Objek Penelitian Analisis Regresi Linier Sederhana

Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh pengaruh social media marketing terhadap brand engagement pada sabun Lux. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variabel X adalah social media marketing yang terdiri dari read, create, share, dan discussion. Kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel Y ialah brand engagement yang terdiri dari Consumption, Creation, Curation, dan Colaboration Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah para anggota fanpage sabun Lux di Indonesia. Hal-hal yang akan dianalisis adalah yang berhubungan dengan pengaruh social media marketing terhadap brand engagement. Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husein Umar 2008:45 metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:8. menjelas kan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variabel. Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan ”. Penelitian deskriptif mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pengaruh social media marketing terhadap brand engagement pada sabun Lux. Sedangkan penelitian verifikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi, penelitian verifikatif ini untuk menguji pengaruh social media marketing terhadap brand engagement pada sabun Lux. Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Maholtra 2010:96 menyatakan bahwa: Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peniliti tersebut. Penjelasan Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga. Berdasarkan pengertian tersebut penelitian yang digunakan dalam metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Explanatory survey ini bertujuan dari penelitian adalah jelas untuk mengeksplorasi atau penelitian melalui masalah atau situasi untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman. Maholtra 2009:98. Menurut David A.Aaker 2004:762 metode survei adalah , “a method of data collection, such as a telephone or personal interview, a mail survey or any combination thereof ”. Metode pengumpulan data, seperti melalui telepon atau wawancara, survey melalui surat atau kombinasi diantaranya. Sedangkan menurut Malhotra 2009:194 “metode survey adalah koesioner berstruktur yang diberikan pada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang spesifik. Survei informasi dari sebagian populasi sampel responden dikumpulkan melalui media digital atau internet, dengan tujuan untuk mempermudah dalam mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Asep Hermawan 2006:118 mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi social media marketing X yang terdiri dari read, create, share, dan discussion.brand engagement Y yang terdiri dari Consumption, Curation, Creation, dan Colaboration. Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini. TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL VARIABEL S UB VARIABEL KONS EP VARIABLE S UB VARIABLE INDIKATOR UKURAN S KALA NO. ITEM 1 2 3 4 5 6 Social media marketing X Periklanan melalui media sosial adalah segala bentuk komunikasi nonpersonal berbayar, tentang sebuah organisasi, produk, jasa, atau ide yang menggunakan media sosial sebagai medianya Menurut Belch 2009:18 Read X1.1 pemasaran melalui media sosial dimulai dengan penelitian yang harus berkelanjutan. Pemasaran melalui media sosial membutuhkan banyak membaca. Tidak hanya tinggal pada apa yang terjadi dalam industri, tetapi juga perlu disadari dari percakapan online pengetahuan anggota fanpage lux terhadap produk Lux Tingkat pengetahuan anggota fanpage