Teknik Analisis Data 1. Pengujian Asumsi-Asumsi Statistik 3.5.2. Pengujian hipotesis

105 3.5. Teknik Analisis Data 3.5.1. Pengujian Asumsi-Asumsi Statistik Tahap pertama dalam pengolahan data penelitian ini adalah pengujian asumsi-asumsi statistik yang dipersyaratkan atau yang perlu dipenuhi sebagai dasar penggunaan analisis statistic induktif. Pengujian itu meliputi: 1 Uji Normalitas Sebaran Frekuensi Apabila dalam suatu penelitian sampel diambil dari suatu populasi yang diasumsikan berdistribusi normal, maka sebelum pengolahan data terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian normalitas sebaran data yang diperoleh dari sampel tersebut. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari metode sampling, karena hasil sampling adalah untuk mengestimasi atau menyimpulkan karakteristik populasi. Dalam Reksoatmodjo 2009:46-47, langkah-langkah uji normalitas sebaran frekuensi, sebagai berikut: a. Menghitung rerata dan simpangan baku s. = ∑ . ∑ 3.04A = + , - 3.04B b. Langkah pertama dalam pengujian normalitas sebaran adalah mengkonversikan batas-batas interval kelas ke dalam bilangan baku z juga disebut skor z, dengan menggunakan rumus: . = 3.05 106 c. Langkah berikutnya adalah menguji normalitas berdasarkan tabel distribusi dengan menggunakan rumus: 0 = ∑ 1 2 2 3.06 d. Sebaran frekuensi dinyatakan normal jika: 345-6 ≤ 0 4892: pada harga x yang dipilih. 2 Uji homogenitas varians Pengujian homogenitas nilai-nilai yang diperoleh dilakukan menggunakan uji F: ; = = ≥

