variabel yang mempengaruhi independent variable. Bentuk model dalam penelitian ini adalah bentuk linier. Analisis regresi dilakukan dengan metode
OLS. Persamaan yang diestimasi adalah:
logY = β0 + β1DPKt + β2CARt + β3NPFt + β4ROAt + Ut
Keterangan : logY
: Variabel Pembiayaan dalam jutaan rupiah β0
: Konstanta DPK
: Variabel Dana Pihak Ketiga dalam jutaan rupiah CAR
: Variabel Capital Adequacy Ratio NPF
: Variabel Non Performing Financing ROA
: Variabel Return On Asset t
: Periode waktu Ut
: Variabel Pengganggu Dalam melakukan analisis regresi linier berganda, metode ini mensyaratkan untuk
melakukan uji asumsi klasik agar mendapatkan hasil regresi yang baik Ghozali, 2005.
D. HASIL PENELITIAN
Tabel Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda
LogY
t
= 15,65447 + 0,0000000427 DPK
t
+ 0,028197 CAR
t
– 0,006298 NPF
t
10,80811 1,109315 -0,245855 0,0000
0,2798 0,8082
- 0,099876 ROA -2,218224
0,0377 R
2
= 0,9458; DW-stat = 1,678602; F-Stat = 95,82478; Prob.F = 0,0000
Uji Diagnosis
1 Multikolinieritas VIF
DPK = 2,704008; CAR = 1,286637; NPF = 2,388556; ROA = 1,318061 2
Otokorelasi X
2
3 = 2,435231 ; Prob. = 0,4871
3 Linieritas
X
2
= 2,753096 ; Prob. = 0,0891
4 Normalitas
X
2
JB = 1,723879 ; Prob. = 0,422342
5 Heteroskedastisitas
X
2
= 9,650574 ; Prob. = 0,7873
Dari hasil model regresi linier yang disajikan pada Tabel 4.6 dapat dibuat suatu interpretasi statistik tentang perubahan pada variabel
dependen yang disebabkan oleh perubahan pada variabel independen. 1.
Nilai koefisien DPK adalah 0,0000000427 dengan nilai probabilitas t- hitung 0,0000. Ini berarti bila terjadi kenaikan DPK 1 juta rupiah akan
diikuti dengan kenaikan Pembiayaan sebesar 0,00000427. Hal ini menunjukkan H
1
diterima, karena DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan. Apabila DPK naik maka Pembiayaan
juga naik dan sebaliknya. 2.
Nilai probabilitas t-hitung CAR lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H
2
ditolak dan CAR tidak mempengaruhi Pembiayaan begitu pula sebaliknya.
3. Nilai probabilitas t-hitung NPF lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa H
3
ditolak dan NPF tidak mempengaruhi Pembiayaan begitu pula sebaliknya.
4. Nilai koefisien ROA adalah -0,099876 dengan nilai probabilitas t-hitung
0,00377. Ini berarti bila terjadi kenaikan ROA 1 akan diikuti dengan penurunan Pembiayaan sebesar 9,99. Hal ini menunjukkan bahwa H
4
ditolak karena ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pembiayaan. Apabila ROA naik maka Pembiayaan akan menurun dan
begitu pula sebaliknya.
Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan
DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan, H
1
terbukti. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian Wuri Aryanti 2011 dan Rahmi Fajrianti
2013 dengan hasil DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan pada tingkat signifikansi α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK berpengaruh
signifikan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,0000000427 dengan signifikansi 0,0000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, yang berarti bahwa
DPK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan. Sehingga apabila DPK meningkat maka pembiayaan pun juga akan meningkat.