lux terhadap produk Lux Interval 1 kemenarikan berita yang ditampilkan pada halaman fanpage Lux Tingkat kemenarikan berita yang ditampilkan pada halaman fanpage Lux Interval 2 Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang sedang berlangsung terjadi hubungan dengan industri, produk layanan, pelanggan, dan pesaing.Membac a dalam berbagai bentuk untuk mencerna informasi sebanyak yang berhubungan dengan bisnis sehingga secara efektif dapat berkomunikasi dengan baik. Gunelius 2011:16 pengetahuan anggota fanpage lux tentang rumah lux beauty lounge Tingkat pengetahuan anggota fanpage lux tentang rumah lux beauty lounge Interval 3 pengetahuan anggota tentang jenis atau varian produk Tingkat pengetahuan anggota tentang jenis atau varian produk Interval 4 VARIABEL S UB VARIABEL KONS EP VARIABLE S UB VARIABLE INDIKATOR UKURAN S KALA NO. ITEM Create x1.2 membuat dan menerbitkan konten online yang berguna dan bermakna. Sukses dalam pemasaran media sosial berasal dari mengembangkan percakapan online tentang bisnis, merek, produk, dan promosi dengan menawarkan konten yang menarik minat target audiens. Gunelius 2011:16 kemampuan konten Fanpage Lux dalam mengembangka n informasi produk lux yang menarik Tingkat kemampuan konten Fanpage Lux dalam mengembangkan informasi produk lux yang menarik interval 5 kemampuan konten untuk terus mengupdate informasi produk Tingkat kemampuan konten untuk terus mengupdate informasi produk interval 6 kemampuan konten dalam mengembangka n tema promosi yang menarik Tingkat kemampuan konten dalam mengembangkan tema promosi yang menarik interval 7 Share x1.3 berbagi konten sebagai metode untuk langsung memasarkan bisnis. Pada saat sekarang Menariknya video yang di share dari youtube di fanpage lux Tingkat kemenarikan video yang di share dari youtube di fanpage lux interval 8 Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konsumen telah bergantung pada hubungan, ulasan, rekomendasi, dan percakapan sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi dengan berbagi konten online Menariknya berita yang dishare dari majalah di fanpage lux Tingkat kemenarikan berita yang dishare dari majalah di fanpage lux interval 9 Menariknya tautan yang dishare dari blog dan website di fanpage lux Tingkat kemenarikan tautan yang dishare dari blog dan website di fanpage lux interval 10 Discussion x1.4 konsumen berinteraksi dengan pemasar dengan meninggalkan komentar di salah satu posting blog, terhubung dengan pemasar melalui twitter atau jejaring sosial, sangat penting ditanggapi oleh perusahaan. Keterlibatan anggota Fanpage Lux dalam memberikan respon tentang produk Tingkat Keterlibatan anggota Fanpage Lux dalam memberikan respon tentang produk interval 11 VARIABEL S UB VARIABEL KONS EP INDIKATOR UKURAN S KALA NO. ITEM Keterlibatan anggota Fanpage Lux dalam memberikan respon tentang promo Tingkat Keterlibatan anggota Fanpage Lux dalam memberikan respon tentang promo interval 12 Keterlibatan anggota dalam memberikan respon tentang informasi tips dan trik yang diberikan fanpage lux Tingkat Keterlibatan anggota dalam memberikan respon tentang informasi tips dan trik yang diberikan fanpage lux interval 13 Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterlibatan anggota dalam memberikan respon tentang informasi share youtube,blog,w eb, dll yang diberikan fanpage lux Tingkat Keterlibatan anggota dalam memberikan respon tentang informasi share youtube,blog,web , dll yang diberikan fanpage lux interval 14 Brand Engagement Y Bowden 2009:65 Brand Engagement adalah keterlibatan