Karakteristik Pariwisata Budaya ”Istana Maimun”
23 Istana Maimun sangat menarik, karena berlokasi di pusat kota dan bisa diakses kapan
saja oleh warga kota atau pendatang yang tinggal atau menginap di Kota Medan. Istana Maimun memiliki bentuk arsitektur unik dan menarik, dengan ukuran yang cukup luas,
pintu dan jendela yang tinggi-besar. Bangunan ini merupakan perpaduan dari unsur bangunan Eropa dan budaya melayu. Kesan arsitektural Eropa terungkap dari bentuk-
bentuk kokoh, dengan tiang-tiang besar, yang di bungkus dengan ungkapan bentuk budaya melayu dan arsitektural islami, melalui bentuk atap, kubah, ukiran, ragam hias
dan pewarnaan khas melayu. Dari dalam, interior istana maimun sarat dengan ukiran dan ragam hias bermotif
geometris dan sulur-suluran flora dan fauna, Ukiran dan ragam hias sulur-suluran banyak mengisi relung-relung pintu dan jendela. Ukiran motif geometris banyak terdapat
pada tiang dan dinding bangunan, juga pada fentilasi dalam bentuk geometris bintang- bintang. Begitu juga pada plafon, terdapat ragam hias motif gabungan geometris dan
bentuk sulur-suluran dengan pengarapan yang halus dan rumit. Secara umum bentuk hiasan pada interior istana maimun lebih ramai dan meriah dibandingkan dengan
tampilan luarnya. Istana maimun yang megah dan mencitrakan keagungan budaya melayu ini perlu
dilestarikan. Sebagai bukti sejarah masa lalu bagi generasi sekarang dan yang akan datang istana maimun perlu ditingkatkan perawatannya dan dipromosikan sebagai tempat
wisata budaya yang bersifat edukatif dan apresiatif bagi generasi muda. Pengelola perlu melakukan terobosan-terobosan, ide-ide kreatif bagaimana memunculkan daya tarik
masyarakat dan wisatawan yang lebih kuat terhadap istana maimun, terutama dari kalangan pelajar atau generasi muda. Bagi wisatawan atau pelajar yang pernah
berkunjung hendaknya akan terpelihara kenangan indahnya kalau disediakan bentuk cenderamata unik yang khas, baik berupa pernak-pernik bercitra melayu, produk pakai
atau produk pajangan. Berdasarkan kondisi sekarang belum ada bentuk cenderamata yang bisa dijadikan
kenangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Istana Maimun. Ketika dilaksanakan survey sehubungan dengan penelitian ini, ada beberapa pedagang yang menjajakan
dagangannya sebagai cenderamata, namun tidak mencitrakan produk berkarakter wisata istana maimun, yaitu berupa baju kaus dengan gambar dan motif yang sangat umum
terlihat di pasaran, begitu juga dengan bentuk kerajinan yang tidak relevan dengan istana
24 maimun dan budaya melayu. Berbeda dengan tempat wisata di Samosir yang juga
berbasis budaya disamping keindahan alamnya, sudah tersedia bentuk-bentuk produk cenderamata yang khas yang menggambarkan khasanah kekayaan
budaya masyarakatnya.
Sesuai dengan karakter budaya melayu dan bentuk istana maimun, banyak hal yang bisa di jadikan sebagai sumber inspirasi untuk pengembangan produk cenderamata
yang menarik, diantaranya adalah bentuk miniatur arsitektural istana maimun. Bentuk arsitektur istana maimun memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bentuk
arsitektur lainnya, oleh sebab itu sangat menarik diwujudkan dalam bentuk miniatur cenderamata. Produk cenderamata miniatur ini merupakan produk pajangan yang
mengandung nilai estetis. Sebagai produk pakai fungsional juga bisa dikembangkan cenderamata dalam bentuk pakaian atau baju kaus, yang biasa disukai anak muda atau
kalangan pelajar. Baju kaus ini bisa didesain menarik dengan gambar-gambar visualisasi bentuk –bentuk elemen istana maimun, bentuk ragam hias, artefak-artefak koleksi istana,
dan sebagainya dengan memberi efek warna dominan pada hijau dan kuning. Berbagai bentuk ukiran dan ragam hias melayu, benda-benda koleksi museum sangat potensial
dikembangkan menjadi ikon cenderamata istana maimun. Dalam penelitian ini bentuk cenderamata yang akan dikembangkan adalah bentuk
miniatur istana maimun, dengan menggunakan material substitusi kayu, triplek, kertas, potongan karpet. Bentuk cendermata kedua adalah baju kaus bergambar istana maimun
dan visualisasi ertefak koleksi istana dan budaya melayu dengan teknik sablon digital. Baju kaus ini didesain sesuai dengan citarasa generasi muda yang tidak suka denga hal-
hal yang formal, namun pesan apresiatif terhadap keberadaan istana maimun diharapkan tercapai. Untuk keberlanjutan atau aspek sustainabilitinya terhadap kawasan wisata
budaya lainnya, hal relevan bisa dikembangkan, dengan menyesuaikan karakter bentuk, motif dan warna produk cenderamata.
Arsitektur Istana Maimun
25