160
Yunus Abidin, 2013 Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah
Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
yang gramatikal, dan benar-benar mencerminkan hal-hal esensial yang diukur. Dalam sebuah rubrik, kriteria mungkin saja juga dilabeli dengan kata-kata tertentu
yang lebih mencerminkan isi. Sejalan dengan konsepsi di atas, tingkat capaian kinerja dalam penelitian
ini dibuat dalam bentuk yang sederhana dengan menggunakan angka-angka yang terentang dari 1 sampai 3 yang besar kecilnya angka sekaligus menunjukkan
tinggi rendahnya capaian. Tiap angka tersebut selanjutnya dilengkapi dengan deskripsi verbal deskriptor yang mewakili angka-angka tersebut. Rubrik
penilaian yang dibuat dalam penelitian ini adalah rubrik analitis yakni rubrik yang memberikan penilaian tersendiri untuk tiap kriteria. Penetapan rubrik ini
didasarkan atas keunggulan jenis rubrik analisis yang menyajikan pola penilaian lebih terperinci pada setiap capai kinerja yang dilakukan siswa.
3. Mengadministrasikan Tes
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun manual penilaian, menguji kesesuaian materi dengan siswa, menyusun petunjuk umum penilaian,
menyusun jadwal penilaian, dan melaksanakan penilaian. Penyusunan manual penilaian dilakukan agar dalam praktiknya guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran membaca pemahaman berbasis penilaian otentik secara tepat. Kegiatan lain yang dilakukan pada tahapan ini adalah menguji kesesuaian materi
dan tugas otentik yang harus dilakukan siswa dengan karakter siswa sekolah dasar. Sejalan dengan kegiatan ini, manual model yang telah disusun selanjutnya
divalidasi oleh tiga orang ahli, yakni ahli evaluasi pembelajaran bahasa, ahli pembelajaran membaca, dan ahli evaluasi dan psikologi siswa sekolah dasar.
Kegiatan ini harus dilakukan agar model yang dikembangkan dapat bersifat aplikatif dan fungsional.
Guna memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman berbasis penilaian otentik,
pada tahapan ini disusun pula petunjuk umum penilaian. Petunjuk umum ini ditujukan bagi para guru yang akan melaksanakan pembelajaran. Dalam
praktiknya, para guru sebelum melaksanakan pembelajaran mendapatkan latihan sederhana bagaimana melaksanakan pembelajaran berbasis penilaian otentik
sehingga pada kesempatan inilah petunjuk umum tersebut dibicarakan dengan
161
Yunus Abidin, 2013 Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah
Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
guru. Setelah kegiatan penyamaan persepsi selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah penetapan jadwal penilaian dan pelaksanaan penilaian. Dalam menentukan
jadwal ini, gurulah yang paling dominan menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan sebab gurulah yang paling memahami program kelasnya sehingga penelitian yang
dilakukan tidak terlalu banyak mengganggu proses pembelajaran di sekolah yang sudah direncanakan sebelumnya.
4. Menskor dan Melaporkan