pelanggan sebagai proses psikologis bahwa pelanggan bergerak melalui menjadi setia terha dap suatu merek. . Consumption Y1.1 keterlibatan konsumen menjadi acuan untuk memulai aktifitas- aktifitas online yang terdiri dari kegiatan membaca, mengunduh, melihat sebuah konten digital dan informasi Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam membaca konten Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam membaca konten interval 15 Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam mengunduh konten Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam mengunduh konten interval 16 VARIABEL S UB VARIABEL KONS EP INDIKATOR UKURAN S KALA NO ITEM Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam me “Like” konten Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam me “Like” konten interval 17 Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam memberian komentar yang disukai maupun tidak disukai Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam memberian komentar yang disukai maupun tidak disukai interval 18 Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam merekomendasik an konten terhadap orang lain Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fanpage lux dalam merekomendasika n konten terhadap orang lain interval 19 Curation Y1.2 proses engagement dimana customer akan memilih, menyaring, memberi tanggapan, ataupun menggambarkan konten yang ada. Proses ini merupakan tindakan untuk memotivasi customer lain dan menciptakan sebuah dialog atau forum mengenai sebuah produk atau perusahaan selektifitas anggota fanpage lux dalam memilih konten Tingkat selektifitas anggota fanpage lux dalam memilih konten interval 20 selektifitas anggota fanpage lux dalam menyaring informasi Tingkat selektifitas anggota fanpage lux dalam menyaring informasi interval 21 selektifitas anggota fanpage lux dalam memberikan komentar yang berkualitas Tingkat selektifitas anggota fanpage lux dalam memberikan komentar yang berkualitas interval 22 Keterlibatan untuk memotivasi costumer lain dalam menciptakan sebuah dialog atau forum mengenai sabun lux Tingkat Keterlibatan untuk memotivasi costumer lain dalam menciptakan sebuah dialog atau forum mengenai sabun lux interval 23 VARIABEL S UB VARIABEL KONS EP INDIKATOR UKURAN S KALA NO ITEM Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Creation Y1.3 penciptaan konten dilakukan dengan sendirinya, dalam arti bahwa anggota komunitas mengiklankan sendiri apa yang mereka ciptakan keterlibatan anggota dalam pemungutan ide- ide tips-tips yang diberikan di halaman fanpage lux Tingkat keterlibatan anggota dalam pemungutan ide- ide tips-tips yang diberikan di halaman fanpage lux interval 24 daya pikir bayangan yang muncul ketika melihat konten- konten pada halaman fanpage lux Tingkat daya pikir bayangan yang muncul ketika melihat konten- konten pada halaman fanpage lux interval 25 keaktifan anggota dalam membagi pengalaman menggunakan produk lux serta mempublikasikann ya dalam halaman fanpage lux Tingkat keaktifan anggota dalam membagi pengalaman menggunakan produk lux serta mempublikasikannya dalam halaman fanpage lux interval 26 Collaboration Y1.4 dimana terjadi kolaborasi antara consumption, curation, dan creation kesukarelaan Anggota fanpage lux dalam me Like , mengcoment, mempromosikan produk lux kepada orang lain secara sukarela Tingkat kesukarelaan Anggota fanpage lux dalam me Like , mengcoment, mempromosikan produk lux kepada orang lain secara sukarela interval 27 Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2014

