4.4   Model Kompartemen Stem Sel Setelah Dikemoterapi
Dinamika  sirkulasi  sel  darah  penyakit  LMK  digambarkan  dengan  model persamaan  kompartemen  stem  sel  4.5  dan  4.6.  Dengan  sistem  pengobatan
kemoterapi,  persamaan  4.5  dan  4.6  dapat  berubah  bentuk  karena  adanya peningkatan  apoptosis  pada  fase  proliferasi  sebagai  dampak  dari  masuknya
beberapa  obat  dalam  tubuh  pasien.  Dengan  adanya  pengaruh  obat  tersebut  maka jumlah  sel  darah  dalam  fase  proliferasi  menjadi  menurun  karena  rata-rata
apoptosis meningkat menjadi
1 1
1 c
t
4.34 dimana  parameter
1 c
t
merupakan  rata-rata  apoptosis  yang  disebabkan  oleh masuknya obat-obat kemoterapi dalam tubuh.
Untuk menentukan sistem persamaan dari model yang mencakup efek kemoterapi, jumlah sel darah pada fase proliferasi yang masuk dari fase non proliferasi sampai
pada pembelahan sel akan berubah karena
1 1
{ }
c
dN t N t
dt 4.35
Di  antara
1
t dan    t  terdapat  solusi  untuk  model  persamaan  yang  diberikan
dengan
1 1
1 1
{ }
N t t
c N t
t
dN t
dt N
4.36 Sehingga didapatkan
1 1 1
1
1
t c
t
t dt
N t N t
e 4.37
Integral dari
1 c
memberikan gambaran bahwa semua sel darah yang berada pada fase  proliferasi  dipengaruhi  oleh  adanya  apoptosis  yang  merupakan  efek
kemoterapi dari waktu
1
t sampai  t .
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian sirkulasi sel darah   dengan durasi waktu dari sistem yang
dimodifikasi  dengan  akibat  proses  kemoterapi  dapat  ditulis  dalam  bentuk  baru, yaitu
1 1 1
1 1
1
2
t c
t
t dt
dN t N N
k M N e
N N
dt
4.38
2 2
2
dM t M
Ak M N
dt 4.39
Dimana
1
N
=
1
N t dan
2
M
=
2
M t
4.5 Titik  Kesetimbangan  Model  Kompartemen  Stem  Sel  Setelah
Dikemoterapi
Titik  kesetimbangan  pada  model  kompartemen  stem  sel  setelah  dikemoterapi dapat  diperoleh  dengan  menolkan  kedua  persamaan  4.26  dan  4.27,  tetapi
melihat  bahwa  persamaan  4.27  sama  dengan  persamaan  4.6  maka  yang  akan dilihat titik kesetimbangannya hanya persamaan 4.26 sehingga didapatkan
1 1
1 1
1 1
2
t c t dt
t
dN N N
k M N e
N N
dt 4.40
Agar  diperoleh  keadaan  setimbang   , N M
,  maka  waktu  yang  digunakan menuju  pada  jumlah  yang  tidak  berhingga,  oleh  karena  itu  keadaan
1
dan
2
dapat diabaikan. Sehingga, dari persamaan didapatkan solusi titik kesetimbangan
, N M
yang memenuhi persamaan
1 1
1 1
2
t c t dt
t
N N k M N
e N N
4.41 Dari  persamaan  diatas  didapatkan  bahwa  titik  0,0  merupakan  titik
kesetimbangan  trivial  sistem  persamaan,  sedangkan  untuk  memperoleh  titik kesetimbangan  non-trivial,  yaitu  titik
, N M
,  dimana
N
dan
M
, dilakukan penyederhanaan persaman , sehingga diperoleh persamaan
1 1
1 1
2
t c t dt
t
N k M
e N
4.42
Universitas Sumatera Utara
atau
1 1
1 1
2 1
t c t dt
t
k M N
e 4.43
Dari persamaan diperoleh
1 1
1 1
1 1
2 1
t c t dt
t
n n
n
k M N
e 4.44
Sehingga didapatkan N , yaitu
1 1 1
1
1
2 1
1
t c
t
t dt n
e N
k M
Untuk nilai dari
M
sama seperti sebelum dikemoterapi, jadi titik kesetimbangan non-trivial
, N M
adalah
1 1 1
1
1 2
2
2 1
, 1,
1
t c
t
t dt n
m
e k AN
N M k M
M 4.45
4.6 Analisis Model Kompartemen Stem Sel setelah Dikemoterapi