HASIL PENELITIAN ANALISIS PENGARUH DPK, CAR, NPF DAN ROA TERHADAP PEMBIAYAAN DI PT BANK MUAMALAT Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPF Dan ROA Terhadap Pembiayaan Di PT Bank Muamalat Indonesia TBK. Periode 2007-2013.

Dari hasil model regresi linier yang disajikan pada Tabel 4.6 dapat dibuat suatu interpretasi statistik tentang perubahan pada variabel dependen yang disebabkan oleh perubahan pada variabel independen. 1. Nilai koefisien DPK adalah 0,0000000427 dengan nilai probabilitas t- hitung 0,0000. Ini berarti bila terjadi kenaikan DPK 1 juta rupiah akan diikuti dengan kenaikan Pembiayaan sebesar 0,00000427. Hal ini menunjukkan H 1 diterima, karena DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan. Apabila DPK naik maka Pembiayaan juga naik dan sebaliknya. 2. Nilai probabilitas t-hitung CAR lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H 2 ditolak dan CAR tidak mempengaruhi Pembiayaan begitu pula sebaliknya. 3. Nilai probabilitas t-hitung NPF lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H 3 ditolak dan NPF tidak mempengaruhi Pembiayaan begitu pula sebaliknya. 4. Nilai koefisien ROA adalah -0,099876 dengan nilai probabilitas t-hitung 0,00377. Ini berarti bila terjadi kenaikan ROA 1 akan diikuti dengan penurunan Pembiayaan sebesar 9,99. Hal ini menunjukkan bahwa H 4 ditolak karena ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pembiayaan. Apabila ROA naik maka Pembiayaan akan menurun dan begitu pula sebaliknya. Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan, H 1 terbukti. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian Wuri Aryanti 2011 dan Rahmi Fajrianti 2013 dengan hasil DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan pada tingkat signifikansi α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK berpengaruh signifikan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,0000000427 dengan signifikansi 0,0000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, yang berarti bahwa DPK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan. Sehingga apabila DPK meningkat maka pembiayaan pun juga akan meningkat. Berdasarkan uji t, DPK memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan. Hal ini terbukti, terjadi peningkatan penghimpunan dana dari masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia yang menyebabkan peningkatan yang besar pada pembiayaan. Selain itu, pengaruh DPK terhadap pembiayaan juga dapat disebabkan PT. Bank Muamalat Indonesia pada periode tahun penelitian telah mengoptimalkan DPK yang kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan. Oleh karena itu PT. Bank Muamalat Indonesia harus selalu melakukan penghimpunan DPK secara optimal. Pengaruh CAR terhadap Pembiayaan Capital Adequacy Ratio CAR tidak berpengaruh terhadap pembiayaan pada tingkat signifikansi α 0,05, H 2 tidak terbukti. CAR tidak dapat digunakan untuk memprediksi pembiayaan karena dari uji secara parsial menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara variabel ini dengan pembiayaan, hal ini kemungkinan disebabkan oleh data yang diperoleh dalam penelitian ini. CAR digunakan untuk mengukur rasio kecukupan modal yang dimiliki oleh suatu bank. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 321PBI2001, bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8 dari aktiva tertimbang menurut risiko yang dinyatakan dalam capital adequacy ratio CAR. CAR yang dimiliki oleh PT Bank Muamalat Indonesia pada Triwulan II 2007- Triwulan III 2013 berada antara 9,64 sampai dengan 14,62 artinya dalam batas wajar sesuai ketentuan yang diberikan oleh Bank Indonesia, oleh karena itu CAR pada periode penelitian tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian Lifstin Wardiantika 2013 dimana disebutkan meskipun hasilnya tidak berpengaruh, bukan berarti bank dapat mengabaikan CAR dalam menyalurkan pembiayaan karena kecakupan modal bank sering terganggu karena penyaluran pembiayaan yang berlebihan. Tingginya CAR mengindikasikan adanya sumber daya finansial modal yang idle. Dalam kondisi ini wajar jika bank-bank kemudian bertahan untuk tidak menyalurkan kredit karena kenaikan kredit yang disalurkan akan menambah aset beresiko sehingga mengharuskan bank menambah modal untuk memenuhi ketentuan CAR. Pengaruh NPF terhadap Pembiayaan Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa NPF tidak mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan pada tingkat signifikansi α 0,05, sehingga H 3 tidak terbukti. Non performing financing NPF adalah resiko tidak terbayarnya pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Tingkat NPF yang tinggi mengakibatkan bank mengalami kesulitan menghimpun dana kembali, sehingga bank diharapkan tetap menjaga kisaran NPF dalam tingkat yang wajar telah ditetapkan oleh BI yaitu minimum 5. Apabila tingkat NPF diatas 5 maka pihak bank semakin berhati-hati dan mengurangi pembiayaan yang disalurkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Gilang Giannini 2013 dan Prastanto 2013 yang menyimpulkan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan. Pengaruh ROA terhadap Pembiayaan Berdasarkan hasil pengujian, variabel ROA memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,099876 dengan signifikansi sebesar 0,0377. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan. Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa H 3 tidak terbukti dan berbeda dengan teori yang ada yang mengatakan bahwa semakin tinggi profitabilitas bank yang tercermin pada rasio return on asset ROA maka semakin tinggi pula pembiayaan. Namun, hasil tersebut mendukung hasil penelitian yag dilakukan oleh Nasihin 2012. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan tingginya nilai NPF di PT Bank Muamalat Indonesia dengan tingkat prosentase 4,15 dan berpengaruh terhadap menurunnya profit bank tersebut. Semakin banyak kredit yang bermasalah yang tercermin pada rasio NPF menunjukkan semakin rendahnya kemampuan bank dalam mengumpulkan dana yang disalurkan. Semakin sedikit dana pinjaman yang kembali ke bank akan menyebabkan dana bank yang tersedia untuk disalurkan semakin berkurang. Namun pada penelitian ini, PT Bank Muamalat Indonesia mengalami kenaikan pembiayaan terus-menerus. Sehingga profitabilitas bank yang tercermin pada rasio ROA mengalami penurunan ketika pembiayaan naik.

E. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut ini: 1. Dana pihak ketiga DPK memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,0000000427 dengan nilai probabilitas t hitung 0,000. Ini berarti bila terjadi kenaikan DPK 1 akan diikuti dengan kenaikan pembiayaan sebesar 0,00000427. 2. Capital Adequacy Ratio CAR tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan, dengan nilai probabilitas t hitung yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. 3. Non Performing Financing NPF tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan, dengan nilai probabilitas t hitung yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 4. Return On Asset ROA memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,099876 dengan nilai probabilitas t hitung 0,0377. Ini berarti bila terjadi kenaikan ROA 1 akan diikuti dengan penurunan pembiayaan sebesar 9,99. 5. Secara bersama-sama keempat variabel independen di atas memberikan pengaruh signifikan terhadap pembiayaan dengan nilai probabilitas F statistik sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,948058 menunjukkan bahwa keempat variabel independen memberikan sumbangan efektif sebesar 94,81 terhadap variasi atau perubahan variabel dependen, yaitu pembiayaan. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas selanjutnya dapat dirumuskan beberapa saran berikut ini: 1. Agar PT. Bank Muamalat Indonesia lebih mengoptimalkan dana yang dihimpun dari masyarakat sehingga pembiayaan dapat tersalur secara optimal. 2. PT. Bank Muamalat Indonesia disarankan untuk menekan NPF, mengingat semakin meningkatnya NPF mempengaruhi profitabilitas dan mengurangi tingkat pembiayaan. 3. Perlu dilakukan penelitian yang lebih luas agar menggunakan data yang lebih banyak lagi dengan penambahan variabel lain dan mencoba obyek penelitian yang lain karena saat ini telah terdapat banyak bank syariah selain PT Bank Muamalat Indonesia sehingga hasil penelitian dapat menjadi lebih baik. 4. Perlu upaya lebih efektif dalam rangka edukasi kepada masyarakat terutama dalam hal pembiayaan, untuk mensosialisasikan pengambilan produk pembiayaan yang ada. Sehingga pembiayaan yang tersalur akan optimal.

F. DAFTAR PUSTAKA

Buku Amim, A. M., 1992. Mengembangkan Bank Islam di Indonesia. Jakarta: Banki. Antonio, Syafi’i M.S., 2007. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Arifin, Z., 2002. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Pustaka Al Vabeth. Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dendawijaya, Lukman., 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. Ghozali, I., 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Undip Gujarati, D., 2003. Statistika Untuk Penelitian. Alih Bahasa: Sumarna Zain. Jakarta: Erlangga. Gujarati, D., 2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. New York: McGraw-Hill. Hadi, S., 2000. Statistik. Yogyakarta: ANDI. Kashmir., 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers Kashmir., 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers Kuncoro, Mudrajad., 2001. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Muhammad., 2005. Manajemen Bank Syariah. . Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Rifai, Veithzal., 2007. Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono., 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Taswan., 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Dokumen yang terkait

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Pengaruh DPK dan NPF terhadap pembiayaan yang disalurkan (pyd) serta implikasinya pada ROA : studi pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 14 0

Pengaruh DPK dan NPF terhadap pembiayaan yang disalurkan (PYD) serta implikasinya pada Roa: studi pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013

1 16 114

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Size Perusahaan, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Tingkat Likuiditas Bank Umum Syariah

1 18 128

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPF Dan ROA Terhadap Pembiayaan Di PT Bank Muamalat Indonesia TBK. Periode 2007-2013.

0 2 12

Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, BOPO dan DPK Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Syariah di Indonesia.

0 0 1

Analisis pengaruh car, npf, fdr, bopo dan dpk terhadap profitabilitas (roa) pada bank syariah di Indonesia COVER

1 2 17

ANALISIS PENGARUH NPF, CAR, FDR, DPK, DAN ROA TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

4 27 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH NPF, CAR, FDR, DPK, DAN ROA TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - repository perpustakaan

0 0 10