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Menurut Riduwan 2010:106 data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder. Menurut Ruth McNeil 2005:56 data primer memiliki ciri: Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pengumpulan informasi langsung dari responden menggunakan metodologi yang sesuai. 2. Ditugaskan secara langsung oleh peneliti. Sedangkan implikasinya: a. Customized. Data disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. b. Syndicated. Data diperoleh peneliti dengan melibatkan data penelitian terdahulu. c. Omnibus. Data diperoleh dari sebuah sebuah lembaga penelitian dalam kurun waktu tertentu. 3. Data diperoleh langsung dari objek penelitian, akan tetapi tidak dipublikasikan. Sedangkan data sekunder memiliki ciri-ciri: 1. Sumber data diterbitkan atau diakses oleh pihak lain publik, swasta, pemerintah, perusahaan. 2. Tidak ada informasi langsung dari responden yang bersangkutan. 3. Sumber data diperoleh dari media seperti internet, kecuali web resmi perusahaan. Malhotra 2009:120-121 mengungkapkan definisi-definisi data primer dan sekunder, antara lain: a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu survei pada pengguna sabun di Fanpage Lux Indonesia. b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Untuk penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil penelitian secara empirik melalui penyebaran kuesioner kepada pengguna sabun Lux sebagai Responden. Sedangkan sumber data sekunder diantaranya diperoleh dari jurnal- jurnal ilmiah, artikel-artikel majalah, internet dan sumber informasi lainnya. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini. Maka penulis mengumpulkan dan menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut ini. TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA Jenis Data S umber Data Kategori Data Tingkat perekonomian Indonesia tahun 2013 Situs BANK Indonesia Sekunder Indeks Rata-Rata Best Brand 2010- 2013 Industri Toiletris Modifikasi dari SW Modifikasi majalah SWA No.15XXVI15-28 JULI 2010,SWA NO.15XXVII 18-27 JULI 2011,SWA NO.20XXVIII20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19XXIX12-25 SEPTEMBER 2013 Sekunder Mark et Share Industri Sabun di Indonesia Tahun 2010-2013 Modifikasi majalah SWA No.15XXVI15-28 JULI 2010,SWA NO.15XXVII 18-27 JULI 2011,SWA NO.20XXVIII20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19XXIX12-25 SEPTEMBER 2013 Sekunder Kinerja Merek Sabun di Indonesia Modifikasi majalah SWA No.15XXVI15-28 Sekunder Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahun 2010-2013 JULI 2010,SWA NO.15XXVII 18-27 JULI 2011,SWA NO.20XXVIII20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19XXIX12-25 SEPTEMBER 2013 TOM Top Of Mind Merek Lux Tahun 2010-2013 Modifikasi majalah SWA No.15XXVI15-28 JULI 2010,SWA NO.15XXVII18-27 JULI 2011,SWA NO.20XXVIII20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19XXIX12-25 SEPTEMBER 2013 Sekunder Jenis Data S umber Data Kategori Data Strategi - Strategi Yang Dilakukan Perusahaan Sabun Sumber: diolah dari beberapa sumber di Internet dan majalah Sekunder Social media mark eting sabun Lux Sumber: diolah dari beberapa sumber di Internet dan majalah Sekunder Karakteristik responden Hasil pengolahan data 2014 primer Tanggapan responden terhadap social media mark eting Hasil pengolahan data 2014 primer Tanggapan responden terhadap brand engagement Hasil pengolahan data 2014 primer Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2014

