Model Kompartemen Stem Sel

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Model Kompartemen Stem Sel

Penyakit LMK muncul dari salah satu bagian stem sel dalam sumsum tulang, terbagi dalam fase proliferasi dan fase istirahat. Fase proliferasi terjadi dalam sirkulasi sel darah, dimana terjadi adanya pertumbuhan sel darah dan persiapan untuk membelah, yang dipacu adanya DNA sintesis dengan durasi waktu tertentu. Menurut Adimy, dkk. 2006, selama masa proliferasi, sel darah dapat berkurang karena adanya apoptosis, sebuah proses yang bertujuan membunuh sel-sel yang tidak berguna. Dua sel masuk ke dalam fase istirahat setelah membelah, dimana mereka dapat tetap bertahan didalamnya, atau juga dapat keluar dari fase itu. Ketika sel- sel darah itu keluar dari fase istirahat, ada dua kemungkinan yang terjadi. Kemungkinan pertama yang terjadi, sel-sel darah kembali ke fase proliferasi dengan rata-rata kecepatan perpindahan . Kecepatan ini bergantung pada jumlah populasi stem sel pada fase istirahat N t . Menurut penelitian laboratorium Mackey, 1978, merupakan fungsi yang diberikan oleh 0 1 1 n n n N N 4.1 Fungsi merupakan fungsi monoton turun positif dari N dan lim N N 4.2 Sedangkan parameter merupakan jumlah awal yang maksimal dari sel yang berpindah dari fase istirahat menuju fase proliferasi, 1 adalah populasi stem sel pada waktu sel masuk fase proliferasi, sedangkan n merupakan parameter sensitivitas dari pembelahan mitotik yang massuk kembali ke dalam fase proliferasi, dimana n . Kemungkinan kedua yang terjadi, setelah keluar dari fase istirahat dengan kecepatan yang bergantung pada k , sel-sel darah mengalami proses diferensiasi menjadi sel darah putih. Fungsi k merupakan fungsi monoton mirip dengan Universitas Sumatera Utara fungsi yang bergantung pada populasi sel darah putih M, yang dapat ditulis sebagai 2 2 m m m k M k M 4.3 Maka lim M k M 4.4 Selain itu, kecepatan diferensiasi juga bergantung pada kerapatan populasi stem sel pada fase istirahat N t . Jumlah sel bergantung pada konstanta pembelahan sel A ketika sel-sel darah terdiferensiasi. Setelah waktu 2 , sel terdiferensiasi menjadi sel-sel darah matang dewasa dengan populasi M t dan kemudian mengalami kematian. Dinamika sirkulasi sel darah dengan kompartemen stem sel dapat disajikan dengan gambar berikut Gambar 1. Diagram kompartemen stem sel dengan : Nt = kerapatan jumlah sel darah dalam fase istirahat pada waktu t, Universitas Sumatera Utara Mt = kerapatan jumlah sel darah putih pada waktu t, = laju perpindahan sel dari fase istirahat menuju fase proliferasi per satuan waktu k = laju perpindahan sel dari fase istirahat menuju proses diferensiasi per satuan waktu = waktu yang dibutuhkan dalam pembelahan sel darah pada fase proliferasi per satuan waktu = waktu yang dibutuhkan dalam proses diferensiasi sel darah per satuan waktu = laju kematian karena apoptosis per satuan waktu = laju kematian setelah sel darah matang per satuan waktu A = konstanta pembelahan sel dalam proses diferensiasi Dengan diagram kompartemen stem sel, dapat dikonstruksikan model persamaan sebagai berikut: 1 1 1 1 2 dN N N k M N e N N dt 4.5 2 2 2 dM M Ak M N dt 4.6 Dimana 1 1 N N t dan 2 2 M M t Mekanisme sirkulasi sel darah putih manusia normal dengan pasien LMK sebenarnya sama, yang membedakan hanya parameternya saja, sehingga model kompartemen dari LMK sama dengan model kompartemen stem sel. Pada pasien LMK, rata-rata laju apoptosis sel-sel leukimia jauh lebih kecil daripada laju apoptosis sel-sel normal dan waktu yang digunakan dalam fase non proliferasi di sumsum tulang relatif lebih panjang daripada sel normal.

4.2 Titik Kesetimbangan Model Kompartemen Stem Sel