1
seks daya tarik seks. Pelecehan seksual bisa dalam tindakan, ucapan, tulisan, gambaran atau gerak tubuh yang dinilai oleh seorang wanita atau merendahkan
martabat kewanitaannya seperti, meraba, mencium, mendekap dan lain-lain. Sekalipun tidak melakukan seksual namun tindakan seperti in telah memberikan
kepuasan tersendiri bagi para pelaku. Pelecehan seksual juga merupakan dampak dari ketidak mampuan seseorang dalam mengendalikan hawa nafsu terhadap
lawan jenis sebagai objek pelampiasan.
10. Pacaran
Dalam pengertian luas pacaran berarti upaya mengenal karakter seseorang yang dicintai dengan cara mengadakan tatap muka. Bahkan lebih tegas lagi,
pacaran masa sekarang pada hakikatnya hanya ingin menjadi pelampiasan keinginan seksual yang tertunda. Pacaran diartikan pertemuan rutin dengan
kekasih untuk menumpahkan segala hasrat dengan berbagai bumbu tertentu seperti berpegangan tangan, saling pandang, bergandengan, berciuman, dan
berpelukan bahkan hingga hubungan seksual. Pacaran dengan gaya seperti ini bisa juga diartikan upaya pengkikisan nilai dan rasa cinta, ia mulai tidak mencintai
gadis itu dan hanya ingin melakukan hubungan seksual dengannya saja tanpa mengadakan hubungan pernikahan. Mereka yang terlanjur melakukannya akan
mendatangkan penderitaan dalam kehidupannya sehari-hari.
C. Para pelaku seks bebas pada anak jalanan
Ketika kita membicarakan siapakah sebenarnya pelaku seks bebas pada anak jalanan, maka biasanya yang pertama sekali muncul adalah ketika
Universitas Sumatera utara
1
membayangkan si pelaku yang mampu melakukan perbuatan seksual terhadap anak jalanan antara lain orang yang kejam, mengidap kelainan masa kejiwaan,
hyperseks, samen leven ataupun psikopat, orang yang tidak mempunyai moral, yang keyakinan agamanya rendah dan sebagainya. Mitos ini masih dipercayai
banyak orang sampai saat ini, padahal fakta yang sesungguhnya kebanyakan pelaku ternyata tak jarang adalah orang-orang yang sehari-hari tampak normal,
bersikap baik, umumnya pelaku mengenal korban yang sebagian hidupnya di habiskan di jalanan. Ironisnya, pelaku seks bebas pada anak jalanan kebanyakan
adalah orang berdekatan langsung dengan korban anak jalanan, teman-teman sepermainannya dan anak-anak pada umumnya. Sebagain besar anak jalanan
tesebut mengenali sosok si pelaku seperti ayah tiri, saudara sepupu, tetangga, teman sebaya ataupun pacar, dan sebagainya . Itu semua merupakan teman
terdekat si korban. Biasanya pelaku tersebut merupakan orang-orang yang sering bersama dengan anak-anak jalanan misalnya, supir, kondektur bus, tukang becak,
pengguna jalan, penjaga galon minyak, satpam dan sebagainya. Dimana orang- orang tersebut mengenal anak jalanan itu minimal mengetahui nama-nama anak
jalanan yang kemudian mengenal pekerjaan nya. Tingkat kejahatan seksual berupa kekerasan fisik, kekerasan mental yang dilakukan oleh si pelaku yang
tadinya merupakan orang-orang yang berdekatan langsung dengan anak jalanan dan anak-anak pada umumnya.
35
35
Lubis Misran dkk , Kajian Ulang Situasi Anak Jalanan Kota Medan dan Pengembangan Program aksi, Jakarta, Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
Kindernothilfe-Germany, halaman 15
Universitas Sumatera utara
1
Kejahatan seks bebas ini terjadi pada semua level kehidupan, baik pada anak jalanan itu sendiri yang hidup di jalanan ataupun di daerah kumuh sampai
yang bergelimang harta, mulai dari yang tidak berpendidikan sampai orang terdidik.
D. Dampak Seks Bebas Terhadap Anak Jalanan