3.2.4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Menurut Sugiyono 2010:115, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh pen eliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah anggota komunitas fanpage facebook Lux. Jumlah anggota fanpage facebook selalu meningkat setiap harinya. Anggota komunitas fanpage facebook digambarkan, sebagai berikut. TABEL 3.3 POPULASI LUX DI FACEBOOK NAMA KATEGORI PENGGUNA Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LUX facebook Kecantikan 4.567.192 terus bertambah Sumber:Facebook diakses Februari 2014 Berdasarkan Tabel 3.3 yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah anggota grup dan followers Lux di Indoneisa yang merupakan anggota fanpage facebook LUX. Jumlah anggota fanpage facebook LUX selalu meningkat pada Februari tahun 2014 jumlahnya adalah 4.567.192.

3.2.4.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto 2010 :131 “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya: 1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga 3. Keterbatasan waktu yang tersedia. Maka dari itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono 2010:116: Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Slovin Husein Umar, 2008:141, yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 5. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut: Dimana : n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir Dalam mendapatkan populasi N, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut : Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hasil pembulatan Jadi jumlah sampel minimal yang diteliti adalah sebanyak 100 orang. Sedangkan yang akan diteliti sebanyak 120 responden.

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan estimate value. Sugiyono 2010:116 mengemukakan bahwa: “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:111 teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel contoh yang benar- benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Menurut Ulber Silalahi 2009:236:Pemilihan sampel atau penarikan sampel sampling dapat diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit, elemen, atau subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili. Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:134 teknik ini digunakan apabila populasi yang diteliti dianggap homogen. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan chance dipilih menjadi sampel. Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian seperti berikut : 1. Observasi Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Pada penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan adalah teknik observasi partisipatif dimana pengamat terlibat langsung pada kegiatan. Dan melalui kegiatan observasi ini pula penulis melakukan studi pendahuluan dimana melalui teknik ini dapat melihat, mengenal, mengidentifikasikan masalah yang diteliti. 2. Kuesioner angket Angket adalah alat pengumpul data yang berisi sejumlah pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diutarakan oleh Suharsimi Arikunto 2010:151 yang menyatakan bahwa “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui.” Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden pada produk sabun Lux. Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan. b. Merumuskan item-item pertanyaan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga responden hanya memilih alternatif jawab yang tersedia. c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. 3. Studi Literatur Dengan teknik ini penulis berusaha untuk mencari informasi serta data baik berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis khususnya mengenai masalah dan variabel yang diteliti. 3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas Menurut Sugiyono 2009:172, “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ”. Suharsimi Arikunto 2010:168 mengemukakan bahwa: Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:            } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Sugiyono, 2010:248 Keterangan: r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total  X = Jumlah skor dalam distribusi X  Y = Jumlah skor dalam distribusi Y  2 X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X  2 Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut: Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel atau r hitung rtabel . 2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel atau r hitung ≤ r tabel . Perhitungan validitas dan realibilitas pertanyaan dilakukan dengan program aplikasi SPSS 21 for windows.adapun langkah- langkah sebagai berikut: 1. Memasukan data variabel X dan variabel Y setiap item jawaban responden atas nomor item pada data view . 2. Klik variable view kemudian isi kolom name,width, decimal, label, coloumn, align, left, center, right, justify dan isi kolom measure. 3. Kembali ke data view kemudian klik analyze pada toolbar pilih corelate lalu bivariate. 4. Pindahkan variable yang diuji atau klik menggunakan Alpha kemudian OK. 5. Dihasilkan output, apakah datanya valid dan reliable atau tidak dengan membandingkan data hitung dan data tabel. Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen social media marketing sebagai variabel X dan brand equity sebagai variabel Y. Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel social media marketing berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang akan dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows,. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut. TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL X SOCIAL MEDIA MARKETING No. Pernyataan r hitung r tabel Ket. Read 1. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai produk Lux 0.694 0.374 Valid 2. Ti ngkat kemenarikan berita ya ng ditampilkan pada halaman fanpage Lux 0.849 0.306 Valid 3. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai rumah lux beauty l ounge 0.800 0.306 Valid 4. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai jenisvarian produk lux 0.887 0.306 Valid Create 5 Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam mengembangkan i nformasi produk lux ya ng menarik 0.805 0.306 Valid 6 Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam memberikan i nformasi terbaru update 0.741 0.306 Valid 7 Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam mengembangkan tema promosi ya ng menarik 0.665 0.306 Valid Share 8 Ti ngkat kemenarikan vi deo yang di share di halaman fanpage l ux da ri sumber lain 0.639 0.306 Valid 9 Ti ngkat kemenarikan berita ya ng di share di halaman fanpage l ux da ri sumber lain 0.744 0.306 Valid 10 Ti ngkat kemenarikan ta utan ya ng di share di halaman fanpage l ux da ri sumber lain 0.662 0.306 Valid Disscusion 11 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang produk pada halaman fanpage l ux 0.798 0.306 Valid No. Pernyataan r hitung r tabel Ket. 12 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang promo ya ng ditawarkan fanpage l ux 0.771 0.306 Valid 13 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang i nformasi ti ps dan trik ya ng diberikan fanpage l ux 0.880 0.306 Valid 14 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang i nformasi share youtube,blog,web, dll ya ng diberikan fanpage l ux 0.895 0.306 Valid Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel social media marketing akan dapat diketahui. Sehingga hasil uji coba pada variabel social media marketing akan menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel . Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel keputusan menggunakan berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor r hitung lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel yang bernilai 0,306. berikut Pada tabel 3.5 pada variabel brand engagement nantinya akan diketahui adanya nilai tertinggi dan terendah. Sehingga hasil uji coba pada variabel brand engagement akan menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.5 TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL Y BRAND ENGAGEMENT No. Pernyataan r hitung r tabel Ket.