3.07 3.5.2. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, dimana untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi linier sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis keempat menggunakan teknik korelasi dan regresi ganda. Uji keberartian menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikansi α = 0,05. Sesuai dengan desain penelitian yang telah dijelaskan, maka dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Untuk mengetahui hubungan antara ? dengan Y, dengan Y, dan dengan Y; digunakan rumus korelasi sederhana Pearson Product Moment dalam Reksoadmodjo 2009:136 sebagai berikut: A = ∑ A B∑ ∑ A 3.08 107 Dimana: A = Koefisien korelasi ∑ = Jumlah skor item ∑ A = Jumlah skor total seluruh item - = Jumlah sampel Nilai C dan D diperoleh dari: = − dan A = − , nilai korelasi Pearson Product Moment dilambangkan r, apabila nilai r ini sudah diperoleh dari hasil perhitungan, selanjutnya ditafsirkan dengan tabel interpretasi. Tabel 3.06: Interpretasi dari nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat Kuat Sugiyono 2005:257 2 Untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan koefisien determinasi dalam Usman H dan Akbar P.S 2000: 200 sebagai berikut: = 3.09 Dimana; = Koefisien determinasi = Nilai koefisien korelasi 3 Untuk pengujian signifikansi variabel X terhadap Y menggunakan rumus dari Sugiyono 2005:257 seperti di bawah ini, kemudian dibandingkan dengan F GHIJK untuk kesalahan 5 uji dua pihak dan dk = n - 2. 108 4 = √- B 3.10 Dimana: t = Nilai F MNGOPQ r = Koefisien korelasi hasil MNGOPQ n = Jumlah responden dengan ketentuan sebagai berikut: t STUVWX ≤ t UYZ[\ = Tidak Signieikan t STUVWX ˃ t UYZ[\ = Signieikan 4 Untuk mengetahui hubungan simultan ? , , dan dengan Y menggunakan koefisien korelasi ganda, menggunakan rumus dalam Usman H dan Akbar R.P.S 2000:232 sebagai berikut: A. . . = + A g A g A A . A . A . . . . . 3.11 Dimana: A. . . = koefisien korelasi ganda antara variabel X 1 , X 2 , dan X 3 secara bersama-sama dengan variabel Y. A = Koefisien korelasi X 1 dengan Y A = Koefisien korelasi X 2 dengan Y A = Koefisien korelasi X 3 dengan Y 109 5 Kemudian untuk mencari signifikansinya, digunakan rumus dalam Usman H dan Akbar R.P.S 2000:232 sebagai berikut: ; = h i -ihi 3.12 Dimana F hitung ˂ F tabel : diterima atau signifikan. 6 Untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel digunakan metode regresi: a. Regresi linear sederhana Pengujian ini bertujuan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel X dan Y. Dalam Reksoatmodjo, T. N 2009:131 persamaan regresi ini dinyatakan: j = 8 + 9 3.13 Dimana: a = ordinat pada X = 0 dan b = kemiringan atau tangens dari garis regresi. Konstanta a dan b ditentukan dengan menggunakan rumus: 9 = ∑ .A ∑ 3.14A 8 = − 9 3.14B Selanjutnya persamaan tersebut diuji keberartian signifikansi arah koefisien dengan menggunakan analisis varians ANAVA dengan bantuan Microsoft Excel. 110 Tabel 3-07: ANAVA Sumber Variasi dk Jumlah kuadrat JK Rata-rata JK F hitung Total n Σ Y 2 Regresi a 1 JK reg a = ΣY 2 n RJK reg a = JK reg a Regresi b|a 1 Jk reg b|a = bΣX.Y - ΣXΣYn RJK reg b|a = JK reg b|a Residu n-2 JK res = ΣY 2 - JK regb|a - JK reg a RJK E =Jk res n-2 Fsign = RJK b|a RJK res Tuna Cocok TC k-2 JK TC = Jk res - JK E RJK TC = JK TC k-2 Kekeliruan E n-k JK E = ΣXΣY 2 - ΣY 2 n RJK E = JK E n-k F line = RJK TC RJK E Usman H dan Akbar R.P.S 2000;220 b. Regresi linier ganda Pengujian regresi linier ganda bertujuan untuk membuktikan ada atau tidak adanya hubungan fungsional antara variabel ? , , dan dengan Y. Pengujian data dilakukan menghitung persamaan regresi linier, persamaan regresi linier ganda untu penelitian ini dinyatakan: j = 8 + 9 + 9 + 9 3.15 Perhitungan dapat dikembangkan menggunakan jumlah kuadrat terkecil E dari persamaan 3.13 adalah: l = ∑ − 8 − 9 − 9 − 9 - m 3.16 Setelah disederhanakan diperoleh: ∑ = -. 8 + 9 ∑ + 9 ∑ + 9 ∑ ∑ = 8. ∑ + 9 ∑ + 9 ∑ . + 9 ∑ . 3.17 ∑ = 8. ∑ + 9 ∑ . + 9 ∑ + 9 ∑ . ∑ = 8. ∑ + 9 ∑ . + 9 ∑ . + 9 ∑ Dari persamaan 3.15 dapat disederhanakan lagi, apabila diambil: A = − , = − = − , o8- = − Sehingga untuk koefisien-koefisien b 1 , b 2 , dan b 3 dengan men- substitusikan ke persamaan 3.16 di bawah ini: 111 ∑ A = 9 ∑ + 9 ∑ . + 9 ∑ . ∑ A = 9 ∑ . + 9 ∑ + 9 ∑ .

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN FISIKA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 32

KONTRIBUSI PENGUASAAN MATERI PELAJARAN KEAHLIAN TERHADAP UJI KOMPETENSI SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 SUKABUMI.

0 2 34

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 5 BANDUNG.

1 4 42

KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI KEAHLIAN NAUTIKA DAN PRESTASI PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN BEKERJA DI KAPAL PENANGKAP IKAN: Penelitian Dilakukan Pada Siswa Kelas XII Program Keahlian NKPI SMK Negeri 2 Indramayu.

4 12 50

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 1 SAPTOSARI.

0 1 148

KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA, FISIKA, DAN KIMIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PIRI SLEMAN.

0 0 1

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK N 1 LOSARANG KABUPATEN INDRAMAYU.

0 0 114

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 CANGKRINGAN.

1 7 122

KONTRIBUSI PENGUASAAN MATERI PELAJARAN KEAHLIAN TERHADAP UJI KOMPETENSI SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 SUKABUMI - repositoryUPI S TB 1006279 Title

0 0 5

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 5 108