Teknik Analisis Data OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel yang bernilai 0,468. TABEL 3.8 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS No Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 Pelatihan 0,757 0,468 Reliabel 2 Motivasi Kerja 0,760 0,468 Reliabel 3 Kepuasan Kerja Karyawan 0,742 0,468 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 Menggunakan SPSS 21.0 for Windows

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan. Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Sugiyono 2012:428 menyatakan bahwa: Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang diteliti. Yaitu mengenai pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Kantor POS Regional Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Purwakarta. Analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Menyusun Data Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian. 2. Tabulasi Data a. Memberi skor pada setiap item b. Menjumlahkan skor pada setiap item c. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian Dalam penelitian ini, setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai dengan skala likert. Pernyataan yang diajukan dalam angket terdiri dari 5 alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden, berikut diperlihatkan pada Tabel 3.9 TABEL 3.9 KRITERIA BOBOT NILAI ALTERNATIF Pilihan Jawaban Bobot Pertanyaan Sangat tinggi sangat baik sangat mampu sangat sesuai 5 Tinggi baik mampu sesuai 4 Kurang tinggi kurang baik kurang mampu kurang sesuai 3 Rendah buruk tidak mampu tidak sesuai 2 Sangat rendah sangat buruk sangat tidak mampu sangat tidak sesuai 1 3. Pengujian Tahapan ini dilakukan untuk menguji hipotesis, adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Penelitian ini menggunakan skala ordinal, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan MSI Method of Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Successive Interval Harun Al Rasyid, 1994:131. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut: a. Perhatikan setiap butir b. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi d. Tentukan proporsi kumulatif e. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif f. Tentukan nilai identitas untuk setiap nilai z yang diperoleh g. Tentukan skala skala value dengan menggunakan rumus: � = � � � � � � − � � � � � � �� � � � � − �� � � � � h. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: = �� + = [ + �� � |]

3.8.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya Sugiyono, 2009:144. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain: 1. Analisis deskriptif tentang Pelatihan yang terdiri dari 1 instruktur, 2 peserta, 3 materi bahan, 4 metode, 5 tujuan pelatihan dan 6 lingkungan yang menunjang Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis deskriptif tentang Motivasi yang terdiri Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuahan Akan Harga Diri, Kebutuhan Rasa Memiliki, Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan Fisiologis. 3. Analisis deskriptif tentang Kepuasan kerja 1 The work it self Pekerjaan itu sendiri, 2 Pay Gaji, 3 Promotion Promosi, 4 Supervisi, dan 5 Co- Workers Rekan Kerja. Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0 sampai 100. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.10 TABEL 3.10 KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN No Kriteria Penafsiran Keterangan 1 Tidak Seorangpun 2 1 - 25 Sebagian Kecil 3 26 - 49 Hampir Setengahnya 4 50 Setengahnya 5 51 - 75 Sebagian Besar 6 76 - 99 Hampir Seluruhnya 7 100 Seluruhnya Sumber: Moch. Ali 1985:184

3.8.2 Analisis Verifikatif

Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja yaitu menggunakan analisis regresi linear dan analisis korelasi karena penelitian ini menggunakan tiga variabel.Analisis ini dipergunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel independen X1 yaitu pelatihan, dan X2 yaitu motivasi kerja terhadap variabel dependen Y yaitu Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kepuasan kerja karyawan. Dengan menggunakan teknik analisis linear ganda dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut: 1 Asumsi Klasik a Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi memiliki distribusi normal atau tidak sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Adapun tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probablity Plot yaitu data kiri di bawah ke kanan atas. b Uji Heterokedastisitas Dalam persamaan regresi berganda, perlu diuji mengenai sama atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama, disebut homoskedastistas dan jika variansnya tidak sama maka disebut terjadi heteroskedastisitas. Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah ataupun di atas titik origin angka 0 pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c Uji Autokorelasi Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak untuk dipakai prediksi. Salah satu ukuran dalam menentukkan ada tidaknya masalah autokorelasi dapat dengan uji Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah -2 DW -2 2 Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 DW +2 3 Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW +2 d Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Pendeteksian terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF 10, terdapat gelaja multikolinearitas yang tinggi. 2 Analisis Regresi Linear Ganda Karena penelitian ini menganalisis lebih dari dua variabel, maka digunakan teknik analisis regresi linear ganda. Menurut Sugiyono 2012:277, Regresi Linear Berganda digunakan oleh peneliti apabila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependent, apabila dua variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi naik turunnya nilai.Regresi liniear berganda rumus umumnya ialah sebagai berikut: Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +…+bnX Keterangan: Y : variabel terikat kepuasan karyawan a : konstanta b 1 ,b 2 : koefisien regresi X 1 , X 2 : variabel bebas pelatihan dan motivasi kerja Sumber: Muhammad Idrus 2009:186 Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, diperlukan rumus-rumus sebagai berikut: a = Ȳ - b 1 X 1 –b 2 X 2 b 1 = ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ ∑ − ∑ b 2 = ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ ∑ − ∑ Rumus-rumus yang diperlukan untuk menghitung a, b 1 dan b 2 adalah sebagai berikut. 1. ∑y 2 = ∑y 2 - ∑ � 2. ∑ = ∑ - ∑ � 3. ∑ = ∑ - ∑ � 4. ∑ = ∑ - ∑ − ∑ � 5. ∑ = ∑ - ∑ − ∑ � 6. ∑ = ∑ - ∑ − ∑ � X 1 dan X 2 dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya nilai X 1 dan X 2 akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik dan turunnya X 1 dan X 2 akan Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu membuat nilai Y juga ikut naik turun. Dengan demikian, nilai Y ini akan bervariasi namun nilai Y yang bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X 1 dan X 2 karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

F. Koefisien Determinasi

Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut: KD = r 2 x 100 Dimana : KD = koefisien determinasi r = koefisien korelasi Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan digunakan pedom interprestasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100. Jika nilai koefisien semakin mendekati 100 berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.9 TABEL 3.11 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH GUILFORD Koefisien Korelasi Klasifikasi 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0, 399 Rendah Ary Ramdanni, 2015 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA PERSERO KANTOR REGIONAL PURWAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Koefisien Korelasi Klasifikasi 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0, 799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2011:184

3.9 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Faktor-Faktro Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Regional Sales Medan

1 49 92

Pengaruh Penggajian Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.Pos Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung

0 3 43

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Boyolali.

0 4 15

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Boyolali.

0 2 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 9 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA KANTOR Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 3 15

Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.Pos Indonesia (Persero).

0 0 16

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Motivasi Kerja Staf Karyawan di CV Rama Motor Purwakarta.

0 0 33

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA

0 3 9

PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR TELEKOMUNIKASI INDONESIA REGIONAL VII

0 0 126