1. Consumption

1. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam membaca konten di halaman fanpage l ux 0.858 0.306 valid 2. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam mengunduh konten di halaman fanpage l ux 0.874 0.306 valid 3. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam me Like konten di halaman fanpage l ux 0.815 0.306 valid 4. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam memberian komentar ya ng disukai ma upun tidak disukai di halaman fanpage l ux 0.895 0.306 valid 5. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam merekomendasikan konten terha dap orang lain di halaman fanpage l ux 0.891 0.306 valid

2. Curation

6. Ti ngkat selektifitas anda dalam memilih konten di halaman fanpage l ux 0.707 0.306 valid Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Pernyataan r hitung r tabel Ket. 7. Ti ngkat selektifitas anda dalam menya ring i nformasi di halaman fanpage l ux 0.707 0.306 valid 8. Ti ngkat selektifitas anda dalam memberikan komentar ya ng berkualitas di ha l aman fanpage l ux 0.594 0.306 valid 9. Ti ngkat Keterlibatan anda untuk memotivasi a nggota fanpage l ux ya ng lain da l am menciptakan s ebuah dialog a tau forum mengenai sabun lux di halaman fanpage l ux 0.826 0.306 Valid

3. Creation

10. Tingkat keterlibatan anda dalam pemungutan ide-ide tips-tips yang diberikan di halaman fanpage lux 0.870 0.306 valid 11. Tingkat daya pikir bayangan yang muncul ketika melihat konten-konten pada halaman fanpage lux 0.889 0.306 valid 12. Tingkat keaktifan anda dalam membagi pengalaman menggunakan produk lux serta mempublikasikannya dalam halaman fanpage lux 0.874 0.306 valid 4. Colaboration 13. Ti ngkat frekuensi anda dalam mempromosikan produk lux kepada ora ng l a i n s eca ra s uka rel a .820 0.306 valid Sumber: Hasil pengolahan data 2014

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Realibitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:178 “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu”. Sedangkan menurut Sugiyono 2009:172 “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama ”. Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.                   2 2 1 1 11 t b s s r k k Husein Umar, 2008:170 Keterangan: 11 r = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal 2 t s = Deviasi standar total 2  b s = Jumlah deviasi standar butir Sedangkan rumus variansnya adalah:   1 2 2 2      n N x X s Husein Umar, 2008:172 Keterangan: N = Jumlah sampel n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih 2 s = Nilai varians Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika koefisian internal seluruh item r hitung r tabel dengan tingkat kesalahan 5 maka item pertanyaan dikatakan reliabel. Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Jika koefisian internal seluruh item r hitung r tabel dengan tingkat kesalahan 5 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel yang bernilai 0,374 hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.6 berikut ini: TABEL 3.6 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN No Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 Social media marketing 0,962 0,374 Reliabel 2 Brand engagement 0,969 0,374 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014

3.2.6 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah pengolahan data dilakukan, selanjutnya hasil pengolahan itu dianalisis untuk memahami dan menjelaskan hasil pengolahan secara statistik. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh social media marketing terhadap brand engagemenet produk sabun Lux pada anggota fanpage facebook Lux. Pengolahan data yang terkumpul dalam penelitian kuantitatif, analisis data dilakukan setelah seluruh data responden terkumpul. Kegiatan analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Menyusun data, kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian. 2. Tabulasi data, dengan langkah sebagai berikut: a. Pemberian skor pada setiap item b. Menjumlahkan skor pada setiap item c. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian Pengujian, untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif, maka dilakukan analisis regresi linear sederhana.

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain: 1. Analisis deskriptif Social Media Marketing X. Variabel X terfokus pada penelitian terhadap Social media marketing yang meliputi, Read,Create,Share, dan Discussion 2. Analisis deskriptif Brand Engagement Y Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap brand engagement yang meliputi Consumption, Creation, Curation, dan Colaboration. Analisis data yang digunakan adalah analisi deskriptif suatu metode yang Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan penelelitian. Penelitian ini menggunakan skala interval seperti yang telah dijelaskan dalam operasionalisasi variabel. Data mempunyai kedudukan yang penting dalam suatu penelitian karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan mutu yang baik. Benar-tidaknya data tergantung dari instrument pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memiliki dua persyaratan yaitu validitas dan realibilitas

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verfikatif Menggunakan Regresi Sederhana

