1
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga
keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana yang dihimpunnya
kepada masyarakat yang kekurangan dana Abdullah, 2005:17.
Bank juga melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak
sebagai tempat
penyimpanan benda-benda
berharga, membiayai
perusahaan-perusahaan, dan lain-lain.
Masyarakat yang kelebihan dana dapat menyimpan dananya di bank dalam bentuk giro, deposito dan tabungan, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan
itu sesuai kebutuhan dan disebut sebagai dana pihak ketiga. Sementara masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan dana dapat mengajukan kredit atau pinjaman
pada bank. Penyaluran kredit merupakan kegiatan yang mendominasi usaha bank dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Selain untuk mensejahterakan
2
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
masyarakat, kredit yang dilaksanakan oleh bank juga bertujuan untuk memperoleh laba, yang berasal dari selisih bunga tabungan yang diberikan pada nasabah
penabung dengan bunga yang diperoleh dari nasabah debitor dan merupakan sumber utama pendapatan bank.
Sumber pendapatan bank berasal dari selisih bunga kredit dan simpanan sehingga resiko kredit menjadi perhatian utama bank. Resiko kredit adalah
eksposur yang timbul sebagai kegagalan pihak lawan counter party dalam memenuhi kewajibannya, baik pinjaman pokok maupun bunganya tidak dapat
dibayar atau dilunasi. Dalam usaha memperoleh keuntungan, para pengelola bank selalu dihadapkan
pada dua pilihan yaitu memenuhi kebutuhan debitur melalui penyaluran kredit dengan konsekuensi resiko yang cukup tinggi atau menyimpan dananya melalui
investasi dengan resiko kecil tetapi menimbulkan konsekuensi melemahnya sektor riil. Penyaluran kredit tergolong aktiva produktif dengan penerimaan tinggi, tetapi
konsekuensinmya penyaluran kredit juga mengandung resiko yang cukup tinggi terhadap perolehan laba bank.
Lukman Dendawijaya 2 005:49 mengemukakan bahwa “dana-dana yang
dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80-90 dari seluruh dana yang dikelola bank dan kegiatan perkreditan mencapai 70-80 dari kegiatan usaha
bank”. Menurut Dahlan Siamat 2005:349 “salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga
intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit dan sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan
3
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kembali kepada masy arakat dalam bentuk kredit”. Sebagaimana umumnya Negara
berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi. Menurut Suyatno 2005:50, pinjaman yang diberikan kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan lain pihak dalam hal,
pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan”.
Bank dalam menyalurkan kreditnya dipengaruhi baik oleh faktor eksternal bank seperti peraturan moneter yang berlaku, persaingan, situasi social politik,
karakteristik usaha nasabah, suku bunga dan sebagainya, maupun dipengaruhi faktor internal bank seperti kemampuan bank dalam menghimpun dana, financial
position capital adequacy ratio, aktiva tertimbang menurut resiko, batas maksimum pemberian kredit, kualitas aktiva produktifnya dan faktor produksi
yang tersedia di bank Teguh Pudjo Muljono, 1996:210. Menurut Warjiyo 2005:435 :perilaku penawaran atau penyaluran kredit perbankan dipengaruhi
oleh suku bunga, persepsi bank terhadap prospek usaha debitur dan faktor lain seperti karakteristik internal bank yang meliputi sumber dana pihak ketiga,
permodalan yang dapat diukur dengan rasio kecukupan modal capital adequacy ratio dan jumlah kredit bermasalah non performing loan”. Muliaman Hadad
2004:22 menambahkan selain faktor-faktor tersebut, faktor profitabilitas atau
4
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tingkat keuntungan yang tercermin dalam rasio return on assets juga berpengaruh terhadap keputusan bank untuk menyalurkan kredit.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, bank Indonesia telah memperketat pemantauan terhadap perbankan di Indonesia. Namun, secara umum kinerja
perbankan nasional belum mengalami perbaikan yang berarti. Hal ini ditunjukkan oleh penerimaan bunga dari kegiatan pemberian kredit masih rendah akibat
tersendatnya pemberian kredit baru. Adapun beberapa hal yang menyebabkan pihak bank enggan untuk menyalurkan kreditnya antara lain, sektor usaha yang
bangkrut dan pihak bank yang sangat konservatif dalam menyalurkan kredit. Dengan kata lain, pihak bank lebih menekankan kemungkinan return yang dapat
diperoleh melalui jaminan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar rasio kecukupan modal bank capital Adequacy RatioCAR tidak kurang dari ketentuan
yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar minimal 8.
