul dan Lindawati, mengatakan bahwa ada tiga langkah pendisiplinan, yaitu : a. Identifikasi dan Evaluasi problem kinerja : 1 Mengidentifikasi problem kinerja melalui komunikasi harian, observasi, peninjauan hasil penilaian kinerja, mencari gap spesifik. 2 Mengomunikasikan problem. 3 Mendiagnosa problem. “Kenapa terjadi ? Apakah kurang keterampilan dan pengetahuan ? atau Apakah di luar kendali karyawan ?” 4 Merencanakan kegiatan meminimalisir problem. 5 Membuat action plan untuk meminimalisir penyebab problem. 6 Mengevaluasi hasilnya. b. Komunikasi Konsekuensi 1 Mengidentifikasi konsekuensi yang dapat diterima. 2 Mengomunikasikan konsekuensi. 3 Memonitor peningkatan kinerja dengan duduk bersama untuk memonitor problem kinerja. 4 Menerapkan konsekuensi. 5 Mengevaluasi hasilnya. c. Konsekuensi Unilateral 1 Bersama karyawan mencari penyebab problem kinerja. 2 Memberikan bimbingan, pelatihan, dan dukungan untuk meningkatkan kinerja karyawan. 3 Memberikan konsekuensi ringan untuk menunjukan keseriusan dalam meningkatkan kinerja karyawan. 4 Menerapkan kembali tahapan komunikasi. 5 Menerapkan konsekuensi yang lebih besar. 36 36 M. Syamsul Ma‟arif, Lindawati Kartika, Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia, Bogor : IPB Press, 2012, h. 102 35

4. Pembinaan Disiplin Kerja