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan korelasi karena penelitian ini menganalisis dua variabel, yaitu social media marketing sebagai variabel bebas X. Analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan menitik beratkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh social media marketing X terhadap brand engagement Y, dengan skala pengukuran menggunakan skala semantic differensial. Menurut Sugiyono 2008:138-139: Skala semantic differensial digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak pada bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak pada bagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval. Responden yang memberikan penilaian dengan angka 7, berarti sangat positif, sedangkan Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bila memberi jawaban angka 1 berarti persepsi responden terhadap pernyataan itu sangat negatif. Dalam penelitian ini, setiap pernyataan dari angket terdiri 7 kategori sebagai berikut, alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada Tabel 3.7. TABEL 3.7 SKOR ALTERNATIF JAWABAN PERTANYAAN Alternatif Jawaban Rentang Jawaban Setuju 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Setuju Positif 7 6 5 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 5 6 7 Sumber: Modifikasi dari Hermawan, A. 2006:132

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan korelatif dalam penelitian ini yaitu teknik regresi sederhana. Definisi regresi sederhana menurut Albert Kurniawan 2010: 43 ialah “sebagai pengaruh antara 2 variabel saja, dimana terdiri dari variabel independentbebas dan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan prediction” Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen social media marketing dengan satu variabel dependen yaitu brand engagement. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Y = a + bX Keterangan : Fachi Hanif Albanna, 2014 P engaruh social media marketing facebook terhadap brand engagement survey pada anggota fanpage facebok lux Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = Subyeknilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X = 0 harga konstan b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b + maka naik, dan bila - maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus di hitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus: 2 2 i i i i i i i X X n Y X X X Y a          2 2 i i i i i i X X n Y X Y X n b         Sugiyono, 2009: 272 Keterangan: X = Nilai social media marketing Y = Nilai taksiran brand engagement a = Konstanta b = Koefisien regresi n = Banyaknya responden X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

b. Analisis Korelasi

Dokumen yang terkait

INTERAKSI DIGITAL ANTARA BRAND DENGAN PUBLIC (Studi pada fanpage Facebook Yamaha Motor Indonesia)

0 25 24

EFEKTIVITAS SOCIAL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN ENGAGEMENT ANTARA BRAND DENGAN EFEKTIVITAS SOCIAL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN ENGAGEMENT ANTARA BRAND DENGAN TARGET AUDIENCE (Pengukuran Engagement berdasarkan IPM (Interactions per Thousand) formu

0 6 17

The Benefits Of Social Media Marketing On SMEs Brand Awareness.

0 2 24

PENGARUH LINE EXTENSION TERHADAP BRAND EQUITY PADA PRODUK MINUMAN TEH DALAM KEMASAN SIAP SAJI MEREK FRUIT TEA: survey pada komunitas fanpage fruit tea di facebook.

2 10 67

“Analisis Online Brand Community Terhadap Brand Attitude Wafer Coklat Beng Beng” (Survey Pada Anggota Komunitas Fanbase Facebook Asyikberatid).

0 6 62

Pengaruh Social Media Marketing terhadap Brand Equity: Studi Kasus pada Maskapai Penerbangan Air Asia.

0 0 26

PENGARUH LINE EXTENSION TERHADAP BRAND EQUITY PADA PRODUK MINUMAN TEH DALAM KEMASAN SIAP SAJI MEREK FRUIT TEA: survey pada komunitas fanpage fruit tea di facebook - repository UPI S ING 0900958 Title

0 0 3

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING FACEBOOK TERHADAP BRAND ENGAGEMENT (survey pada anggota fanpage facebok LUX) - repository UPI S MBS 0802672 Title

2 4 3

EFFECT OF SOCIAL MEDIA MARKETING ON CUSTOMER ENGAGEMENT AND ITS IMPACT ON BRAND LOYALTY IN CARING COLOURS COSMETICS, MARTHA TILAAR

0 0 5

25 IMPLEMENTASI SOCIAL MEDIA OPTIMIZATION (SMO) SEBAGAI INTERNET MARKETING PADA FACEBOOK RUMAHDAN PROPERTI.COM

0 0 13