Ahmad Ridwan Al Faruq, 2013 Kecerahan Langit Malam Arah Zenit Di Observatorium Bosscha Dan Analisis Awal Waktu Shubuh
Dan Isya Menggunakan Sky Quality Meter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.14. Tampilan grafik sky brightness
3.9 Metode Penentuan Awal Waktu Salat Shubuh dan Isya
Metode pengukuran dan pengolahan data untuk awal waktu salat Shubuh dan Isya hampir sama dengan metode pengolahan data kecerahan langit, tetapi data
yang dipakai dimulai saat menjelang fajar sampai matahari terbit untuk salat Shubuh dan pada saat matahari terbenam sampai malam gelap untuk mendapatkan
waktu salat Isya. Fajar Shadiq adalah fajar yang dijadikan awal waktu salat Shubuh, fajar ini
bisa diamati dengan mata telanjang. Dengan demikian alat SQM yang memiliki ketidakpastian ± 0,1 MPSAS akan sangat membantu mengamati terjadinya
perubahan waktu malam menuju fajar. Pola perubahan kecerahan langit dari kondisi gelap menuju terang sebagai
acuan masuknya waktu fajar Shadiq atau waktu salat Shubuh. Gambar 3.15 adalah hasil grafik fajar yang didapatkan setelah diolah menggunakan MS. Excel. Untuk
mendapatkan secara lebih akurat kapan awal waktu Salat? Maka dicari simpangan kecerahan langit pada waktu bacaan SQM masih stabil di akhir malam. Ketika
hasil simpangan memiliki nilai minus, maka disanalah awal waktu salat Shubuh, lalu disesuaikan dengan waktu dan depresi Matahari pada waktu tersebut.
Ahmad Ridwan Al Faruq, 2013 Kecerahan Langit Malam Arah Zenit Di Observatorium Bosscha Dan Analisis Awal Waktu Shubuh
Dan Isya Menggunakan Sky Quality Meter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk mendapatkan awal waktu salat Isya, maka data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari mulai sore hari sampai malam, awal waktu salat Isya
dimulai saat kondisi bacaan SQM mulai stabil. Data akan diolah dengan bantuan Ms. Excel lalu diplot dalam bentuk grafik akhir senja seperti pada gambar 3.16.
Awal waktu Isya dimulai ketika nilai simpangan kecerahan langit mulai memiliki nilai positif.
Setelah mendapatkan awal waktu salat Shubuh dan Isya, hasilnya dianalisis dan dibandingkan dengan acuan yang dipakai Pemerintah menggunakan alat bantu
perangkat lunak Accurate Times 5.3.
Gambar 3.15. Grafik tampilan awal fajar
Gambar 3.16. Grafik tampilan akhir senja astronomi 6
11 16
21
3:30 3:44
3:58 4:13
4:27 4:42
4:56 5:10
5:25 5:39
M ag
ar c se
c²
Waktu Pengamatan
Awal Fajar
7 9
11 13
15 17
19 21
17:30 17:44
17:58 18:13
18:27 18:42
18:56 19:10
M ag
ar c se
c²
Waktu Pengamatan
Akhir Senja
Ahmad Ridwan Al Faruq, 2013 Kecerahan Langit Malam Arah Zenit Di Observatorium Bosscha Dan Analisis Awal Waktu Shubuh
Dan Isya Menggunakan Sky Quality Meter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.7 Interpretasi