6
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menjangkau seluruh pelosok tanah air, serta terbatasnya penyediaan jaminan kredit dan agunan yang dipersyaratkan.
Tingginya akselerasi pertumbuhan dana masyarakat di bank DPKDana Pihak Ketiga yang tidak dibarengi oleh pertumbuhan kredit seperti yang terjadi pada
perbankan di Indonesia ternyata menyebabkan perbankan mengalami penguatan likuiditas, yang terindikasi dari semakin banyaknya dana bank yang disimpan
dalam Sertifikat Bank Indonesia SBI.
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi
Bank adalah badan yang usaha utamanya menciptakan kredit. Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa usaha bank selalu berkaitan dengan
masalah keuangan, yaitu: menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Dengan demikian bank sebagai suatu badan berfungsi sebagai
perantara keuangan financial intermediary dari dua pihak, yaitu pihak yang kelebihan dana surplus unit dan pihak yang kekurangan dana defisit unit.
Tetapi pada kenyataannya bank lebih memilih menanamkan dana pada instrumen SBI daripada meyalurkan kredit. Hal ini dikarenakan di satu sisi,
sebagai lembaga penyimpan dana masyarakat, bank harus membayar beban bunga yang menjadi hak para deposan. Di sisi lain, jika fungsi intermediasi tidak dapat
berjalan, maka hal tersebut akan menggangu profitabilitasnya, atau bahkan mungkin permodalannya. Kondisi ini akhirnya memaksa perbankan untuk
7
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menanamkan dananya pada instrumen SBI. Pendapatan dari instrument tersebut kemudian akan digunakan untuk membayar beban bunga kepada deposannya.
Manfaat lain yang diperoleh dari menanamkan dana pada SBI ialah bahwa instrumen tersebut dipandang sebagi instrumen yang paling aman zero risk
sehingga tidak mempengaruhi besaran CAR sebagai indikator utama kesehatan bank tersebut. Sedangkan penyaluran kredit apalagi bila kredit tersebut disalurkan
ke sektor atau perusahaan yang memiliki high risk profile dan berpotensi menjadi kredit macet non-performing loan akan berpengaruh secara langsung dengan
CAR bank tersebut, dimana angkanya akan mengalami penurunan. Hal ini sesungguhnya tidak lazim dilakukan oleh pihak bank jika dilihat dari usaha pokok
bank yaitu menyalurkan kredit kepada masyarakat.
Tantangan intern bank yang harus segera dibenahi oleh perbankan Indonesia saat ini adalah perbaikan kinerja perbankan dengan kinerja yang baik, maka bank
tersebut akan memiliki daya saing yang tinggi. Tetapi terlepas dari itu bank tersebut juga harus melaksanakan fungsinya yaitu sebagai lembaga intermediasi.
Menurut Nawa Thalo 2005 ekonomi kita adalah bank-based economy, sebuah perekonomian yang masih bergantung pada keberadaan perbankan sebagai
sumber pembiayaan. Disinilah bank tersebut harus melaksanakan fungsinya yaitu menyalurkan kredit kepada masyarakat yang nantinya akan menjadi pemicu
pertumbuhan sektor riil.
8
Martin Resdo Sinaga, 2013 Pengaruh Faktor Internal Bank Terhdap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1.2.2. Rumusan Masalah