Tabel 1.1 Kinerja Perbankan Indonesia
1.Indikator Kinerja Perbankan Indikator Utama
Des-2002 Des-2003
Mar-04 Jun-04
Des-2004 Jan-05
Mar-05 Total Aset Trilyun Rp.
1112.2 1196.2
1150 1185.7
1272.3 1258.4
1280.6
DPK Trilyun Rp. 835.8
888.6 875.1
912.8 963.1
950.1 959.3
Kredit Trilyun Rp.
371.06 440.51
449.38 491.39
559.47 555.6
582.51
Aktiva Produktif Trilyun Rp.
1055.15 1084.95
1085.23 1129.06
1182.9 1178.75
1193.38
LDR 38.2
43.2 43.7
46.4 50
49.5 51.22
ROA 1.9
2.5 2.7
2.7 3.5
3.4 3.4
Rasio NPL 7.5
6.78 6.25
6.19 4.5
4.67 4.37
CAR 22.5
19.4 23.5
20.9 19.4
22.3 21.75
KreditAP 35.17
40.60 41.41
43.52 47.30
47.13 48.81
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia,http:www.bi.go.idwebidRiset+Survey+Dan+PublikasiPublikasiStatistik+Perbankan+IndonesiaSPIMARET05.htm
5
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Statistik Perbankan Indonesia kinerja perbankan sudah mengalami perbaikan. Hal ini dapat kita lihat dari tabel di atas yang menunjukkan
Angka Dana Pihak Ketiga terus mengalami peningkatan. Hal ini berarti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Namun demikian,
membaiknya kinerja perbankan tersebut belum dapat memberikan dukungan secara penuh untuk mempercepat pertumbuhan sektor riil.
Tabel 1.1 di atas menunjukkan pertumbuhan kredit pada sektor riil yang diindikasikan oleh besaran angka Loan to Deposit Ratio LDR yang bergerak
naik namun dengan laju yang sangat lambat. Sampai dengan bulan bulan Januari 2005, LDR masih berada pada kisaran 49,5 persen, yang bahkan mengalami
penurunan dibanding tahun lalu sebesar 50 persen. Angka ini masih lebih rendah relatif kondisi sebelum krisis yang mencapai 70-80 persen.
Dari grafik terlihat bahwa meskipun penyaluran total kredit mengalami pertumbuhan, namun kredit usaha kecil mengalami stagnasi. Jika dihitung, sejak
Januari 2003 hingga Maret 2005, rata-rata pangsa kredit yang tersalur bagi usaha kecil hanya sebesar 16,44 persen dari total kredit perbankan nasional. Hal tersebut
bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Salah satunya ialah rendahnya akses usaha kecil terhadap sumber-sumber pembiayaan baik dari bank maupun lembaga
jasa keuangan non-bank. Rendahnya akses ini sendiri antara lain disebabkan oleh tingginya biaya transaksi dan resiko pembiayaan yang dengan sendirinya
menciptakan barrier bagi sektor usaha kecil terhadap perbankan. Sebab lainnya ialah terbatasnya pusat pelayanan perbankan kepada UMKM UKM Center yang
6
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menjangkau seluruh pelosok tanah air, serta terbatasnya penyediaan jaminan kredit dan agunan yang dipersyaratkan.
Tingginya akselerasi pertumbuhan dana masyarakat di bank DPKDana Pihak Ketiga yang tidak dibarengi oleh pertumbuhan kredit seperti yang terjadi pada
perbankan di Indonesia ternyata menyebabkan perbankan mengalami penguatan likuiditas, yang terindikasi dari semakin banyaknya dana bank yang disimpan
dalam Sertifikat Bank Indonesia SBI.
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah